Apa Kabar Nasib Jam Terbang Pilot yang Menganggur Akibat Pandemik?

Sektor penerbangan lumpuh, pilot pun tak bisa bekerja

Mewabahnya virus corona di dunia membuat banyak aktivitas manusia terhambat, bahkan terhenti. Banyak sektor yang mengalami dampak buruknya, mulai dari ekonomi, pariwisata, hingga penerbangan.

Virus berbahaya ini membuat semua aktivitas transportasi udara di dunia tak berfungsi, sehingga pilot tak bisa bekerja. Padahal, seorang pilot harus tetap menjaga kecakapan dalam menerbangkan pesawat sesuai aturan lisensinya.

Namun, di tengah pandemik seperti ini, apa yang terjadi kepada pilot yang mayoritas tak mendapatkan jam terbang seperti biasanya? Dilansir dari CNN Travel, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1. Pilot membutuhkan pelatihan berkala agar tetap bisa terbang

Apa Kabar Nasib Jam Terbang Pilot yang Menganggur Akibat Pandemik?pexels.com/Rafael Cosquiere

Adanya wabah virus corona yang mengguncang dunia membuat setidaknya 290 ribu pilot di dunia harus berada di rumah. Sebab, pesawat komersil dilarang terbang untuk sementara waktu. Hal ini dikhawatirkan akan membuat kemampuan pilot dalam menerbangkan pesawat menurun.

Seorang pilot di Inggris dari British Airline Pilots Association (BALPA), Brian Strutton, menjelaskan bahwa pilot membutuhkan setidaknya tiga kali take off dan landing dalam waktu 90 hari. Terdapat pula berbagai pengecekan lisensi bagi pilot.

Salah satunya seperti Cek Lisensi Kecakapan. Hal ini wajib dilakukan setiap tahunnya untuk menjaga lisensi tetap valid dan aktif. Selain itu, maskapai penerbangan juga harus melakukan Pemeriksaan Kecakapan Operasional yang berlangsung selama enam bulan sekali.

Apa Kabar Nasib Jam Terbang Pilot yang Menganggur Akibat Pandemik?thesun.co.uk

Sebenarnya, semua itu bisa dilakukan dengan menggunakan simulator kokpit. Hanya saja, di masa pandemik, banyak fasilitas simulator yang tutup. Kalau pun ingin menyewa, pilot harus mengeluarkan dana seharga 300-400 dolar Amerika Serikat (Rp4,6 juta hingga Rp6,1 juta). Padahal, pemasukan pilot pun sedang berkurang.

Ada sebuah game yang bisa menjaga kecakapan pilot dalam menerbangkan pesawat, yakni Microsoft Flight Simulator. Namun, sensasinya terasa berbeda jika menggunakan simulator. Pilot perlu mengakses simulator penerbangan skala penuh yang nyata.

2. Adanya perpanjangan waktu lisensi bagi pilot

Apa Kabar Nasib Jam Terbang Pilot yang Menganggur Akibat Pandemik?cranfieldflyingschool.com

Adanya keterbatasan gerak ini membuat pilot tak berdaya. Lisensi mereka agar tetap tersertifikasi dan memenuhi kualifikasi penerbangan pun terancam kedaluwarsa jika tak diperpanjang.

Untungnya, otoritas penerbangan di seluruh dunia memberikan perpanjangan waktu untuk meringankan beban pilot dalam hal berakhirnya lisensi terbang.

Di Eropa, EU Aviation Safety Agency (EASA) telah memperpanjang tenggat waktu untuk persyaratan tertentu, supaya pilot tetap bisa terbang. Namun, maskapai harus membuat rencana pelatihan terperinci setelah wabah ini berakhir.

Apa Kabar Nasib Jam Terbang Pilot yang Menganggur Akibat Pandemik?flickr.com

Sedangkan di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mengambil kebijakan untuk tidak akan menindak hukum pilot. Hal tersebut berlaku dalam hal pemenuhan standar durasi sertifikat medis, jika berakhir antara 31 Maret hingga 30 Juni 2020.

Inggris hampir sejalan dengan pedoman yang diberlakukan EASA. Kebijakan membebasakan seluruh operator, awak pesawat, instruktur, dan penguji yang terlibat dalam transportasi udara komersial. Mulai dari validitas normal untuk lisensi dan sertifikat yang kedaluwarsa sebelum 31 Oktober 2020.

Baca Juga: 10 Potret Keindahan Lembah dan Gunung di Indonesia Selama Pandemi

3. Kru penerbangan diminta untuk cuti tanpa dibayar

Apa Kabar Nasib Jam Terbang Pilot yang Menganggur Akibat Pandemik?emirates.com

Seorang direktur agency penerbangan di AeroProfessional, Sam Sprules, menyatakan bahwa lebih dari 40 maskapai mengharuskan kru penerbangan tak bekerja. Mereka yang tak bekerja, kini hanya mendapatkan upah minimal saja.

Bahkan, banyak pula yang diminta mengambil cuti tak dibayar selama beberapa bulan ke depan. Padahal, kru pesawat dituntut untuk tetap menguasai aturan evakuasi jika suatu hal buruk terjadi, seperti kebakaran.

Hal ini merupakan pukulan besar bagi dunia penerbangan yang mana selalu padat dan sibuk setiap harinya. Namun, Sprules yakin bahwa industri penerbangan akan cepat pulih lebih cepat setelah wabah ini berakhir nantinya.

Itulah beberapa penjelasan mengenai nasib jam terbang pilot di saat masa pandemik ini. Tak hanya pilot, maskapai dan kru pesawat pun juga sedang mengalami waktu yang berat. Semoga masa pandemik segara berakhir dan industri penerbangan dapat kembali bangkit seperti sedia kala.

Baca Juga: 9 Potret Keindahan India Selama Lockdown, Polusi Turun Drastis

Topik:

  • Naufal Al Rahman
  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya