Pidato Kenegaraan Jokowi Menuai Harapan, Ini 3 Pesan dari Millennial

Bonus demografi jangan sampai jadi bencana

Jakarta, IDN Times - Pidato Kenegaraan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam rangka HUT ke-74 Republik Indonesia, turut mengundang tanggapan dari salah satu tokoh millennial Arief Rosyid Hasan.

Menurut dokter gigi yang juga ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) 2013-2015 itu menyebutkan, apa yang disampaikan dalam pidato Jokowi merupakan harapan untuk generasi millennial.

Baca Juga: Rencana Menteri Millennial, Yenny Wahid: Sangat Perlu di Kabinet

1. Jokowi harus memperbaiki SDM dan manfaatkan bonus demografi

Pidato Kenegaraan Jokowi Menuai Harapan, Ini 3 Pesan dari MillennialAntara FOTO/Sigid Kurniawan

Pria yang digadang-gadang menjadi menteri muda di Kabinet Indonesia Kerja julid II itu mengatakan, apa yang disampaikan Jokowi merupakan harapan untuk generasi millennial.

"Dengan menyebutkan pembenahan SDM dan bonus demografi sebagai bonus lompatan kemajuan, kita dapat lihat bahwa Jokowi memberi harapan untuk pengembangan pemuda di Indonesia," kata Arief kepada IDN Times, Sabtu (17/8).

2. Millennial harus banyak dilibatkan dalam setiap agenda pembangunan

Pidato Kenegaraan Jokowi Menuai Harapan, Ini 3 Pesan dari MillennialInstagram.com/muhammad_ers

Menurut Arief, bonus demografi yang kelak mencapai puncaknya pada 2034 itu, membutuhkan keterlibatan kaum millennial. Namun banyak tantangan yang harus dihadapi.

"Saya kira banyak penghambat dari pengembangan SDM ini, sebut saja data BPS 2017 menunjukkan bahwa rerata millennial hanya menyelesaikan pendidikan sampai kelas 1 SMU. Belum lagi di data BPS bahwa millennial yang mengakses internet hanya sekitar 56,42 persen, terlebih digaungkannya hilirisasi industri," tutur dia.

3. Pemerintah harus memperbaiki ekosistem untuk para wirausahawan

Pidato Kenegaraan Jokowi Menuai Harapan, Ini 3 Pesan dari Millennialpexels.com

Untuk itu, Arief berpendapat, millennial membutuhkan dukungan sistem agar dapat mewujudkan mimpi Jokowi tersebut. Utamanya di sektor pendidikan dan industri yang membutuhkan perhatian khusus.

"Millennial membutuhkan support system yang memadai. Mulai dari regulasi ketenagakerjaan untuk para millennial, akses pendidikan yang cukup. Semisal mereka yang masuk sebagai wirausahawan, sekali pun tren ini meningkat, harus dipersiapkan ekosistem yang baik untuk mereka, khususnya yang bergerak di industri digital," kata dia.

4. Bonus demografi jangan sampai jadi bencana untuk Indonesia ke depan

Pidato Kenegaraan Jokowi Menuai Harapan, Ini 3 Pesan dari MillennialANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Lebih jauh, Arief mengatakan, pentingnya regulasi baik di dunia investasi atau pun hak-hak pekerja millennial yang bergiat di industri digital. Mereka perlu terus didorong keberadaannya.

"Saya kira bonus demografi jangan sampai menjadi bencana demografi. Saat di mana bonus demografi ini disia-siakan dan turut menjadi gelombang pemberontakan, persis seperti di negara-negara Afrika," kata dia.

Baca Juga: Ini yang Bikin Millennial Waswas Kalau Kaltim Jadi Ibu Kota

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya