TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Membangun Topik Obrolan Hangat Penuh Ide, Stop Gibah!

Pas untuk kamu yang bingung awali percakapan

ilustrasi dua orang yang asyik mengobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Mengobrol menjadi rutinitas sehari-hari yang biasa dilakukan di mana pun. Menemukan lawan bicara yang tepat dan asyik bisa mengisi waktu luang lebih berarti. Namun tidak semua topik layak untuk diperbincangkan. Sebagian hanya hoaks dan argumen yang mengada-ada. 

Untuk memulai percakapan yang sehat dan berkualitas, butuh ilmu dan lawan bicara yang oke. Sebagai manusia biasa, sering kali kita sulit menemukan topik bicara yang hangat dan penuh ide. Hingga ujung-ujungnya malah terjerumus ke gosip yang lebih mudah dan disukai untuk dibicarakan. 

Jangan dibiasakan, ya! Meski kita kurang paham dengan public speaking yang benar, berikut ini 7 cara untuk membangun obrolan yang hangat dan berkualitas. Yuk, simak!

1. Awali dengan mengungkit pencapaian-pencapaian dari lawan bicara

ilustrasi sekelompok orang sedang bekerja (pexels.com/fauxels)

Setiap manusia itu punya pencapaian dalam hidupnya. Meski dalam bentuk yang kecil atau bahkan kurang terlihat. Namun kamu bisa memulai percakapan dengan mengungkit pencapaian-pencapaian lawan bicaramu. Percaya deh, lawan bicara akan langsung antusias dengan matanya yang berbinar-binar. 

Mengangkat topik tentang kesuksesan dalam hidup seseorang akan memberi semangat menggebu-gebu untuk orang tersebut. Dan jangan lupa, bicarakan juga tentang pencapaian dan kesuksesan dalam hidupmu. Atur porsi yang sama untuk membahas pencapaian masing-masing. 

2. Bicarakan tentang hobi dan kesenangan yang digandrungi lawan bicara

ilustrasi dua pria yang sedang duduk santai (pexels.com/Helena Lopes)

Selain pencapaian, ada lagi yang disukai banyak orang untuk dibicarakan. Yaitu hobi dan kesenangan mereka. Sehingga topik ini menjadi paling pas untuk kamu memulai percakapan yang hangat dan penuh ide. Kamu akan menemukan hal-hal baru dari hobi orang lain, dan cenderung terbius untuk mengikuti hobi yang sama.

Jika beruntung kamu malah menemukan orang yang punya hobi yang sama denganmu. Jadinya mengobrol selama berjam-jam pun tidak berasa waktunya. Setidaknya kamu sudah menghabiskan waktu luangmu dengan sangat memuaskan hati dengan membicarakan topik yang paling kamu sukai dan bermanfaat untukmu. 

3. Selingi dengan saling melempar pujian

ilustrasi dua pekerja yang sedang mengobrol (pexels.com/iPrice Group)

Salah satu cara menghargai lawan bicara adalah dengan memujinya. Tidak perlu berlebihan, memuji tentang hal-hal kecil saja bisa membuat lawanmu senang padamu. Karena topik yang hangat dan ide bicara yang seru selalu berasal dari kehidupan orang itu sendiri.

Maka memuji lawan bicara menjadi cara untuk membuka obrolan yang asyik. Dari sini percakapan akan meluas ke hobi dan pencapaian-pencapaian dalam hidup. Ingat, jangan sampai lupa waktu ya!

4. Fokus membicarakan fakta dan bukti atas suatu kejadian

ilustrasi pekerja yang sedang membahas topik penting (pexels.com/fauxels)

Saat kalian sudah menemukan topik bicara yang seru, fokuslah membicarakan tentang fakta dan bukti. Hal ini untuk mencegah kalian berspekulasi pada hal-hal yang belum jelas kebenarannya. Hingga ujung-ujungnya malah jatuh ke bahan gosip. 

Terlebih lagi menyangkut kejadian yang ditimpa seseorang, jangan langsung menghakimi tanpa memastikan kebenarannya. Lebih baik posisikan dirimu sebagai pendengar yang baik, bukan orang yang ahli menyelesaikan semua masalah orang lain. 

Baca Juga: Teman Hanya Membaca Chat Kita, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

5. Berikan argumen yang beralasan dari sumber yang terpercaya dan tidak mengada-ada

ilustrasi dua wanita yang sedang mengobrol (pexels.com/August de Richelieu)

Walaupun pada akhirnya kita dimintai pendapat, cobalah mencari argumen pendukung dari orang yang dapat dipercaya. Jangan langsung memberi pendapat yang justru merugikan dirimu ke depan. Lawan bicaramu juga akan diam-diam menilai buruk tentangmu. 

Dan sering kali kita masuk ke topik bahasan yang dipenuhi argumen dari pikiran kita sendiri, tanpa mau menerima pembanding argumen dari orang lain. Hingga terjadinya perdebatan yang tidak perlu dengan lawan bicara. 

6. Kurangi membicarakan kejadian masa lalu yang tidak berperan penting dalam hidup

ilustrasi dua wanita yang sedang ngopi (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOV)

Jika kita memilih satu topik dari masa lalu, maka ada saja hal seru yang bisa diceritakan kembali. Namun apakah itu penting untuk dibahas sekarang? Apakah itu memberi manfaat untukmu dan lawan bicaramu? Atau sekedar bisa menghibur lawan bicaramu dengan kejadian lucu di masa lalumu? 

Jika tidak, alangkah baiknya tidak diteruskan. Karena hanya membuat waktumu terbuang dan lawan bicaramu bosan. Pilihlah topik bicara yang lebih nyambung dengan lawan bicara tanpa mengangkat hal-hal yang sama sekali tidak berperan penting dalam hidup. Ujung-ujungnya kamu malah dianggap otak kosong, gak mau kan!

Verified Writer

yenny anggraini

Bersikap santun, berpikir cerdas, bergerak teratur!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya