UIN Sunan Kalijaga akan Kaji Waktu Pelaksanaan Ibadah Haji

Lama tunggu haji sampai 50 tahun

Sleman, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Prof Al Makin berpandangan perlu ada diskusi terkait waktu ibadah haji. Pasalnya, umat muslim di Indonesia saat ini masih menghadapi kendala waktu tunggu haji yang lama.

Al Makin mengungkapkan waktu tunggu haji saat ini sudah sampai 50 tahun. Tidak menutup kemungkinan ke depan akan lebih lama lagi, jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan melihat animo umat muslim di Indonesia untuk menjalankan rukun Islam itu tinggi.

1. Waktu tunggu lama menjadi permasalahan

UIN Sunan Kalijaga akan Kaji Waktu Pelaksanaan Ibadah HajiIlustrasi jemaah haji. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Dicontohkan Al Makin, jika seseorang mendaftar pada usia 30--40 tahun, saat sudah memiliki kemampuan finansial, sementara waktu tunggu haji 50 tahun, maka orang itu sudah masuk usia senja. "Jangan-jangan malah udah gak ada," ujar Al Makin, di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Selasa (11/4/2023).

Jadi harus ada diskusi memang dari sisi waktu, bukan dari sisi tempatnya. "Kalau yang namanya luas Makkah dan Madinah kan sama, gak bisa ditambah," ungkap Al Makin.

2. Melihat pemikiran Masdar Farid terkait waktu

UIN Sunan Kalijaga akan Kaji Waktu Pelaksanaan Ibadah HajiSuasana Jamaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut Al Makin masalah ini bisa dijawab dengan melihat lagi al hajju asyhurun, maklumat  yang dulu pernah digagas oleh Alumni Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, Masdar Farid. "Tafsir haji gak harus bulan haji, bisa bulan yang lain. Mungkin bisa satu bulan sebelum atau sesudahnya," ujar Al Makin.

Menurutnya hal tersebut membuka wacana baru, dan harus didiskusikan. Bahwa ibadah haji punya alternatif waktu. "Itu harus dibuka diskusi bahwa haji itu harus punya alternatif dari sisi waktu, tidak dari sisi tempat," kata Al Makin.

Baca Juga: 921 Calon Haji dari Bantul Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini

3. Dapat dikaji lagi waktu ibadah haji

UIN Sunan Kalijaga akan Kaji Waktu Pelaksanaan Ibadah HajiIlustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Al Makin mengatakan berdasar pemikiran Masdar Farid tersebut bisa dikaji lagi dengan mengundang ahli, praktisi dan tokoh agama. "Kami berencana mengadakan seminar khusus tentang ini, apakah haji dari sisi waktu bisa ditafsirkan yang lain," ujar Al Makin.

Saat disinggung apakah hal tersebut akan membuat ibadah haji menyimpang dari yang seharusnya, menurut Al Makin tidak. Gagasan ini menurutnya membuka diskusi baru.

"Enggaklah, itu justru bagus. Dulu Gus Dur juga sama dipandang apa, ternyata kita pakai semua. Gus Dur juga toleransi berkunjung ke Gereja, memberi tempat untuk yang berbeda," kata Al Makin.

Baca Juga: 3 Pemimpin Umat Terima Gelar Honoris Causa dari UIN Sunan Kalijaga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya