Istri dan Menantu Bujuk Donald Trump Agar Terima Kekalahan di Pilpres

Trump tetap akan ajukan gugatan hukum ke pengadilan

Jakarta, IDN Times - Lingkar terdekat Presiden Donald Trump mulai terbelah, sebab sang istri Melania dan menantunya, Jared Kushner, mulai membujuk agar mogul properti itu mengakui kekalahannya dalam Pemilu 2020. Tetapi, dua putra Trump yakni Donald Jr. dan Eric, tetap mendorong agar sang ayah dan sekutunya bergeming serta berjuang melalui jalur hukum. 

Stasiun berita CNN, Senin (9/11/2020) menyebutkan, laporan itu mereka peroleh dari dua sumber berbeda. Kalimat Melania diucapkan kembali oleh pihak yang tahu pembicaraan tersebut. Kepada suaminya, Melania mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakui kekalahan pemilu. 

Di sisi lain, Donald Jr. dan Eric tidak setuju dengan usulan itu. Keduanya terus mendorong agar anggota Partai Republik dan para pendukung Trump menolak secara terbuka hasil proyeksi pemilu yang dilakukan oleh beberapa media. 

Bila Trump pada akhirnya tetap menolak untuk keluar dari Gedung Putih, lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?

Baca Juga: Surat Suara Masih Dihitung, Donald Trump Klaim Menangi Pilpres AS 2020

1. Donald Trump sedang atur strategi agar bisa penghitungan ulang suara

Istri dan Menantu Bujuk Donald Trump Agar Terima Kekalahan di PilpresPresiden AS Donald Trump (www.instagram.com/@realdonaldtrump)

Stasiun berita CNN memperoleh informasi bahwa tim kampanye Trump sedang mengatur strategi, agar dilakukan penghitungan ulang suara di negara bagian yang dinamakan swing states. Salah satu caranya dengan terus menyampaikan narasi yang tidak didukung bukti bahwa Trump telah dicurangi dengan cara surat suara di swing states dipangkas. 

Bila narasi itu cukup menyakinkan, maka menlu di masing-masing swing states akan terus ditekan untuk melakukan penyelidikan atau menyerukan agar surat suara dihitung ulang. Dengan begitu, maka tim Trump punya waktu lebih untuk mengajukan gugatan hukum mengenai kecurangan pemilu di pengadilan. 

Kini, baik Eric dan Donald Trump Jr. tengah berupaya menggalang dukungan dari anggota senat dari Partai Republik supaya proses upaya hukum dibuat lebih mulus. Keduanya juga menyampaikan kepada sekutu mereka bahwa Trump benar-benar sudah dicurangi pada  Pemilu 3 November 2020 lalu. 

Dalam pembicaraan yang didengar seorang sumber baru-baru ini, Eric Trump berulang kali menyampaikan bahwa kemenangan Pemilu 2020 telah dicuri dari pihaknya. Ia juga bersumpah akan membalikan situasi itu. 

Baca Juga: Pidato di Gedung Putih, Trump Klaim Suaranya Dipangkas secara 'Ajaib'

2. Trump dorong kuasa hukumnya untuk ajukan gugatan pemilu ke pengadilan

Istri dan Menantu Bujuk Donald Trump Agar Terima Kekalahan di PilpresPresiden Amerika Serikat, Donald J. Trump (www.twitter.com/@POTUS)

Sementara, Trump dilaporkan masih berkukuh hendak mengajukan gugatan hukum mengenai hasil pemilu ke pengadilan. Trump sendiri memilih bermain golf di Sterling, Virginia, pada Sabtu 7 November, ketika media mengumumkan hasil proyeksi mereka.

Menurut seorang sumber, Trump tidak membantah hasil pemilu. Meski begitu, ia tetap ingin mengajukan gugatan hukum ke pengadilan. Trump telah meminta agar kuasa hukumnya segera memproses gugatan hukum tersebut yang secara otomatis akan menunda pengesahan hasil pemilu. Sejauh ini, Trump juga belum mengindikasikan bahwa ia siap menerima hasil pemilu. 

Di sisi lain, juru bicara tim kampanye Trump, Jason Miller, melalui akun media sosialnya membantah adanya perpecahan suara di lingkaran dalam Gedung Putih. Ia membantah laporan CNN bahwa Kushner dan Melania membujuk Trump agar menerima kekalahan pemilu. 

"Laporan itu tidak benar. Jared justru menyarankan Trump untuk menggunakan jalur hukum yang ada untuk memastikan keakuratan (penghitungan suara)," demikian cuit Miller. 

Sementara, Trump sempat menyatakan bahwa ia tidak akan menyerah hingga semua warga AS memperoleh suara yang sudah mereka berikan. "Itu semua sesuai dengan tuntutan demokrasi," kata Trump. 

Artinya, proses gugatan hukum akan dimulai pada hari ini. Wakil Manajer Kampanye Joe Biden-Kamala Harris, Kate Bedingfiel, pada Sabtu malam kemarin mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan antara Biden dengan Trump atau melalui perwakilannya sejak hasil proyeksi pemilu diumumkan. 

3. Trump bisa diusir dari Gedung Putih oleh presiden terpilih

Istri dan Menantu Bujuk Donald Trump Agar Terima Kekalahan di PilpresIlustrasi Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Sementara, dalam pernyataannya Trump sempat mengungkapkan menolak untuk meninggalkan Gedung Putih. Dalam analisa ahli hukum CNN, Jennifer Rodgers, bila Trump menolak angkat kaki dari Gedung Putih, maka ia bisa diusir oleh presiden terpilih, Joe Biden. 

"Bila semua opsi hukum yang ia lakukan ternyata tidak membuahkan hasil, lalu datang lah presiden baru yang akan dilantik pada 20 Januari 2021, maka presiden baru itu akan memiliki kendali terhadap personel militer, Departemen Kehakiman dan semua kekuasaan, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan diperintahkan mengusirnya dari Gedung Putih," ungkap Rodgers yang dmintai pendapatnya. 

Sementara, dalam sesi wawancara terpisah, Joe Biden sempat mengatakan tidak akan ragu-ragu memerintahkan pengawal di Gedung Putih untuk mengawal keluar Donald Trump. 

Baca Juga: [BREAKING] Menang Pilpres AS, Begini Cuitan Biden dan Trump

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya