TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara agar Gak Jadi Penanya Jahil, Tingkatkan Empati

Pertanyaan yang kamu lontarkan bisa mengusik orang lain

ilustrasi berbincang (pexels.com/Jopwell)

Hal yang penting dalam bersosialisasi bukan hanya sekedar komunikasi yang baik, tetapi juga membutuhkan empati. Empati merupakan hal yang sangat penting karena membantumu memahami orang lain.

Empati membuatmu mampu merasakan perasaan dan pikiran orang lain. Hal ini memungkinkanmu untuk memenuhi kebutuhan untuk mendengarkan orang lain dengan baik. Bayangkanlah jika kamu mampu memahami orang lain, maka hubunganmu dengan orang tersebut akan terjaga.

Nah, agar kamu terlatih dalam memiliki empati, kemampuan mendengarkan orang lain dan tidak menjadi penanya yang jahil, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.

1. Bertanya dengan memperhatikan consent lawan bicara

ilustrasi wanita berbincang (pexels.com/Liliana Drew)

Sering kali, orang-orang yang kurang memiliki empati tidak menyadari pentingnya untuk tidak memaksa orang lain untuk bercerita. Agar kamu terlatih dalam memiliki empati dan kemampuan mendengarkan yang baik, kamu harus menghindari memaksakan kehendakmu kepada orang lain. Pastikan bahwa orang tersebut benar-benar bersedia untuk bercerita.

Jangan terlalu sok tahu, memaksa, atau bahkan menghakimi orang lain. Hal-hal tersebut dapat sangat mengganggu kenyamanan orang lain dalam berbicara. Oleh karena itu, tanyakanlah pertanyaan dengan memperhatikan apa yang lawan bicaramu ingin bicarakan.

Baca Juga: 8 Cara Komunikasi Orang Selingkuh Antimainstream, Canva Sampai YouTube

2. Bukan interogasi, bukan wawancara tapi diskusi

ilustrasi wanita diskusi (pexels.com/ Tirachard Kumtanom)

Saat berkomunikasi dengan orang lain, penting bagi kita untuk membangun suasana yang menyenangkan agar tidak membuat lawan bicara merasa kesal. Salah satu cara untuk melatih diri agar mampu menciptakan kenyamanan dengan empati adalah dengan mengobrol secara diskusi, di mana kedua belah pihak saling terbuka dalam pandangan dan pendapat.

Hindarilah pertanyaan-pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa risih, seperti pertanyaan yang terasa seperti interogasi atau wawancara. Pertanyaan semacam itu dapat memberikan kesan bahwa kita sedang menyudutkan lawan bicara.

3. Amati situasi dan konteks

ilustrasi berbincang (pexels.com/Sarah Chai)

Sebagai individu yang berempati, penting bagi kita untuk menerapkan pemahaman terhadap situasi dan kondisi saat berkomunikasi dengan orang lain. Perhatikan situasi dan kondisi yang ada, apakah saat ini tepat untuk mengajukan pertanyaan tersebut? Apakah orang tersebut membutuhkan untuk bercerita? Perlukah kita mengetahui jawabannya saat ini? Praktik seperti ini akan membantu kita melatih empati yang tinggi.

Berusaha memahami orang lain adalah langkah awal untuk menjadi pendengar yang baik. Tidaklah tidak mungkin bahwa kamu akan disukai oleh orang lain jika memiliki kemampuan untuk mengamati lingkungan sekitar. Oleh karena itu, berusahalah menjadi orang yang baik, yang tidak hanya mempertanyakan orang lain, tetapi juga mampu melihat kondisi yang ada.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Terlalu Menutup Diri, Rentan Kesepian

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

Berbagi energi positif melalui tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya