Undang Media Asing ke Kediamannya, Prabowo Bahas Kecurangan Pemilu

Sandiaga membeberkan sejumlah kecurangan pemilu 2019

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengundang media internasional, untuk berdialog tentang perjalanan sistem demokrasi di Indonesia.

Terutama, adanya dugaan kecurangan Pilpres 2019 yang dianggap terstruktur, sistematis, dan masif. Pertemuan tersebut digelar di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5).

"Saudara-saudara yang saya hormati dari komunitas asing, media asing, dan kedutaan besar dari negara sahabat di Jakarta. Kami telah menjalani kampanye politik yang sangat berat dan panjang. Setelah masa kampanye berakhir, kami mencoba untuk menjalin hubungan dengan media dan komunitas asing untuk menyampaikan pandangan kami," ungkap Prabowo, membuka sambutannya.

Pada intinya, kata Prabowo, pihaknya mencoba menjelaskan kepada warga dunia dan Indonesia, bahwa pihaknya mengalami pemilu dengan aksi kecurangan yang terbuka dan terbukti melenceng dari norma demokrasi.

1. Dugaan kecurangan terlihat dari pemberdayaan aparat kepolisian hingga intelijen

Undang Media Asing ke Kediamannya, Prabowo Bahas Kecurangan PemiluIDN Times/Irfan fathurohman

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menjelaskan, kecurangan massif yang pihaknya anggap sistemik tersebut, terlihat dari pemberdayaan aparat kepolisian yang secara terang-terangan, dan institusi pemerintahan seperti badan intelijen.

"Dan hal ini semua sudah banyak dibicarakan, memberikan kami bukti, mereka adalah badan penegak hukum. Kami memiliki banyak bukti dan laporan. Kecurangan surat suara seperti surat suara yang sudah dicoblos sebelum pemilu, misalnya, yang ditemukan di Malaysia, dan berikutnya hal-hal lain," kata dia.

Baca Juga: Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di Pilpres

2. Prabowo menyayangkan adanya kecurangan pada pesta demokrasi

Undang Media Asing ke Kediamannya, Prabowo Bahas Kecurangan PemiluIDN Times/Irfan fathurohman

Prabowo menyebutkan pihaknya memiliki beberapa ahli yang akan memberikan paparan teknisnya. Pada dasarnya, ia beserta Badan Pemenangan Nasional (BPN) sangat menyayangkan hal ini. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ke-tiga dunia, dan bangsa Indonesia memilih demokrasi sejak 1998.

"Saya akan bicara apa yang sering saya bicarakan di muka umum dan TV bahwa demokrasi adalah satu-satunya sistem di sejarah peradaban sampai sekarang, yang dapat melaksanakan pergantian kekuasaan dengan damai, dibandingkan dengan sistem-sistem lain," ujar dia.

Prabowo mengatakan demokrasi dengan segala kepentingannya adalah satu-satunya penjamin kedamaian di kehidupan politik sebuah negara, dan demokrasi adalah tanda kedewasaan perkembangan sebuah negara.

"Tanda kedewasaan, tanda peradaban, tanpa demokrasi, perubahan kekuasaan biasanya berakhir dengan pendekatan fisik dan sering kali brutal dan menggunakan kekerasan. Inilah yang selalu kami coba hindari," kata dia.

3. Prabowo menyebut ada upaya merusak demokrasi di Indonesia

Undang Media Asing ke Kediamannya, Prabowo Bahas Kecurangan PemiluIDN Times/istimewa

Namun, Prabowo mengatakan, saat ini sistem demokrasi di Indonesia ada yang ingin berupaya merusaknya dengan melanggar ketentuan-ketentuan yang ada. Sehingga kehidupan bangsa Indonesia menjadi tidak baik, lantaran dirusak sekelompok orang.

"Tapi apa yang terjadi saudara-saudara, inilah yang terjadi di Indonesia. Keinginan 267 juta penduduk Indonesia sedang dilanggar dan dipisahkan. Karena itulah, kita tengah berusaha untuk menegakkan demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang benar, yang jujur, untuk mengubah sebuah sistem menjadi lebih baik ke depan nya," tutur dia.

4. Sandiaga memaparkan sejumlah dugaan kecurangan

Undang Media Asing ke Kediamannya, Prabowo Bahas Kecurangan PemiluIDN Times/Irfan fathurohman

Pada kesempatan yang sama, Calon Wakil Presiden nomor urut 02Sandiaga Uno yang mendampingi Prabowo memaparkan sejumlah dugaan kecurangan dan penipuan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 kepada koresponden media internasional.

Sandiaga mengatakan, dugaan kecurangan pemilu yang telah dipaparkan bukan omong kosong belaka. Ia pun membeberkan sejumlah fakta yang ia temui di lapangan.

"Semua ini adalah fakta. Poitik uang, KPK menemukan 400.000 amplop yang diisi uang untuk dipakai sebagai serangan fajar, ini bisa dibilang money politics," kata dia.

5. Sandiaga menyebut kampanye kubu 02 selalu dipersulit

Undang Media Asing ke Kediamannya, Prabowo Bahas Kecurangan PemiluIDN Times/Irfan Fathurohman

Fakta lainnya, menurut Sandiaga, selama masa kampanye pasangan nomor urut 02 selalu kesulitan untuk mendapatkan izin berkampanye.

"Saya mengalami itu sendiri. Kadang-kadang saya dapat kabar yang tiba-tiba bahwa izin kampanye dicabut begitu saja, atau izin yang harusnya dikasih, ternyata tidak dikasih, jadi harus berubah tempat di menit-menit terakhir. Alat peraga kampanye juga banyak dirusak," kata dia.

Sandiaga mengatakan, indikasi kecurangan yang terjadi telah mencederai proses demokrasi. Penyelenggaraan pemilu 2019 terancam tidak berlangsung demokratis, sementara rakyat menghendaki pesta demokrasi yang berlangsung jujur dan adil.

"Selama 10 hari ke belakang, saya sudah keliling beberapa provinsi. Saya kira sudah sangat jelas, dan rakyat sudah berbicara lantang bahwa mereka menginginkan perubahan. Rakyat juga menginginkan pemilu yang jujur dan adil," ucap Sandi.

Baca Juga: Ribuan C1 Jateng Ditemukan di Jakarta, Diduga Untungkan Prabowo Sandi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya