Wali Kota Solo Tetapkan Status KLB Virus Corona

Sejumlah kegiatan keramain ditiadakan.

Surakarta, IDN Times - Menindaklanjuti adanya warga yang dinyatakan positif virus corona (COVID-19) di RSUD dr Moewardi Surakarta, Kota Solo ditetapkan statusnya sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Jumat (13/3). Dengan ditetapkannya status tersebut, sejumlah kegiatan yang digelar di Kota Solo dibatalkan atau ditunda. Selain sekolah juga akan diliburkan selama 14 hari kedepan.

Baca Juga: 62 Orang Kontak Pasien Corona Dikarantina, Dinkes Tracking 2 Kelurahan

1. Sekolah diliburkan selama 14 hari

Wali Kota Solo Tetapkan Status KLB Virus CoronaIlustrasi kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) terkait virus corona (COVID-19) yang digelar di rumah dinas Wali Kota Solo, Lodji Gandrung pada Jumat (13/3) malam, Rudy memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah selama 14 hari kedepan, terhitung sejak Senin (16/3) hingga Sabtu (28/3).

Keputusan itu diambil setelah ditetapkannya status KLB virus corona di Kota Solo, sekaligus untuk mengurangi penyebaran virus tersebut.

“Sekolah SD, SMP akan saya liburkan dan madrasah. SMA, SMK karena masih ujian liburnya setelah ujian. Namun PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) diberlakukan di situ. Belajar di rumah selama 2 minggu, mulai Senin selama dua minggu,” ujar Rudy.

Sejumlah kegiatan atau event di Kota Solo juga dibatalkan atau ditunda. Seperti kegiatan Car Free Day (CFD) setiap hari Minggu, pementasan wayang, konser, dan kegiatan seni budaya lainnya. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi kontak fisik di masyarakat.

Baca Juga: Keluarga Pasien Positif Corona Meninggal di Solo Dikarantina 14 Hari

2. Pusat perbelanjaan dan pasar tradisional tetap buka

Wali Kota Solo Tetapkan Status KLB Virus CoronaIDN Times/Larasati Rey

Meski berstatus KLB, Pemkot Surakarta tidak serta merta menutup pusat perekonomian di Kota Solo. Pihaknya masih membuka kegiatan perdagangan baik di pusat perbelanjaan maupun di pasar tradisional.

“Pasar-pasar tidak akan ditutup tetapi akan diberlakukan PHBS (perilaku hidup bersih sehat),” jelasnya.

Rudy menyebut akan melakukan penyemprotan disinfektan untuk mematikan virus tersebut. Ia juga tengah menyiapkan dana sebesar Rp2 miliar rupiah dari APBD guna menanggulangi virus corona.

3. Rudy: Mau disebut lockdown boleh

Wali Kota Solo Tetapkan Status KLB Virus CoronaIDN Times / Larasati Rey

Lebih lanjut, Rudy tak menampik jika kondisi di Kota Solo bisa dikatakan sebagai lockdown atau isolasi. Rudy mengaku tak takut disalahkan terkait stasus tersebut. Menurutnya, ia memilih pendapatan berkurang daripada banyak warganya yang jatuh sakit akibat virus corona (COVID-19).

“Mau dikatakan lockdown boleh. Kalau saya melakukan salah tidak? Jika salah, mending saya disalahkan orang waras, daripada disalahkan orang sakit. Orang waras menyalahkan dengan adanya lockdown dan sebagainya. Istilahnya pendapatan akan berkurang. Mending dicibir oleh mereka-mereka yang waras, daripada dicibir oleh mereka-mereka yang sakit kena virus corona,” tegas Rudy.

Baca Juga: Keluarga Pasien Positif Corona Meninggal di Solo Dikarantina 14 Hari

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya