Polri Minta Jurnalis Gunakan Tanda Pengenal saat Meliput Unjuk Rasa

Polisi yang melakukan kekerasan tengah diperiksa Propam

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, para jurnalis harus mengenakan tanda pengenal saat meliput aksi unjuk rasa. Dedi juga meminta jurnalis bisa menggunakan atribut pengenal lainnya.

Permintaan itu, kata Dedi, agar jurnalis mudah dikenali oleh aparat kepolisian, sehingga peristiwa kekerasan jurnalis oleh pihak kepolisian saat meliput peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Bandung, Rabu (1/5) kemarin, tidak terulang lagi.

Polisi juga akan menyiapkan tanda khusus bagi jurnalis jika memang tidak menggunakan tanda pengenal media.

"Kalau teman-teman media tidak menggunakan lambang pers, rompi, atau tanda yang dalam arti kata mencolok, kita siapkan pita merah putih. Dan itu wajib digunakan oleh rekan-rekan media ketika meliput aksi unjuk rasa di lapangan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).

Baca Juga: Ikut May Day, AJI Surabaya: Jurnalis Juga Buruh!

1. Polri akan berkoordinasi dengan organisasi jurnalis terkait tanda pengenal

Polri Minta Jurnalis Gunakan Tanda Pengenal saat Meliput Unjuk RasaKaro Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (Axel Jo Harianja/IDN Times)

Dedi menjelaskan, permintaan tersebut juga telah disampaikan kepada jajaran kepala bidang Humas Polda sebagai pemberitahuan. Polisi kemudian akan berkoordinasi dengan sejumlah organisasi jurnalis seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), maupun pekerja media lain.

"Itu ide untuk memitigasi kejadian agar tidak berulang kembali," jelasnya.

"Petugas Polri harus menghargai profesi jurnalis yang sedang meliput pengunjuk rasa. Kalau semua jurnalis pakai rompi press, kan mudah dikenali," sambung Dedi.

2. Polisi yang melakukan kekerasan diperiksa Propam

Polri Minta Jurnalis Gunakan Tanda Pengenal saat Meliput Unjuk RasaKaro Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dedi melanjutkan, anggota Polri yang melakukan aksi kekerasan terhadap jurnalis di Bandung tengah diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).

"Kita akan menindak sesuai aturan yang berlaku, saat ini sudah ditangani oleh Propam Polda Jabar," kata Dedi.

3. Dua jurnalis foto alami kekerasan pada peringatan Hari Buruh di Bandung

Polri Minta Jurnalis Gunakan Tanda Pengenal saat Meliput Unjuk Rasa(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Dua jurnalis foto mengalami kekerasan saat meliput acara peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Bandung, Jawa Barat. Diduga, kedua jurnalis itu dipukul oleh oknum Tim Prabu Polrestabes Bandung, Rabu (1/5).

Berdasarkan informasi, aksi kekerasan itu dialami dua jurnalis tersebut saat tengah meliput peringatan Hari Buruh Internasional yang berpusat di sekitar Gedung Sate. Kedua jurnalis foto itu yakni fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza).

Aksi kekerasan terhadap jurnalis itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu Reza dan Prima sedang berkeliling di sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh, yang akan berkumpul dan akan melakukan unjuk rasa. Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam.

Reza dan Prima mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukul oleh polisi. Momen seperti ini jelas tidak ingin dilewatkan, dan keduanya pun langsung membidikan kamera ke arah kejadian tersebut.

Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar lain, Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi. Menurut Reza, polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung dan menggunakan sepeda motor Klx dengan pelat nomor D 5001 TBS.

Reza menuturkan, saat kejadian tersebut dia sempat ditanya dari mana. Reza pun menjawab kalau dia merupakan jurnalis yang tengah meliput, sembari menunjukkan kartu tanda pengenal.

Sayangnya, meski sudah menjelaskan profesi sebagai jurnalis, polisi tersebut justru mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan tulang kaki kering kanannya berkali-kali.

"Sebelum kamera diambil juga udah ditendang-tendang. Saya mempertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis,” kata Reza.

Setelah menguasai kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza.

Prima Mulia juga mengalami hal yang sama. Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi dan mereka mengancam akan menghapus foto yang ada dalam kamera Prima.

4. Polisi sebut 2 jurnalis itu tak gunakan tanda pengenal saat meliput

Polri Minta Jurnalis Gunakan Tanda Pengenal saat Meliput Unjuk RasaIDN Times/Debbie Sutrisno

Dikonfirmasi, Kapolres Bandung Kombes Irman Sugema menyangkal dengan mengatakan, jurnalis yang bersangkutan tidak menunjukkan kartu tanda pengenal jurnalis saat ditanya oleh anggota kepolisian yang ada di tempat kejadian.

"Karena kan ada juga (pelaku) yang mengambil gambar. Jadi sebaiknya teman-teman media mohon kerja samanya," ujarnya.

Menurut Irman, kejadian ini terjadi karena koordinasi yang kurang tepat. Sebab pada saat kejadian, selain jurnalis ada juga pihak lain yang ikut mengambil gambar di mana mereka mengaku sebagai jurnalis padahal bukan.

Di sisi lain, Ketua Tim Prabu Tiga, Ipda Suyanto, menyangkal mengenai penyebutan nomor polisi kendaraan timnya. Menurut dia, tim ini justru yang membantu jurnalis bersangkutan ketika kameranya diambil polisi.

"Saya yang membantu salah satu awak media itu karena dia minta tolong diambilkan kembali kameranya. Ini malah saya yang jadi kena buntut maung," ujar Suyanto.

Dia menuturkan, dalam peristiwa seperti ini memang sulit memisahkan mana jurnalis yang benar dan tidak. Sebab, banyak pihak yang mengambil gambar pada saat itu. Dia pun memastikan, Tim Prabu 3 tidak akan melakukan kekerasan kepada jurnalis.

Baca Juga: 2 Jurnalis Foto Alami Kekerasan pada Peringatan Hari Buruh di Bandung

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya