Di Masa Pandemik, Sindikat Penjual Ventilator Palsu Ditangkap di Rusia

Mereka dilaporkan menjualnya sampai total Rp13,4 miliar

Moskow, IDN Times - Otoritas keamanan Rusia menangkap satu kelompok yang diduga berusaha menjual sebanyak lebih dari 100 ventilator palsu untuk merawat pasien COVID-19 pada Rabu (29/4). Penangkapan tersebut diberitakan oleh kantor berita TASS yang mendapatkan informasi dari orang dalam di institusi penegakan hukum Rusia.

"Para tersangka, termasuk organisator, telah ditangkap di Moskow karena menjual lebih dari 100 ventilator palsu," kata sumber anonim tersebut. Kelompok itu berencana menjual ventilator tersebut dengan harga total Rp13,4 miliar. Sampai hari ini, otoritas kesehatan Rusia telah melaporkan 99.399 kasus virus corona di mana ada 972 orang yang meninggal.

1. Rusia mengirimkan ventilator ke Amerika Serikat

Di Masa Pandemik, Sindikat Penjual Ventilator Palsu Ditangkap di RusiaPetugas medis Rusia memakai pakaian pelindung sambil memeriksa penumpang untuk pencegahan penyebaran virus corona di Bandara Internasional Sheremetyevo luar Moskow, Rusia, pada 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov

Menurut laporan The Moscow Times, pemerintah Rusia mengaku memiliki sekitar 42.000 sampai 43.000 ventilator di seluruh rumah sakit pemerintah. Rata-rata ada 29 ventilator per 100.000 orang. Pasien yang memerlukan alat tersebut pun tak terbatas hanya yang terinfeksi virus corona.

Para pekerja medis sempat mengaku kekurangan alat esensial seperti ventilator seiring dengan semakin bertambahnya pasien COVID-19 setiap hari. Akan tetapi, Rusia mengirimkan ventilator ke Amerika Serikat pada pertengahan April lalu. Media Rusia RBC melaporkan bahwa ventilator tersebut diproduksi oleh perusahaan yang terkena sanksi Amerika Serikat.

Baca Juga: Krisis Alat Medis untuk Lawan COVID-19, AS Terima Bantuan dari Rusia

2. Polisi juga menangkap kelompok yang menjual ventilator tanpa sertifikat

Di Masa Pandemik, Sindikat Penjual Ventilator Palsu Ditangkap di RusiaPetugas penegak hukum Rusia ketika lockdown parsial untuk mencegah penyebaran virus corona di pusat Moskow, Rusia, pada 30 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Evgenia Novozhenina

Sementara itu, Kementerian Urusan Dalam Negeri Rusia juga melaporkan telah menangkap kelompok yang menjual 1.500 ventilator tanpa dokumen. Irina Volk, perwakilan kementerian, mengatakan kepada Interfax bahwa ventilator yang coba dijual itu diproduksi antara tahun 1999 hingga 2000 atau berusia kurang lebih 20 tahun.

"Tak ada dokumen sertifikasi atau registrasi yang relevan, juga tak ada dokumen yang mengonfirmasi legalitas asal-muasal ventilator tersebut," ujar Volk. Penangkapan sendiri dilakukan oleh aparat keamanan di kawasan Ramensky di Moskow. Tujuh orang ditahan di mana lima ditempatkan sebagai tahanan rumah sedangkan dua lainnya dilarang meninggalkan Rusia.

3. Ventilator jadi barang langka sampai muncul laporan orang kaya Rusia menyimpannya sendiri

Di Masa Pandemik, Sindikat Penjual Ventilator Palsu Ditangkap di RusiaSeorang pekerja mencuci bintang di puncak Monumen Pahlawan Kota Leningrad di Nevsky Avenue, Saint Petersburg, Rusia, pada 24 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Anton Vaganov

Vasiliy Shtabnitskiy, seorang pakar penyakit pernapasan Rusia, mengaku ragu dengan pengakuan pemerintah bahwa ada 40.000-an ventilator di seluruh negeri untuk merawat pasien COVID-19. Ia mengklaim ada orang-orang kaya di Moskow yang membeli dan menumpuk ventilator untuk dipakai seandainya mereka tertular virus corona.

"Ya, saya tahu contoh-contohnya," kata Shtabnitskiy kepada Sky News. Ia menambahkan bahwa menyimpan ventilator di dalam properti pribadi akan sia-sia sebab perawatan pasien COVID-19 memerlukan bukan hanya dua atau tiga dokter serta perawat, tapi juga alat-alat medis lainnya. Shtabnitskiy menilai "mustahil menciptakan ICU (unit rawat intensif) pribadi di sebuah kamar atau kantor".

"Saya mengerti orang-orang takut, tapi saya harus mengingatkan mereka bahwa mereka juga perlu mempunyai oksigen bertekanan tinggi dan udara, kasus khusus, pengawasan, pompa infusi, alat penyedot, kateter, cairan infus dan vasoaktif--sederhananya sebuah laboratorium di sisi tempat tidur," kata dia.

Baca Juga: Donald Trump: Teman Saya, Presiden Jokowi Meminta Ventilator 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya