[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?

Ternyata, ini kata mereka!

Karier dan cinta adalah dua aspek kehidupan yang sangat dekat dengan millennials. Ketika sudah memasuki usia menikah, mereka harus menyiapkan kedua aspek tersebut dengan baik agar bisa sukses berumah tangga.

Namun, konon beberapa millennials tampak kesulitan untuk menyeimbangkan dua hal tersebut. IDN Times melakukan survei untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fenomena ini. Berikut pemaparan karier dan cinta untuk millennials!

1. Demografi responden

[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?IDN Times/Arief Rahmat

Survei melibatkan 512 responden dengan kategori usia dominan 20-25 tahun (54,7 persen) dan kategori usia paling sedikit di bawah 20 tahun (6,1 persen). Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72 persen) daripada laki-laki (28 persen).

Untuk mengulik prioritas karier dan cinta, IDN Times juga menanyakan status hubungan dan juga hal-hal terkait pekerjaan responden. Dari segi status hubungan, 58,5 persen responden belum memiliki pasangan sedangkan 41,2 persen sudah.

83,6 persen millennials yang menjadi sampel penelitian ini, juga sudah memiliki pekerjaan dengan 47,3 persennya merupakan pegawai swasta. Selanjutnya, 42,6 persen responden memiliki gaji 1-5 juta rupiah dan 29,7 persen memiliki gaji 5-10 juta per bulan.

2. Bagaimana kondisi kehidupan karier dan cinta millennials saat ini?

[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?IDN Times/Arief Rahmat

Sebelum mencari tahu apa yang menjadi prioritas millennials saat ini, IDN Times juga mencari tahu bagaimana kondisi kehidupan karier dan cinta millennials. Apa yang penting untuk mereka dan apakah sudah puas akan kehidupan karier dan cintanya?

Hasil survei melihat 90 persen millennials menganggap kesuksesan karier begitu penting. Namun, tingkat kepuasan millennials akan kehidupan kariernya hanya 62 persen. Mereka masih belum merasa sukses dengan kariernya saat ini.

Sedangkan 82 persen millennials mengganggap kesuksesan cinta itu penting. Lalu, tingkat kepuasan mereka akan kehidupan percintaannya sedikit lebih tinggi dari karier yakni 64 persen. Sebagai informasi, mayoritas millennials yang tidak puas dengan kehidupan cintanya, memang belum memiliki pasangan.

Penelitian juga melihat adanya pengaruh antara jumlah pendapatan millennials dengan tingkat kepuasan mereka akan kehidupan karier dan cintanya. Semakin tinggi pendapatan mereka, maka semakin mereka merasa puas dan seimbang akan kehidupan karier dan cintanya.

Psikolog pada RS Siloam Surabaya, Astrid Regina Sapiie menjelaskan, alasan jumlah pendapatan memengaruhi tingkat kepuasan karier dan cinta millennials itu cukup sederhana. "Makin besar penghasilannya, makin besar kesempatan untuk menikmati lifestyle dengan pasangan, mulai fashion sampai coba tempat-tempat makan atau rekreasi sama yang tercinta," ungkap Astrid.

3. Lantas apa yang kini menjadi prioritas millennials?

[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?IDN Times/Arief Rahmat

Hasil penelitian melihat mayoritas millennials lebih memprioritaskan karier daripada cinta. Jumlah ini didominasi oleh mereka dengan kategori usia 20-25 tahun yang memang sedang dalam usia produktif bekerja. 

Menariknya, berdasarkan jenis kelamin, 70 persen perempuan lebih memprioritaskan karier daripada cinta. Jumlah ini lebih tinggi daripada laki-laki yang hanya berjumlah 67 persen.

"Karena kontraktor (pihak yang memberi pekerjaan secara kontrak_red) aku merasa belum puas, apalagi di tempatku gak ada kesempatan jadi permanen selain ikut program pusat. Tapi aku bagaimana pun tetap bersyukur dengan umur segini, punya pengalaman di BUMN besar di Indonesia. Aku pengin terus mengembangkan kemampuanku di perusahaan ini dan juga membuat orang percaya untuk mengandalkanku dalam menyelesaikan pekerjaan," ungkap Sonya (23) pegawai BUMN.

Sedangkan millennials yang lebih memprioritaskan cinta, didominasi oleh mereka yang berusia 26-30 tahun. Hal ini sejalan dengan data mayoritas millennials ingin menikah di usia 25-28 tahun (61 persen). Mereka merasa usia tersebut ideal, hingga akhirnya lebih banyak fokus pada aspek cinta daripada karier untuk segera menikah.

"Waktu masih awal 20 tahun, aku masih tenang-tenang aja, mikir toh nanti ketemu jodohnya. Tapi sampai akhirnya sekarang, udah umur 28, aku kayak mulai panik, sih! Mungkin karena umur semakin tua. Aku bahkan sampai merasa hopeless gitu, beneran gak sih aku ada jodohnya. Tapi, ya sudah doa aja terus, pasti Tuhan kasih yang terbaik," kata Jessica (28) pegawai swasta. 

Astrid kembali memberi pernyataan terkait usia ideal menikah tersebut. Menurutnya, millennials memilih usia 25-28 tahun sebagai usia ideal karena keinginan mereka untuk menerapkan hidup berkeluarga yang menyenangkan dan penuh tantangan.

dm-player

"Konsep keluarga yang romantis, suami istri masih muda, menerapkan konsep parenting yang terbaru, urus anak sendiri, liburan bareng keluarga. Untuk millennials hidup yang fun dan penuh tantangan kelihatannya jadi tujuan," ungkapnya. 

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Tren Lebaran Millennials di Era Pandemik, Apakah Mudik?

4. Kenapa millennials lebih memilih karier daripada cinta?

[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?IDN Times/Arief Rahmat

Dari 512 responden,  68 persen memilih memprioritaskan karier daripada cinta. Alasannya pun cukup beragam, namun mayoritas merasa masih banyak mimpi yang belum tercapai dan ingin lebih mapan. 

Bicara tentang mapan, ternyata 7 persen millennials yang memilih ingin lebih mapan punya gaji lebih dari 10 juta dan 60 persen dari mereka tinggal di Jabodetabek. Biaya hidup Jabodetabek yang tinggi bisa menjadi penyebabnya.

"Harus mapan dalam arti punya uang lebih. Misal, kalau biaya hidup sehari-hari 30 persen buat dia, kalau misal ada sisa sekitar 70 persen, berarti dia siap nikah. Aku sendiri gaji cukup, tapi kalau buat berkeluarga kayaknya belum cukup," ungkap Victor (25), Sales Manager perusahaan multinasional yang tinggal di Tangerang.

"Aku mau nikah nanti aja karena semakin lama, semakin mikir kalau nikah gak cuma kesiapan kata-kata doang. Tapi aku ngerasa jauh banget dari kata siap itu. Terutama siap materi, aku penginnya pas nikah bener-bener sudah mandiri, gak ada bergantung sama orangtua," ungkap Sonya yang tinggal di Bogor.

5. Kenapa millennials lebih memilih cinta daripada karier?

[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?IDN Times/Arief Rahmat

Dari 512 responden, 20 persen memilih memprioritaskan cinta daripada karier. Menariknya, alasan dominan laki-laki memilih cinta adalah karena kebutuhan afeksi (46 persen) sedangkan perempuan karena sudah bertemu orang yang tepat (46 persen).

"Karena gue sama dia LDR, ya penginnya secepatnya bisa sama-sama. Supaya bisa leluasa mewujudkan keinginan yang sulit terwujud. Buat gue dan doi, nikah tuh gak melulu soal momongan, tapi soal bagaimana mewujudkan arti kebahagiaan dalam sebuah pernikahan," ungkap Bonaventura (23).

Data juga melihat bahwa semakin berusia lanjut, kebutuhan afeksi tidak lagi menjadi urgensi penting bagi millennials untuk memprioritaskan cinta. Sehubungan dengan data ini, semakin berusia lanjut, millennials memprioritaskan cinta karena menganggap karier mereka sudah stabil.

Selanjutnya, faktor usia dan stigma sosial lebih memengaruhi perempuan daripada laki-laki. Hal ini sejalan dengan temuan 75 persen perempuan ingin menikah sebelum usia 28 tahun. 

"Hmm... Ini dulu, iya sih, apalagi sama keluarga besarku. Mereka sering nyindir-nyindir tentang nikah, anak gitu. Tapi sekarang keluargaku tahu kalau aku sensitif sama bahasan itu, jadi gak pernah dituntut lagi," ungkap Jessica ketika menceritakan pengalamannya dituntut untuk cepat menikah.

6. Meski mayoritas millennials memprioritaskan karier, nyatanya millennials percaya karier dan cinta bisa jalan bersama-sama

[INFOGRAFIS] Karier atau Cinta, Manakah Prioritas Millennials?IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Sebagai kesimpulan, memang millennials saat ini lebih memprioritaskan karier daripada cinta. Meskipun begitu, mereka merasa mampu untuk menyeimbangkan kedua aspek kehidupan tersebut. 

Hal ini dibuktikan dengan data 58 persen millennials memberikan porsi waktu seimbang antara kehidupan karier dan cintanya. Sedangkan 35 persen lebih memberikan porsi waktunya untuk karier dan 7 persen lebih memberikan porsi waktunya untuk cinta.

"Seimbangin kerja dan pacaran versi gue, sewaktu di jam kerja ya kerja, kabarin kalo pas ada jeda waktu. Sekadar chat yang ringan buat penyemangat kerja. Pulangnya, baru ngebucin," tutur Bonaventura.

"Jadi kalau pas lagi office hours, aku ngabarin dia kalau aku udah sampai kantor dan mau kerja dulu. Jadi, baru bisa ngabarin pas lagi break atau lagi senggang. Karena dia selalu mendukungku, jadi walaupun LDR gini, bukan masalah besar untuk nyeimbangin waktu," tutur Sonya.

Pada akhirnya, memang karier dan cinta sama-sama penting. Namun memilih untuk lebih fokus ke karier atau cinta adalah pilihan masing-masing. Lantas kalau kamu, lebih condong prioritas karier atau cinta?

Baca Juga: Karier Jalan di Tempat? Yuk, Lakukan 5 Perubahan Kecil Ini!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya