Kelaparan dan Gak Bisa Bayar Kos Jadi Motif Tersangka Mutilasi Rinaldi

Sejak COVID-19, kondisi ekonomi mereka terganggu

Jakarta, IDN Times - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menjelaskan bahwa dua tersangka kasus mutilasi manajer muda Rinaldi Harley Wismanu (33) dilatarbelakangi desakan ekonomi.

Laeli Atik Supriyatin (LAS), 27 tahun dan Djumaidi Al Fajar (DAF), 26, membunuh Rinaldi lantaran tak bisa membayar biaya indekos dan tidak bisa makan selama beberapa hari. Pandemik COVID-19 yang terjadi saat ini membuat ekonomi mereka terganggu.

"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan, sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (21/9/2020).

1. Laeli ternyata kerap mengajar les dan ahli kimia

Kelaparan dan Gak Bisa Bayar Kos Jadi Motif Tersangka Mutilasi RinaldiRilis kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Yusri menjelaskan bahwa sebenarnya Laeli adalah seorang tenaga pengajar.  Dia kerap mengajarkan les sejumlah mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Sedangkan Fajar adalah seorang pengangguran yang menggantungkan hidup pada Laeli.

"Karena yang bekerja itu adalah L sebenarnya. L sempat mengajar les untuk mahasiswa/i suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," ujarnya.

Baca Juga: Fakta Pembunuhan dan Mutilasi Rinaldi, dari Tinder Berujung Maut

2. Berawal dari laporan orang hilang ke polisi

Kelaparan dan Gak Bisa Bayar Kos Jadi Motif Tersangka Mutilasi RinaldiJenazah Rinaldi Harley Wismanu (32) dimakamkan di Sleman, Senin (21/9/2020).IDN Times/Tunggul Damarjati

Kasus ini berawal dari adanya laporan orang hilang dari keluarga Rinaldi. Pria yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan itu hilang sejak 9 September 2020. Setelah ditelusuri, Rinaldi ditemukan di Apartemen Kalibata City Tower Ebony lantai 16, Jakarta Selatan dalam keadaan meninggal dunia dan jasadnya sudah dimutilasi.

Dua sejoli tersangka pelaku pembunuhan berencana ini dijerat dengan pasal berlapis mulai dari Pasal 338, 340, hingga 365, dengan ancaman hukuman mati. Keduanya saat ini masih ditahan di Polda Metro Jaya.

3. Korban berkenalan dengan salah satu tersangka melalui Tinder

Kelaparan dan Gak Bisa Bayar Kos Jadi Motif Tersangka Mutilasi RinaldiRilis kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Salah satu tersangka yakni Laeli berkenalan dengan Rinaldi lewat aplikasi pencarian pasangan, Tinder. Rinaldi dan tersangka Laeli kemudian memesan kamar di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat sejak 7-12 September 2020.

Pada, 9 September 2020, korban dan Laeli masuk kamar dan langsung berhubungan intim. Sedangkan tersangka Fajar yang sudah bersembunyi di kamar mandi, kemudian menyerang korban dengan batu bata serta gunting. Dalam keadaan sekarat, Rinaldi diperas harta bendanya.

Dia akhirnya dimutilasi menjadi 11 bagian dan jasadnya ditinggalkan di Apartemen Kalibata City di dalam beberapa koper yang ditutupi kantong kresek.

Baca Juga: Terungkap, Tersangka Pembunuhan Rinaldi Belajar Mutilasi dari YouTube

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya