Miris, Kisah 4 Bayi Ditinggalkan Keluarga karena Terjangkit HIV/AIDS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Empat bayi mungil harus merasakan pahitnya dunia. Empat bayi yang masih polos ini ditinggalkan keluarganya karena diduga terjangkit HIV/AIDS yang ditularkan orangtuanya.
Pendiri Yayasan Lentera Solo Puger Mulyono mengungkapkan, empat bayi tersebut berasal dari rahim berbeda, namun memiliki takdir yang sama.
"Mereka diserahkan oleh pihak puskesmas, dinas sosial, dan rumah sakit pada saya karena positif HIV/ Aids, selain itu orangtua mereka sudah meninggal," ujar Puger saat dihubungi IDN Times, Senin (30/12).
1. Empat bayi berasal dari kota berbeda
Puger menjelaskan empat bayi tidak berdosa tersebut berasal dari Karanganyar, Surabaya, dan luar Jawa.
"Empat bayi tersebut berumur satu minggu, satu bulan ada dua bayi, dan tujuh bulan," ujar dia.
Baca Juga: Gay Sumbang 13 Persen Pengidap HIV di DKI, GAYa: Bukan Hal Aneh
2. Bayi tersebut sering menangis karena kesakitan
Puger menceritakan empat bayi tersebut mulai menghuni Yayasan Lentera Solo sejak Rabu (18/12) lalu. Hampir setiap hari, mereka menangis karena kesakitan. Sebab mereka tidak hanya terinfeksi HIV/AIDS, tetapi juga memiliki infeksi lainnya.
Editor’s picks
"Ada yang belum bisa melek karena keracunan air ketuban, ada juga yang kulitnya bernanah sehingga memerlukan perawatan intensif," kata dia.
3. Puger akan merawat empat bayi tersebut seperti anak sendiri
Puger mengaku akan merawat empat bayi tersebut sama seperti puluhan anak penderita HIV/AIDS lainnya, yang telah ditelantarkan keluarganya.
"Kami sudah menganggap mereka anak saya sendiri, jadi akan kami rawat sepenuh hati," ucap dia.
4. Puger bekerja sebagai juru parkir yang harus menghidupi 30 anak penderita HIV/AIDS
Puger mengaku pendapatan sebagai juru parkir di kota Solo jauh dari cukup, untuk menghidupi anak-anak penderita HIV/AIDS. Dalam sebulan, ia membutuhkan biaya Rp45 juta untuk kebutuhan sehari-hari. Jumlah tersebut belum termasuk biaya perawatan medis.
"Sampai hari ini ada 30 anak yang kami rawat, ya kalau dari penghasilan saya gak cukup, syukurnya selama ini ada saja donatur dan relawan yang membantu," ujar dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: 7 Penemuan Besar Dunia Medis di 2019, Ada Obat untuk Ebola dan HIV!