Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Peta Titik Kerusuhan di Jakarta

Terjadi penjarahan besar-besaran di pusat perbelanjaan Glodok

Jakarta, IDN Times - Jakarta menjadi kota yang begitu mencekam, saat-saat tragedi Mei 1998 berlangsung. Upaya penggulingan kekuasaan Presiden Soeharto harus diwarnai darah dan air mata. Sejumlah wilayah Ibu Kota menjadi saksi bisu peristiwa yang pada 20 Mei 2023 akan genap 25 tahun.

Mengingat kembali kerusuhan Mei 1998, terdapat beberapa titik kerusuhan yang tersebar di Jakarta. Titik kerusuhan berawal di Jakarta Barat, tepatnya di Universitas Trisakti, pada 13 Mei 1998. Kemudian Gedung DPR/MPR RI, Glodok, Istana Negara, dan Yogya Plaza Klender, Jakarta Timur.

Mari kita lihat peta kerusuhan yang terjadi saat itu.

Baca Juga: Profil 4 Mahasiswa Korban Penembakan Trisakti 24 Tahun Lalu

1. Universitas Trisakti yang kemudian lekat dengan Tragedi Trisakti

Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Peta Titik Kerusuhan di JakartaIDN Times/Linda Juliawanti

Titik kerusuhan yang pertama adalah Universitas Trisakti. Peristiwa kerusuhan ini dikenal sebagai Tragedi Trisakti. Tragedi Trisakti dikenal masyarakat karena penembakan yang terjadi oleh aparat kepada empat mahasiswa. Peristiwa penembakan terjadi pada 12 Mei 1998. Penembakan terjadi terhadap mahasiswa demonstrasi yang menuntut turunnya Presiden Soeharto dari jabatannya.

Kejadian menyesakkan itu harus menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti, di antaranya Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hedriawan Sie (1975-1998). Peluru tajam yang mengenai area vital dari kepala, tenggorokan, dan dada menewaskan mereka seketika.

Saat itu, para mahasiswa akan melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI, dan mahasiswa Universitas Trisakti menjadi salah satunya. Saat akan melakukan aksi damai, para mahasiswa Universitas Trisakti dihadang oleh blokade Polri dan militer. Meski telah mencoba bernegosiasi, rupanya peristiwa baku tembak tak bisa dihindarkan.

Sore harinya, mahasiswa memutuskan bergerak mundur, namun diikuti gerakan maju aparat keamanan yang mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Mendengar tembakan dari aparat, mahasiswa pun panik dan berpencar. Sebagian ada yang berlindung di Universitas Trisakti. Meski begitu, aparat terus melakukan tembakan, sehingga mengakibatkan empat mahasiswa tewas dan beberapa luka-luka, sehingga harus dilarikan ke RS Sumber Waras.

Walau aparat membantah telah melakukan penembakan terhadap beberapa mahasiswa, tetapi hasil autopsi tak bisa berbohong, dan menyatakan kematian akibat dari peluru tajam yang menembus tubuh mereka.

2. Penjarahan besar-besaran melanda pusat elektronik terbesar Glodok

Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Peta Titik Kerusuhan di JakartaIDN Times/Sukma Shakti

Salah satu titik kerusuhan yang lainnya terdapat di kawasan Glodok. Glodok menjadi salah satu kawasan penjarahan yang cukup parah. Sebab, Glodok menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Indonesia.

Kerusuhan pun terjadi menyerbu beberapa pusat perbelanjaan di Glodok. Beberapa warga Tionghoa mulai berlari ketakutan saat massa mulai menyerang. Beberapa bangunan mulai hancur dirusak massa. Bangunan yang hancur itu di antaranya Glodok Plaza, Pasar Jaya, dan City Hall. Saat itu, massa yang berkumpul semakin banyak dan melemparkan apa pun yang mereka temui ke bangunan-bangunan di kawasan Glodok.

Ironis, aksi kerusuhan tersebut bukan hanya menyebabkan kerugian bagi kaum Tionghoa, melainkan para wanita kaum Tionghoa juga menjadi korban pemerkosaan. Massa yang beringas itu mulai menyisiri setiap rumah, kemudian memperkosa dan menganiaya setiap perempuan etnis Tionghoa yang mereka temui.

Aparat kemudian tiba dan mencoba membubarkan massa dengan tembakan peringatan. Tetapi, rupanya hal tersebut tidak membuat gencar massa kerusuhan. Akhirnya, setelah tembakan diarahkan ke kerumunan, massa pun mulai berpencar satu sama lain.

3. Kerusuhan juga terjadi hingga Yogya Plaza Klender

Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Peta Titik Kerusuhan di JakartaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Titik kerusuhan lainnya berada di Yogya Plaza Klender, Jakarta Timur. Kerusuhan di Yogya Plaza terjadi pada 14 Mei 1998. Ketika itu, sebagian massa menjarah beberapa kawasan sekitar Klender, sebagian lagi membakar Yogya Plaza dengan sadis.

Tanpa berpikir panjang, massa mulai membakar pusat perbelanjaan tersebut. Suasana semakin mencekam ketika masih banyak warga sipil yang terjebak di dalam gedung. Mereka pun berlarian untuk menyelamatkan diri mereka keluar dari gedung. Bahkan ada yang nekat loncat dari lantai 1, 2, dan 3 untuk meloloskan diri.

Namun, beberapa di antara mereka bahkan ada yang tak selamat ketika mencoba lompat keluar gedung. Beberapa juga ada yang hangus terbakar bersama puing-puing gedung lainnya. Mengingat kembali peritiwa Mei 1998, Yogya Plaza menjadi salah satu tempat penjarahan massa yang menewaskan sekitar 400 orang akibat kebakaran.

4. Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR RI

Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Peta Titik Kerusuhan di JakartaGedung DPR RI (IDN Times/Kevin Handoko)

Gedung DPR/MPR RI juga menjadi saksi sejarah pada masa reformasi 1998. Pada 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa datang menyerbu kompleks wakil rakyat di Senayan. Penyerbuan ribuan mahasiswa dari 54 kampus itu, untuk menuntut agar Presiden Soeharto turun dari jabatannya.

Pendudukan Gedung DPR/MPR RI dimulai dengan komitmen para rombongan ketua lembaga formal kemahasiswaan Jakarta, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ), untuk bermalam di gedung DPR/MPR RI, hingga Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatannya.

Ribuan mahasiswa menyerbu Gedung Nusantara atau kura-kura, hingga mereka nekat naik ke atap gedung yang berbentuk kutbah tersebut. Tidak hanya itu, massa juga memenuhi lapangan parkir, berenang di kolam renang, hingga mengitari kompleks gedung.

Baca Juga: [Wawancara] Jejak Fahri Hamzah, si Pengantin Baru di Reformasi 1998 

5. Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Negara pada 21 Mei

Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Peta Titik Kerusuhan di Jakarta(IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Tempat bersejarah lainnya saat reformasi 1998 adalah Istana Negara. Setelah kerusuhan yang terjadi selama beberapa hari untuk menggulirkan Presiden Soeharto, akhirnya pada 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Negara.

Pengumuman mundurnya Presiden Soeharto, disiarkan pada pukul 10.00 WIB. Dalam pidatonya, Soeharto menyatakan diri mundur dan memberikan jabatannya kepada BJ Habibie. Berakhir sudah kekuasaan Soeharto selama 32 tahun. 

Topik:

  • Elfida
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya