Ada Panel Tenaga Surya, Warga Wonosari Tak Risau Listrik Mati

Tidak ada listrik PLN, tidak masalah

Wonosari, IDN Times - Puluhan juta pelanggan sejak hari Minggu (4/8) lalu dibikin susah dengan padamnya jaringan listrik yang yang dipasok oleh PLN. Namun bagi masyarakat di Dusun Ngemplek, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, listrik mati bukan menjadi menjadi masalah, karena hampir setiap rumah disana terpasang panel listrik tenaga surya.

Dengan teknologi ramah lingkungan tersebut, warga dusun tak mengandalkan pasokan setrum dari perusahaan plat merah itu. 

1. Setiap rumah di Dusun Ngemplek punya panel tenaga surya

Ada Panel Tenaga Surya, Warga Wonosari Tak Risau Listrik MatiIDN Times/Daruwaskita

Warga dusun mengatakan, listrik padam bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena hampir semua rumah di Ngemplek punya panel surya yang bisa menggantikan daya listrik dari PLN.

"Ya, mati listrik ndak masalah. Kita tidak tergantung lagi kepada PLN. Rumah menyala seperti biasa," kata Ngadiyem, salah satu warga Ngemplek, Rabu (7/8).

Baca Juga: Bukan Rizieq Shihab, Inilah Ulama yang Pimpin Doa Pemakaman Mbah Moen

2. Perawatan panel surya juga terbilang mudah‎

Ada Panel Tenaga Surya, Warga Wonosari Tak Risau Listrik MatiIDN Times/Daruwaskita

Ngadiyem mengaku mulai memasang panel listrik tenaga surya sejak 3 tahun yang lalu. Dia melalukan hal itu bersama dengan puluhan warga yang lainnya setelah salah satu warga, yaitu M Ahab, mensosialisasikan listrik tenaga surya.

"Untuk perawatan agar awet juga tidak sulit kok," ujarnya.‎

Untuk perawatan, pengguna mesti rajin melihat ketinggian air dalam aki. Pengguna juga wajib mengecek kabel instalasi listrik yang ada di dalam rumah. Listrik tenaga surya akan mulai menyala saat petang, bersamaan dengan lampu jalan yang juga "panen" matahari selama 10 jam.

"Lampu, baik untuk penerangan rumah atau jalan, tidak bisa sewaktu-waktu dinyalakan oleh masyarakat. Karena lampu akan menyala sendiri saat matahari tenggelam. Kalau di rumah saya di-setting nyala mulai jam 18.00 WIB dan mati pukul 06.00 WIB," ungkapnya.

3. Ide membuat panel surya berawal ketika gempa bumi dan aliran listrik dari PLN mati‎

Ada Panel Tenaga Surya, Warga Wonosari Tak Risau Listrik MatiANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

M Ahab, salah satu perintis listrik tenaga surya di Ngemplek mengatakan, ide memanfaatkan energi surya menjadi listrik berawal ketika Gempa Yogyakarta 2006 lalu yang menyebabkan masyarakat tak lagi mendapatkan energi listrik.

Ahab merangkai sendiri perangkat listrik tenaga surya meski hanya memanfaatkan barang bekas. Keberhasilannya tersebut kemudian dia tularkan kepada warga lain yang tertarik untuk memasang panel surya untuk mengolah energi surya menjadi energi listrik.

"Akhirnya, hampir semua warga memasang listrik tenaga surya," kata Ahab.

4. Pembuatan panel surya tergolong sederhana‎

Ada Panel Tenaga Surya, Warga Wonosari Tak Risau Listrik MatiIDN Times/Daruwaskita

Alat untuk membuat panel surya tergolong simpel yaitu aki motor atau mobil, controller dan inventer.

"Ternyata untuk perawatan juga tidak mahal dan selama dua tahun dipasang belum ada kendala dari aki dan alat lainnya. Semuanya masih bekerja dengan normal," katanya.‎

Baca Juga: 4 Upaya untuk Mendorong Ekonomi DIY Pasca Pembangunan Bandara YIA

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya