Gunung Anak Krakatau Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendekat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banten, IDN Times - Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi hari ini. Melalui CCTV, ketinggian kolom erupsi terlihat berwarna putih hitam dengan tebal sekitar 50 meter di atas puncak gunung.
Kepala Pos Pantau GAK Lampung, Andi Suandi mengatakan, erupsi merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap gunung berapi, terutama pada gunung purba yang memiliki ketinggian 157 meter di atas permukaan laut (MDPL).
"Iya betul kembali erupsi sejak pagi tadi," kata Andi Suandi saat dikonfiramasi, Minggu (29/12).
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Asap Putih Mengepul Setinggi 200 Meter
1. Masyarakat atau wisatawan dilarang mendekat di radius 2 kilometer
Karena itu, Andi mengimbau masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekat ke kawah Gunung Anak Krakatau dalam jarak radius 2 kilometer dari kawah.
"Wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 KM dari kawah," katanya.
2. Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi
Editor’s picks
Melalui CCTV, erupsi gunung api ini terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 25 hingga 100 meter dari puncak.
"Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 24.9-27.8°C. Kelembaban udara 48 - 537 persen," papar Andi.
3. Sebelum erupsi, Gunung Anak Krakatau mengalami gempa 30 kali
Andi menyampaikan, saat ini Gunung Anak Krakatau masih berstatus level II atau waspada. Namun pada Sabtu (28/12) kemarin, gunung api yang berada di Selat Sunda tersebut mengalami gempa sebanyak 30 kali dengan frekuensi rendah.
"Melalui rekaman seismograf pada 28 Desember 2019 tercatat kurang lebih 30 kali gempa low frequency," tuturnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: 5 Bencana Terdahsyat di Nusantara, Letusan Krakatau Hingga Tsunami