Ini Rekam Jejak Sri Mulyani, Bupati Klaten yang Disorot Gegara Bansos

Suami Sri juga mantan Bupati Klaten selama 10 tahun

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Klaten lagi-lagi menjadi sorotan. Bila tempo hari ia disorot karena mantan bupatinya, Sri Hartini, dicokok oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Maka, kali ini bupati penggantinya, Sri Mulyani, juga berbuat blunder. 

Stiker dengan wajah perempuan yang akrab disapa Yani itu, ditemukan di bantuan sosial dari Kementerian Sosial untuk disalurkan ke warga Klaten. Kelakuan Yani sontak menuai kritik tidak saja dari warga Klaten sendiri, tetapi juga warganet di media sosial. 

Warganet menilai Yani menyalahgunakan kewenangannya sebagai bupati dalam situasi pandemik COVID-19 untuk curi start berkampanye. Padahal, Yani masih menjabat hingga 2021 mendatang. 

Tetapi, warganet rupanya menemukan benda lain yang diberikan sebagai bantuan tetapi turut dikasih stiker dengan wajah Yani di benda tersebut. Bantuan berupa beras, buku hingga tas. 

Melalui akun media sosialnya, Yani akhirnya meminta maaf soal penyematan stiker di bantuan Kemensos berupa hand sanitizer. Ia membantah mencoba mengambil keuntungan pribadi melalui pemberian bansos bagi warga yang terdampak pandemik virus corona

"Tidak ada maksud menumpangi atau mengambil keuntungan pribadi, karena selain mendapat bantuan dari Kemensos, saya juga membuat bantuan hand sanitizer sendiri yang memang ada stiker dari saya," ungkap Yani. 

Ia turut menjelaskan pemberian bantuan sosial yang diserahkan di kantor DPC PDI Perjuangan Klaten bersumber dari dana pribadi. Sebab, kini Yani menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Klaten. 

Bagaimana rekam jejak Yani selama ini memimpin Klaten? Sebab, bila ditelusuri, hampir selama 20 tahun, kabupaten itu dipimpin oleh orang-orang dari keluarganya. 

1. Sri Mulyani dilantik jadi bupati pada 2017 menggantikan Sri Hartini yang ditangkap KPK

Ini Rekam Jejak Sri Mulyani, Bupati Klaten yang Disorot Gegara BansosBupati Klaten, Sri Mulyani (Instagram/@yanu_sunarno)

Sri Mulyani merupakan kader PDI Perjuangan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Klaten. Ia dilantik sebagai Wakil Bupati bersama Bupati Sri Hartini pada 17 Februari 2016 lalu. Ketika itu, ada 16 kepala daerah lainnya yang dilantik bersama mereka oleh Gubernur Ganjar Pranowo. 

Namun, Hartini harus lengser dari kursi bupati karena ditangkap oleh penyidik komisi antirasuah. Hartini terbukti melakukan jual beli jabatan selama duduk sebagai bupati. Dalam sidang vonis yang digelar pada 20 September 2017, Hartini dijatuhi vonis 11 tahun penjara dan denda Rp900 juta. 

Maka, Yani naik menggantikan Hartini sebagai bupati. Ia dilantik oleh Gubernur Ganjar Pranowo pada 27 November 2017. 

Saat melantik Yani, Ganjar memberikan pesan tegas agar perbuatan Hartini tidak diulangi di bawah kepemimpinannya. 

"Klaten belajar dari kejadian sebelumnya. Kita dorong reformasi birokrasi, membangun integritas, penataan sistem, dan PR (Pekerjaan Rumah) dari Bu Sri Mulyani harus meletakan kembali dasar-dasar tata kelola pemerintahan yang baik," kata Ganjar ketika itu. 

Baca Juga: Fotonya Mejeng di Bansos, Tagar Bupati Klaten Memalukan Jadi Trending

2. Klaten selama 20 tahun dipimpin oleh dua pasang suami istri yang saling kenal

Ini Rekam Jejak Sri Mulyani, Bupati Klaten yang Disorot Gegara Bansos(Mantan Bupati Klaten Sri Hartini diperiksa di Gedung KPK) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

Ada hal unik di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebab, selama nyaris 20 tahun, area itu dipimpin oleh dua pasang suami istri yang saling kenal. 

Sebelum Sri Hartini, bupati terdahulu, yang memimpin Klaten, suaminya yaitu Haryanto Wibowo sudah memimpin kabupaten itu pada periode 2000 - 2005. Kemudian, Haryanto digantikan oleh Sunarna yang merupakan suami Sri Mulyani. 

Lalu, ke mana Haryanto? Ia menjadi Wakil Bupati bersama dengan Sunarna. Sunarna - Haryanto memimpin Klaten terpilih selama dua periode yaitu 2005 - 2015. 

Setelah itu, Sri Hartini, istri mantan Bupati Klaten yang duduk di posisi itu. Ia berpasangan dengan Sri Mulyani, yang juga istri mantan Bupati Klaten. Hartini dipecat karena terbukti korupsi, maka Sri Mulyani naik sebagai Bupati. 

3. Sri Mulyani sedang mempersiapkan diri ikut Pilkada Klaten 2020

Ini Rekam Jejak Sri Mulyani, Bupati Klaten yang Disorot Gegara BansosBupati Klaten, Sri Mulyani (Instagram/@yanu_sunarno)

Terjawab sudah tanda tanya publik mengapa selama ini ia gigih memajang fotonya di mana-mana. Sebab, Sri Mulyani ikut maju kembali untuk Pilkada 2020 di Klaten. Bahkan, Sri Mulyani yang berpasangan dengan Aris Wibowo telah mengantongi restu dari PDI Perjuangan pusat. 

4. Bupati Sri Mulyani tercatat memiliki harta kekayaan Rp7,6 miliar

Ini Rekam Jejak Sri Mulyani, Bupati Klaten yang Disorot Gegara BansosBupati Klaten, Jawa Tengah Sri MulyaniInstagram / yani_sunarno

Bupati Sri Mulyani tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp7,6 miliar. Ia diketahui melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 2018 lalu. 

Bila dirinci maka harta milik Yani paling banyak tersimpan dalam bentuk tanah. Ada 27 bidang tanah yang ia laporkan ke KPK dan tersebar di area Bogor serta Sleman. Total harta itu mencapai Rp5,2 miliar. 

Sementara, jumlah kendaraan yang ia miliki dan laporkan ada tiga jenis. Terdapat satu mobil mewah yakni BMW jenis 318 i keluaran tahun 2000 lalu dengan harga Rp135 juta. Total harta berupa kendaraan mencapai nilai Rp320 juta. 

Lalu, ada pula harta berupa kas dan setara kas senilai Rp1,8 miliar. 

Baca Juga: 10 Bantuan Virus Corona Berbau Kampanye Bupati Klaten Sri Mulyani

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya