Gegara Virus Corona, Pemerintah Kaji Setop Impor Hewan Hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengkaji pemberhentian impor. Pemberhentian itu akan dilakukan untuk komoditas yang berpotensi membawa virus corona ke dalam negeri.
"(Rapat) Ini baru persiapan, mendetailkan supaya tidak salah sasaran. Jadi itu antara lain produk-produk yang mungkin. Belum tentu produk itu membawa virus," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto di Kemenko Perekonomian, Jakarta. Senin (3/2).
1. Hewan hidup salah satu komoditas yang bakal di stop impornya
Dari beberapa yang tengah dikaji, lanjut Agus, komoditas hewan hidup salah satu yang kemungkinan besar disetop impornya. Sayang, Agus tidak spesifik menyebut hewan apa saja yang akan diputus impornya.
"Yang jelas sekarang itu adalah berkaitan dengan hewan hidup. Itu sudah pasti, yang lain-lain masih kita pertimbangkan tapi belum final," tegas Agus.
Baca Juga: Virus Corona Menyebar, Menhub Minta Kapal Juga Diperiksa Ketat
2. Komoditas yang disetop impornya akan diumumkan Selasa 4 Februari 2020
Editor’s picks
Rencananya, lanjut Agus, pemerintah akan mengumumkam daftar komoditas yang dihentikan impornya. Rapat hari ini fokus melalukan pemetaan penghentian impor guna mencegah masuknya corona lewat barang-barang impor.
"Jadi ini segera ya. Besok sudah ada detail yang lebih konkrit. Ini kan baru akan (dilarang). Jadi lebih detailnya supaya tidak salah besok kita lihat hasilnya," ucap dia.
3. Kaji impor dari negara lain sebagai alternatif
Agus menyatakan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan negara lain sebagai alternatif pengganti impor komoditas yang dihentikan. Ia menegaskan semua keputusan masih dibicarakan.
"Ini kan baru persiapan. Karena kita koordinasi dengan beberapa kementerian yang terkait. Itu kan tidak hanya Kemendag, Pertanian, ya semua. Keuangan dalam hal ini Bea Cukai, kemudian Kemenkes, ini juga perlu sinergi yang harus akurat. Karena ini kan pergerakannya sangat cepat. Dan ini memerlukan keputusan bersama yang akurat," ujar Agus.
Baca Juga: Virus Corona Diprediksi Sebabkan Perekonomian Global Tertekan