Buya Syafii: Jika Eks ISIS Dipulangkan, Bisa Timbul Masalah Keamanan

Ideologi radikal bisa mematikan akal sehat

Sleman, IDN Times - Anggota Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP), Ahmad Syafii Maarif menilai wacana pemulangan anggota ISIS eks WNI dari Timur Tengah sebagai hal yang sangat pelik.

Ia yang karib disapa Buya Syafii itu menilai ada banyak aspek yang harus diperhatikan. "Memang serba repot ya, serba repot," kata Buya saat dijumpai di masjid dekat kediamannya, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (10/2).

Baca Juga: Pusham UII: Eks WNI yang Ditetapkan Kombatan ISIS Harus Diadili Dulu

1. Aspek keamanan

Buya Syafii: Jika Eks ISIS Dipulangkan, Bisa Timbul Masalah KeamananIlustrasi anggota ISIS (IDN Times/Arief Rachmat)

Buya menganggap, jika benar nantinya para eks ISIS ini jadi dipulangkan ke Tanah Air, pasti akan timbul masalah keamanan.

Masalah keamanan bisa saja muncul kala ideologi ISIS yang masih melekat di pribadi masing-masing WNI yang hendak dipulangkan tersebut.

"Kalau misi kemanusiaan, memang susah mempertimbangkan. Apakah mereka masih tetap punya ideologi itu, nanti kalau di Indonesia mengacau lagi ya kan persoalan besar," imbuh Buya.

Melihat gelombang protes pasca-usulan pemulangan ini mengemuka, Buya mengatakan, pemerintah wajib menimbangnya.

"Sikap masyarakat terhadap mereka (eks-ISIS). Apa masyarakat mau menerima mereka atau tidak. Kalau yang dari Tiongkok ada korona saja seperti itu, apalagi ini menyangkut ideologi," papar Buya.

2. Deradikalisasi bukan jaminan

Buya Syafii: Jika Eks ISIS Dipulangkan, Bisa Timbul Masalah Keamanan(Ilustrasi) IDN Times/Arief Rahmat

Di satu sisi, Buya turut beranggapan jika program deradikalisasi yang selama ini digunakan untuk menetralisir paham-paham yang dianggap radikal dan membahayakan belum bisa jadi jaminan. Lantaran, hasilnya tak selalu memuaskan.

"Ada yang berhasil (dideradikalisasi), tapi ada yang gak bisa berhasil. Kalau sudah terpapar (paham radikal) itu memang sulit sekali," jelas Buya.

Sesuatu yang menyangkut teologi seperti ini, memang bisa mematikan akal sehat. Meski, para WNI itu seharusnya bisa menentukan sendiri apakah yang dijanjikan ISIS itu masuk di akal atau tidak setelah mereka bergabung.

"Mereka ini kan sudah dicuci otaknya oleh ISIS itu. Saya tidak tahu hidup mereka di sana, saya tidak tahu. Apakah, itu kan Suriah, Irak, itu adalah negara yang sedang kacau. Perang saudara mengamuk itu ya, jadi alasan agama untuk ikut ke sana, itu alasan agama yang sama sekali tidak punya dasar," paparnya panjang.

Buya pun menegaskan, apa yang ditunjukkan ISIS selama ini selalu bertolak belakang dengan ajaran Kitab Suci Alquran. "Padahal, ISIS itu kan diperangi juga oleh orang Arab sendiri, karena mereka memang kekuatan, pemberontakan sebenarnya itu. Melakukan tindakan teror di sana itu. Pembunuhan sudah banyak," ucap eks Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

3. Pemerintah wajib pikir-pikir

Buya Syafii: Jika Eks ISIS Dipulangkan, Bisa Timbul Masalah KeamananAnggota Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP), Ahmad Syafii Maarif (IDN Times/Tunggul Kumoro)

Dengan segala hal di atas, Buya menyarankan agar pemerintah bertindak secara hati-hati.

"Sebagian dari mereka mungkin sudah menyobek-nyobek paspor. Saya rasa ini harus dipelajari betul apakah pemerintah, negara bisa menjamin atau membuat karantina untuk mereka. Kalau tidak ya jadi warga negara yang tidak punya negara," ucapnya.

Lebih jauh, Buya meminta lembaga-lembaga yang berkompeten untuk dilibatkan.

"Dikumpulkan BNPT, BIN, atau semua kumpulkan semua untuk memutuskan apakah mereka mau dipulangkan. Atau mungkin mereka gak mau pulang, kita gak tahu juga," kata Buya.

Bahkan, di saat seperti ini bantuan dari para eks kombatan kelompok radikal juga dibutuhkan. Khususnya, mereka-mereka yang telah berkomitmen atau mendedikasikan hidup mereka untuk negara dalam rangka mencegah terorisme.

"Kemudian diajak juga orang-orang yang paham betul karakter mereka ini. Kita kan ada mantan-mantan seperti ini. Seperti yang umpamanya orang Malaysia itu, Nasir Abbas (eks Jemaah Islamiyah)," pungkasnya.

Baca Juga: DPR: Kewarganegaraan Anggota ISIS Eks WNI Telah Gugur

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya