Kawasan Borobudur Highland Mulai Dibangun Tahun Depan

Kawasan wisata ini meliputi tiga kabupaten di dua provinsi

Yogyakarta, IDN Times - Pengembangan Kawasan wisata Borobudur Highland terus digencarkan. Badan Otorita Borobudur (BOB) merencanakan tahun depan pembangunan fisik sudah mulai dilakukan.

Kawasan Borobudur Highland sendiri membentang di tiga kabupaten dan dua provinsi. Kawasan wisata ini meliputi Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta Kabupaten Purworejo dan Magelang, Jawa Tengah.

1. Melakukan pembangunan hingga mengadakan event

Kawasan Borobudur Highland Mulai Dibangun Tahun DepanKonferensi pers Badan Otorita Borobudur (BOB) di The Manohara Hotel, Sabtu (24/12/2022). (Dok. BOB)

Direktur Destinasi Pariwisata sekaligus Plh Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin, mengatakan zona otoritatif BOB memiliki luas 309 hektare. Untuk pembangunan fisiknya sendiri masih proses akses Kementerian PUPR.

"(Tahun) 2023 akan mulai membangun paralel," kata Agustin dalam konferensi pers di The Manohara Hotel, Sabtu (24/12/2022).

Pembangunan yang akan dilakukan tahun depan, lanjut dia, berkaitan dengan amenitas. "Tapi memang yang cepat ini berbasis glamping atau cabin. Kemudian, kami akan investasi sendiri, yang tadi investasi dari mitra," terang dia.

Tak hanya itu, BOB juga akan mengadakan event maupun atraksi sebagai daya tarik. Di antaranya, event bersepeda di antara pepohonan atau tree top cycling. Sebelumnya, pada 2022 pihaknya juga telah menyelenggarakan event di kawasan tersebut. Antara lain, event Lari BOB Forest Run 2022 dan BOB Highland XC Challenge.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Glamping di Jogja untuk Libur Tahun Baru, Seru!

2. Pelatihan bagi pelaku wisata di sekitar Zona Otorita

Kawasan Borobudur Highland Mulai Dibangun Tahun DepanDeloano Glamping di Kabupaten Purworejo yang menjadi salah satu showcase pengembangan pariwisata di Borobudur Highland. (Dok. Kemenparekraf)

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan BOB, Bisma Jatmika, mengatakan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas zona otoritatif akan segera diterbitkan. "Insyaallah bulan Januari akan dilakukan serah terima sertifikat HPL dari Kementerian ATR BPN kepada Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Dalam hal ini sertifikat HPL atas nama BOB," ucapnya.

Ia mengatakan, sejumlah pelatihan bagi pelaku wisata dilakukan untuk mendukung pengembangan kawasan wisata ini, termasuk pelatihan dan pendampingan terhadap manajemen desa wisata di sekitar Zona Otorita, yaitu Desa Pagerharjo, Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, Desa Ngargoretno, Desa Benowo, Desa Sedayu, Desa Pandanrejo.

3. Upaya tingkatkan lama tinggal wisatawan

Kawasan Borobudur Highland Mulai Dibangun Tahun DepanDeloano Glamping di Kabupaten Purworejo yang menjadi salah satu showcase pengembangan pariwisata di Borobudur Highland. (Dok. Kemenparekraf)

Sementara, Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Agus Rochiyardi, mengatakan kondisi industri pariwisata sudah mulai pulih. Jumlah kunjungan wisatawan makin meningkat. Kendati, masih ada pekerjaan rumah untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan yang saat ini belum memuaskan.

"Dengan banyak destinasi dan event harapannya semakin banyak wisatawan dan lama tinggal juga meningkat," ungkap Agus.

Sedangkan Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik BOB, Ramlan Kamarullah, mengatakan pihaknya memiliki tugas merencanakan, mengembangkan dan membangun kawasan di tiga Destinasi Pariwisata Nasional (DPN). Ketiga DPN tersebut yaitu DPN Borobudur–Yogyakarta dan sekitarnya, DPN Semarang– Karimun Jawa dan sekitarnya, serta DPN Solo–Sangiran dan sekitarnya.

"Masih banyak masyarakat berpikir bahwa tugas BOB mengelola Borobudur," ujarnya.

Baca Juga: Menikmati Wisata Jogja Rasa Eropa di Lalisa Farmer’s Village

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya