Cerita di Balik Deklarasi Kemenangan Prabowo Tanpa Sandiaga

Sekelompok emak-emak menanyakan keberadaan Sandiaga

Jakarta, IDN Times - "Prabowo Presiden! Prabowo Presiden!" Teriakan itu terus bergema di halaman kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4) sore.

Udara pengap dan berdesak-desakan, mewarnai halaman kediaman Prabowo. Ratusan pendukung dan relawan antusias menanti pidato Calon Presiden nomor urut 02 itu.

Prabowo akhirnya naik ke atas panggung berkarpet merah yang berdiri di depan rumahnya itu. Ada nada kekecewaan dari mantan Komandan Jenderal Kopassus itu dalam pidatonya. Tapi dia mengklaim kemenangan Pilpres 2019.  

“Banyak surat suara tidak sampai. Banyak TPS buka jam 11. Banyak pendukung kita tidak dapat undangan dan sebagainya. Belum lagi banyak surat suara yang sudah dicoblos 01. Tapi walau pun demikian, exit poll kita di 5.000 TPS menunjukkan kalau kita menang, 55,4 persen,” kata Prabowo, dengan wajah sedikit muram.

1. Air mata Rahmawati hingga potret kecemasan elite BPN

Cerita di Balik Deklarasi Kemenangan Prabowo Tanpa SandiagaIDN Times/Arief Rahmat

Sorak-sorai pendukung Prabowo kian menjadi, seolah mereka berada di puncak kemenangan pesta demokrasi. Sementara, angka hitung cepat terus bergerak mengunggulkan sang petahana, Joko "Jokowi" Widodo.

Rahmawati Soekarnoputri, adik kandung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati yang berada di barisan pendukung Prabowo meneteskan air mata, saat para pendukung pasangan 02 ramai-ramai menyalaminya dan berkata, “Kita menang”.

Pemandangan berbeda juga tampak dari elite Badan Pemenangan Nasional (BPN). Mulai dari Johannes Suryo Prabowo, Djoko Santoso, Rachmawati Soekarnoputri, Syarief Hasan, Musa Bangun, Yunus Yosfiah, Salim Segaf Al Jufri, Yusuf Muhammad Martak, hingga Tengku Zulkarnain. Ada kecemasan di wajah-wajah mereka.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta para pendukung pasangan nomor urut 02 tetap menunggu hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Relawan diminta tak termakan hoaks dan hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei, yang memenangkan pihak lawan, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Proses penghitungan suara sedang berlangsung. Berdasar laporan-laporan yang masuk ke kita, termasuk exit poll, kita unggul 55 persen, lawan 45 persen," kata Dahnil, di depan kediaman Prabowo.

Baca Juga: Sandiaga Uno Belum Dipastikan Hadiri Syukuran di Kediaman Prabowo

2. Prabowo mengklaim kemenangan Pilpres 2019 tanpa didampingi Sandiaga

Cerita di Balik Deklarasi Kemenangan Prabowo Tanpa SandiagaANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Setelah membeberkan dugaan adanya kecurangan dan menyatakan kemenangan, Prabowo dan elite BPN turun dari panggung. Mereka disambut antusiasme para pendukungnya.

Ada satu pertanyaan yang dilontarkan dari sekelompok emak-emak yang berkerumun di antara wartawan. Tanpa komando, mereka kompak bertanya kepada Prabowo dan rombongan, setelah turun dari panggung.

“Pak, Bang Sandi mana?” ujar beberapa emak-emak itu, bergantian. 

Tak ada satu pun yang menjawab. Tak lama setelah itu, Dahnil naik ke panggung dan memastikan Sandiaga akan menyapa pendukungnya pada pukul 16.30 WIB.

Namun, hingga pukul 18.00 WIB, Sandiaga tak kunjung muncul batang hidungnya. Padahal saat itu kabar beredar, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sudah berada di kediaman Prabowo sejak siang.

Hingga Rabu petang, hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei belum menunjukkan keunggulan untuk pasangan Prabowo-Sandi. Elite BPN seperti Amien Rais, Rizal Ramli, Salim Segaf, Yusuf Martak, dan Maher Algadri yang saat itu berada di kediaman Prabowo, sepertinya mulai gerah.

Suasana di halaman kediaman Prabowo juga kian memanas, setelah Yusuf Martak menyerukan kepada pendukung 02 untuk memutihkan Monas pada Jumat (19/4). Para pendukung Prabowo-Sandi menyambut dengan takbir. Lantunan salawat juga berkumandang di kediaman Prabowo hingga pukul 19.00 WIB.

3. Prabowo mendeklarasikan kemenangan dan sujud syukur tanpa didampingi Sandiaga lagi

Cerita di Balik Deklarasi Kemenangan Prabowo Tanpa SandiagaIDN Times/Axel Jo Harianja

Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Prabowo bersama elite BPN kembali naik ke panggung. Ketua Umum Partai Gerindra itu  kembali mengklaim kemenangan. Ia mengklaim memperoleh 62 persen berdasarkan data internalnya.

Namun, janji Dahnil akan menghadirkan Sandiaga tidak terbukti. Prabowo kembali muncul di panggung hanya didampingi elite BPN. Tidak tampak juga pimpinan partai koalisi seperti Zulkifli Hasan dan Sohibul Iman. Kali ini, Prabowo mengajak pendukungnya sujud syukur atas klaim kemenangannya.

“Perjuangan kita tidak sia-sia, kita sudah menang, kita tidak bayar uang saksi-saksi kita, tapi kebenaran yang benar. Kita percaya dan yakin Tuhan Maha Besar selalu membela yang benar," seru Prabowo.

"Sebagai Muslim, saya menutup briefing saya dengan mengumandangkan takbir. Allahuakbar, allahuakbar, allahuakbar," kata Prabowo, melanjutkan, yang diikuti pendukungnya.

4. Sandiaga dikabarkan kurang sehat

Cerita di Balik Deklarasi Kemenangan Prabowo Tanpa SandiagaIDN Times/Arief Rahmat

Usai deklarasi, orang terdekat sekaligus anggota BPN, Yuga Aden kembali menegaskan, Sandiaga sedang berada di kediaman Prabowo karena kondisi kesehatannya kurang baik.

Malam semakin larut, spekulasi pun bermunculan di media sosial. Di antaranya isu adanya cekcok hebat antara Prabowo dengan Sandiaga, lantaran perbedaan pendapat soal deklarasi kemenangan. Sandi disebut-sebut enggan mengikuti deklrasi kemenangan. Namun, kubu 02 membantah berbagai spekulasi yang bermunculan.

Hingga Kamis (18/4) sore, suasana di Jalan Kertanegara nomor 04 itu semakin riuh. Prabowo kembali mendeklarasikan kemenangan Pilpres 2019 di depan ratusan pendukungnya. Kali ini, Sandiaga yang terlihat pucat hadir mendampingi Prabowo.

“Bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden 2019, berdasarkan penghitungan lebih dari 62 persen,” kata Prabowo di atas panggung depan halaman rumahnya.

Selesai deklarasi, misteri hilangnya Sandiaga sehari sebelumnya masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab. Tak seperti biasanya, Sandiaga enggan menemui wartawan, ia langsung masuk ke kediaman Prabowo dan lekas meninggalkan Kertanegara.

5. Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan Sandiaga?

Cerita di Balik Deklarasi Kemenangan Prabowo Tanpa SandiagaANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Juru Bicara BPN Andre Rosiade membantah ada selisih paham antara Prabowo dan Sandiaga. Dia menyebut, kesehatan Sandiaga menurun usai pencoblosan.

"Tanggal 17 April Bang Sandi pukul 10.00 WIB pagi kegiatan sampai pencoblosan, dan setelah nyoblos ke media center dan orang-orang pada berdatangan, dan di situ Bang Sandiaga main gitar dan mulai cegukan," kata Andre di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (22/4).

Meskipun cegukan Sandiaga disebut-sebut tetap menemui relawan di Hotel Ambhara. Setelah itu, baru menuju ke kediaman Prabowo.

"Namun cegukan Pak Sandi sekali (per) tujuh detik pas di Ambhara. Mulai pukul 15.00, kondisi Bang Sandi drop banget dan minta disiapkan kamar di K4 (kediaman Prabowo)," ujar Andre. 

Prabowo, kata Andre, kemudian mempersilakan Sandiaga istirahat di kediamannya. Bahkan, capres nomor urut 02 itu menyarankan Sandi memeriksa kesehatannya ke rumah sakit.

"Habis salat magrib Pak Prabowo bilang 'Pak Sandi ke RS saja'. Pukul 11.00 malam, sebelum Pak Prabowo pulang ke Hambalang bilang lagi, 'Pak Sandi dibawa ke RS saja'. Pak Prabowo menemui Pak Sandi sebanyak tiga kali untuk menyarankan agar dibawa ke RS saja," tutur Andre, menirukan pernyataan Prabowo.

Setelah deklarasi kedua tanpa Sandiaga, pukul 23.00 WIB Prabowo kembali ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat. Sandiaga juga ikut meninggalkan K4.

"Tiba-tiba cegukannya (Sandiaga) hilang tapi berganti demam, menggigil dan sampai di rumah diperiksa dokter kepolisian. Dikasih obat perut sama demam, lalu disuruh istirahat total," kata Andre.

Andre mengatakan, sehari setelah pencoblosan, Sandiaga meminta izin kepada Prabowo karena tak bisa beraktivitas. Namun, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjemputnya.

“Pukul 01.00 WIB, sehari setelahnya (18/4) Pak Sandi bilang ke Pak Prabowo tidak bisa beraktivitas karena kondisi kesehatannya," tutur Andre.

"Tiba-tiba pukul 15.00 WIB, Pak Muzani datang ke rumah dan Pak Sandi sedang tidur. Namun tetap menemui Pak Muzani yang mau mengajak konpers di K4. Pak Sandi bilang sudah izin sebelumnya ke Pak Prabowo," ungkap Andre.

Sandiaga lalu menelepon Prabowo. Melalui telepon, Prabowo meminta Sandiaga datang ke Kertanegara untuk jumpa pers mendeklarasikan kemenangan, dan Sandi memenuhi permintaan tersebut.

"Namun Pak Sandi telepon, Pak Prabowo minta ke Bang Sandi datang, dan dengan kondisi kliyengan tapi langsung konpers," ucap Andre.

Pada saat deklarasi kemenangan, Sandiaga memang lebih banyak diam dengan wajah sedikit pucat. Sandiaga fokus membaca tulisan di kertas yang dipegang Prabowo saat deklarasi.

"Bang Sandi terlihat diam itu sedang baca surat yang dibacakan Pak Prabowo saat konpres," ujar Andre.

Prabowo juga disebut-sebut meminta Sandiaga tak berlama-lama di Kertanegara. Selain itu, Prabowo juga meminta Sandiaga datang ke K4 untuk menepis rumor perpecahan.

"Pak Prabowo minta Pak Sandi datang 15 menit saja agar rumor perpecahan itu bisa dibantah dan perpecahan itu tidak benar. Jadi kondisi Bang Sandi itu memang sedang sakit saat konpres bersama Pak Prabowo. Tapi Beliau, meskipun diam, matanya membaca surat yang dibacakan Pak Prabowo," kata politikus Partai Gerindra itu.

Baca Juga: Sandiaga Sempat Menghilang Beberapa Jam, Begini Penjelasan BPN

Topik:

  • Rochmanudin
  • Elfida

Berita Terkini Lainnya