Sosok Abdul Aziz, Penulis Disertasi tentang Seks di Luar Nikah

Dosen IAIN Surakarta yang kini meraih gelar doktor

Surakarta, IDN Times – Dr Abdul Aziz, M.Ag adalah Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta Fakultas Syariah. Dia tengah hangat diperbincangkan tersebut karena disertasinya tentang konsep Milk al-Yamin terkait hubungan seks di luar nikah.

1. Disertasi untuk meraih gelar doktoral

Sosok Abdul Aziz, Penulis Disertasi tentang Seks di Luar NikahIDN Times/pito agustin rudiana

Abdul Aziz merupakan mahasiswa Program Doktoral Interdisciplinary Islamic Studies di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Aziz sendiri telah melakukan sidang pada Rabu (28/8) dengan nilai memuaskan.

Disertasi Abdul Aziz tersebut menyajikan tafsir Milk Al-Yamin dari Muhammad Syahrur untuk menjadi alternatif solusi menyusun hukum negara sebagai alternatif pada kriminalisasi terhadap orang-orang yang berhubungan seks di luar nikah.

Namun dirinya diminta melakukan revisi dengan menyertakan kata Problematika pada judul dan menambah dua kalimat dalam abstraksi. Revisi yang dilakukan dari judul 'Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital' menjadi 'Problematika Konsep al-Yamin dalam Pemikiran Muhammad Syahrur'.

“Saya secara khusus mengupas tentang konsep pemikiran Syahrur bukan pemikiran saya pribadi. Jadi itu bukan pendapat saya,” jelas Abdul Aziz saat ditemui, Rabu (4/9).

2. Mengenyam S1 dan S2 di IAIN

Sosok Abdul Aziz, Penulis Disertasi tentang Seks di Luar NikahIDN Times/Larasati Rey

Abdul Aziz adalah alumnus IAIN Alaudin Makassar. Semasa kuliah Abdul Aziz dikenal kritis. Hal tersebut diungkapkan oleh Mashrukhin, Dosen Hukum di Fakultas Syariah IAIN Surakarta yang juga teman Abdul Aziz sudah sejak kuliah S1.

Mushrukhin mengaku dari S1 hingga S2, Abdul Aziz mengenyam Pendidikan di sekolah Islam, yakni S1 di IAIN Alaudin Makassar, dan S2 di IAIN Walisongo Semarang.

Menurut Mushrukin , Abdul Aziz merupakan orang yang sudah rajin diskusi sejak dulu, terutama diskusi tentang hukum pernikahan.

"Dirinya juga sudah tertarik pada hukum pernikahan sejak awal. Thesisnya pun juga sepertinya mengenai pernikahan, dia mengambil Thesis di IAIN Makassar, dulunya bernama IAIN Ujung Pandang," ujarnya saat ditemui di IAIN Surakarta, Rabu (4/9).

Sebagai kawan yang bahkan pernah satu kos dengannya, Mashrukinm menilai pemikiran Abdul Aziz sangat terbuka. “Keterbukaan ini membuat daya imajinasinya tinggi,” ujar dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta.

Baca Juga: Karena Disertasi, Keluarga Abdul Aziz Diancam 

3. Dikenal komunikatif

Sosok Abdul Aziz, Penulis Disertasi tentang Seks di Luar NikahIDN Times/Larasati Rey

Tak hanya di mata teman satu profesinya, kalangan mahasiswa yang pernah merasakan dididik oleh Abdul Aziz mengatakan jika dosen kelahiran Batang, 5 April 1968 tersebut adalah sosok yang lucu dan komunikatif.

“Kalau mengajar itu ngelucu, sering mengadakan diskusi masalah perkawinan. Bahasanya renyah dan komunikatif,” ujar Virda Imahsuyani (20) mahasiswa semester 5 Fakultas Syariah IAIN Surakarta.

Banyak mahasiswa yang tidak mengetahui disertasi yang dikerjakan oleh Abdul Aziz tersebut, bahkan ayah tiga anak tersebut belum pernah mengajarkan pemikiran Milk Al-Yamin dari Muhammad Syahrur di kelas.

“Kalau sepengetahuan saya waktu semester empat kemarin belum pernah ada ajaran tersebut, baru tahu yang baru-baru ini aja pas lagi viral,” ujar Khusbaniyah, mahasiswa Fakultas Syariah.

Disinggung soal pemikiran Muhammad Syahrur tersebut, para mahasiswa mengkritisi jika pikiran tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia. “Kalau menurut saya konsep Syahrur itu tidak cocok diterapkan di Indonesia ya, itu lebih budaya barat sana yang cocok,” imbuhnya.

4. Sering diskusi kontroversi di kampus

Sosok Abdul Aziz, Penulis Disertasi tentang Seks di Luar NikahIDN Times/Larasati Rey

Tak hanya memiliki pemikiran kritis, dimata rekan dosennya Abdul Aziz dinilai kontroversial saat melakukan diskusi dengan rekan dosen lainnya.

“Penelitian itu kan banyak pro dan kontra juga oleh para dosen lainnya, Biasanya teman-teman dosen yang condong ke feminis dan teman-teman dosen Fiqih banyak yang mengkritisi,” ujar Sidiq, dosen mata kuliah Waris Islam di Fakultas Syariah IAIN Surakarta.

Meski dianggap berseberangan, menurut Sidiq, Abdul Aziz memiliki keteguhan hati untuk memepertahankan argumennya. Ia dinilai sebagai pribadi yang aktif dalam mengikuti dan memimpin diskusi. Selain itu, Abdul Aziz juga dikenal disiplin dalam mengajar.

“Meski banyak yang tidak sependapat, namun Abdul Aziz bukan orang yang tidak bersedia dikritik, dia terbuka,” jelasnya.

Baca Juga: Disertasi Dianggap Kontroversial, Abdul Aziz Siap Lakukan Revisi 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya