5 Sikap yang Sering Dikira Cinta padahal Bikin Pasangan Menderita
pexels.com/TranStudios Photography
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seringkali orang salah mengekspresikan cinta, jatuhnya lebih pada menuntut pasangan untuk jadi sempurna. Padahal cinta tentu beda dengan “maksa”. Mungkin niatnya baik, tapi caranya salah. Alih-alih bikin pasangan menghargai, timbulnya malah respek nagatif. Dimana-mana, derita itu dekat dengan rasa benci. Bahaya banget, kan?
Meski cara mencintainya keliru, semua masih bisa diperbaiki kok! Asalkan kamu paham dulu sikap apa saja yang keliru, diantaranya ada dalam poin-poin berikut.
1. Ingin pasangan jadi baik dengan cara menghukum kesalahannya
pexels.com/Polina ZimmermanSebenarnya dia kekasihmu atau musuhmu, sih? Kok saling membalas kesalahan? Bukan begini caranya untuk menjadi pasangan yang bertumbuh. Meski pun dia memang salah, jalan terbaik bukan dengan memberinya hukuman yang setimpal.
Kesalahan pasangan adalah hal yang harus kamu bicarakan. Beri tahu di mana letak kesalahannya sebab mungkin dia gak tahu apa saja yang kamu gak suka.
2. Ingin pasangan berubah dengan cara membandingkan kelebihan mantan
unsplash.com/Etienne BoulangerMaksud hati sih ingin supaya pasangan bisa sebaik mantan. Padahal keduanya adalah manusia berbeda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin kamu lupa, kalau mantan juga punya kekurangan yang bikin kalian gak cocok dan akhirnya putus. Dibandingkan itu gak enak banget!
Seharusnya, kalau kamu sudah masuk hubungan baru, kamu juga harus siap dengan konsekuensi yang baru, sebab itu adalah tanggung jawabmu.
3. Ingin hubungan harmonis dengan cara memaksakan apa maumu tanpa melihat sikon
pexels.com/helena lopesEditor’s picks
Jadi bucin alias budak cinta sah-sah saja, tapi jangan lupa lihat juga situasi dan kondisi pasangan. Kamu gak bisa terus menuntut doi membalas chat detik itu juga. Boleh jadi dia lagi di jalan atau sibuk urusan kerja. Pas lagi LDR, inginnya di videocall sampai larut malam, padahal pasangan butuh istirahat buat aktifitas besok pagi.
Kalau gak diturutin, dikit-dikit ngambek. Lha.. ini sih bukan cinta, tapi egois. Keinginan untuk selalu bersama pasangan jangan sampai bikin hidupnya jadi berantakan.
Baca Juga: Tak Ingin Putus, 5 Zodiak yang Memilih Bertahan dalam Hubungan Toxic
4. Terlalu banyak mengkritik dengan dalih memberi masukan
pexels.com/keira burtonKeinginan agar pasangan memenuhi ekspektasi, jangan sampai bikin kamu berperan layaknya atasan. Dia harus begini, pakaiannya harus begitu, sikapnya harus begini dan macam-macam aturan lain. Parahnya lagi, kritikkan itu disampaikan dengan nada merendahkan. Ini sih ngajak berantem!
Maksud kamu mungkin baik, tapi caranya salah. Kalau terlalu banyak mengoreksi dan memprotes pasangan, lantas kenapa kamu dulu mau jadi pacarnya? Terimalah apa adanya pasangan. Kecuali dia memang melakukan hal keliru yang layak kamu koreksi baik-baik.
5. Ingin pasangan terlihat keren dengan memaksakan standar hidup di luar kemampuannya
pexels.com/Asad Photo MaldivesMencintai pasangan dan ingin dia terlihat keren di mata orang? Sekilas memang gak ada yang salah, tapi kalau sudah memaksakan diri di luar kemampuan, bentuk cinta kayak gini bener-bener nyeleneh. Demi gengsi supaya terlihat keren di medsos, kamu menuntut pasangan mengeluarkan budget untuk hal-hal yang gak penting, padahal dia baru merintis karir.
Untuk apa pengakuan keren dari luar? Hubungan cinta yang benar-benar bahagia gak butuh itu semua. Yang terpenting adalah dia baik di matamu, dan kamu baik di matanya.
Coba kilas balik hatimu, ada gak poin di atas yang kamu lakukan ke pasangan secara gak sadar? Kalau ada, luruskan dulu ya bentuk cintamu. Semuanya masih bisa diperbaiki, kok!
Baca Juga: 5 Ide Self Love dengan Teori The Five Love Language, Ada Memijat Tubuh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
