Erupsi 154 Kali, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Mencapai 2 Km

Statusnya masih Waspada atau Level II

Semarang, IDN Times - Gunung Merapi yang berdada di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan awan panas ke arah hulu Kali Gendol paling jauh selama dua hari.

Maksimum jarak luncurnya mencapai dua kilometer.

Baca Juga: BPBD Perkirakan Masih Ada Letusan Susulan di Gunung Merapi

1. Ketinggian asap kawah Merapi mencapai 3 kilometer

Erupsi 154 Kali, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Mencapai 2 KmLetusan Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2019). ANTARA FOTO/Agus Sarnyata

Selama kurun waktu November 2019, awan panas dari aktivitas Gunung Merapi tanggal 9 dan 17 November 2019 merupakan yang paling jauh. Jaraknya mencapai dua kilometer.

Pada dua hari itu, asap kawah utama mencapai ketinggian maksimum, tiga kilometer. Hal itu diketahui dari catatan Informasi Aktivitas Gunungapi Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diterima IDN Times, Jumat (29/11).

2. Ada 154 erupsi selama satu bulan

Erupsi 154 Kali, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Mencapai 2 KmLetusan Gunung Merapi pada Minggu 17 November 2019. Twitter.com/BPPTKG

Sementara itu, masih dari data yang sama, selama satu bulan Gunung Merapi mengalami satu kali erupsi letusan dan 153 kali erupsi berupa guguran.

Adapun dilihat dari grafik kegempaannya, paling banyak terjadi pada tanggal 8, 16, dan 17 November 2019. Kegempaan Gunung Merapi sendiri masih didominasi dengan gempa guguran dan hembusan meskipun sesekali muncul awan panas guguran.

3. PVMBG petakan potensi bahaya dari Merapi

Erupsi 154 Kali, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Mencapai 2 KmTwitter.com/BPPTKG

Meskipun mengalami erupsi sebanyak 154 kali, suhu di sekitar Gunung Merapi masih dalam kisaran 12,5 sampai 40 derajat Celsius. Statusnya sampai saat ini juga masih Waspada atau Level II.

PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung serta mewaspadai adanya aliran lahar.

Sejumlah potensi bahaya turut dipetakan PVMBG. Diantaranya kemuculan lontaran material atau lava pijar, guguran lava, awan panas guguran, hujan abu dan aliran lahar hujan.

Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Cuaca Panas Menyengat Melanda Candi Borobudur

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya