Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   

Tak hanya buat miniatur kereta, tapi juga rudal

Yogyakarta, IDN Times – Mereka yang bekerja dari hobi merupakan orang yang paling  beruntung. Itulah yang dirasakan oleh Yoga Bagus Prayoga, warga asli Yogyakarta yang sejak kecil adalah seorang railfans atau penggila kereta api. Kecintaannya pada ular besi menjadikannya menjadi perakit miniatur kereta yang sudah dipercaya hingga luar negeri.

Ditemui di kediaman sekaligus tempat workshop, Medarrie Works di kawasan Condongcatur, Sleman, Yoga mengatakan usaha membuat miniatur kereta api tersebut telah digeluti sejak 2017.

1. Medarrie Works terdiri dari empat anak muda penyuka kereta api

Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   Proses perakitan miniatur kereta di Medarrie Works (IDN Times/Dyar Ayu)

Kecintaan Yoga terhadap kereta api jelas terpampang di kediamannya. Banyak foto kereta baru dan lawas menempel di dinding rumahnya. Tak hanya Yoga, dua temannya yang berperan penting dalam Medarrie Works, yaitu Fahmi Elang Swastika dan Maulana Wahyu Setiaji juga seorang railfans. Tak heran ketiganya nyambung saat berbincang dalam berbagai hal mengenai transportasi yang merayap di atas rel ini. 

“Dulunya itu hobi, iseng-iseng aja, lulus SMK diminta teman di Bandung, kebetulan dia juga punya workshop yang bisa dibilang dia pelopor pembuat miniatur kereta. Kira-kira 1,5 tahun di Bandung, lalu pulang ke Jogja. Merintis ini sekitar tahun 2017.” ujar Yoga soal awal terjun sebagai pembuat miniatur kereta.

Selain Fahmi dan Aji, Yoga juga dibantu seorang teman lainnya yang bernama Donny Hendrawan yang berperan mendesain kereta sebelum dicetak dan dirakit. Sebelum bersama ketiga rekannya, Yoga malah mengerjakan semua sendiri. Pria lulusan SMSR tersebut pertama kali tertarik membuat miniatur kereta sewaktu SMK. Waktu itu ia menggunakan cara manual berbahan PVC sehingga hasilnya memang tak sebaik saat menggunakan teknologi cetak 3D. Kini, Medarrie Works sudah memiliki 11 alat 3D printer sebagai penunjang pekerjaan.

 

2. Mengingat harga yang lumayan mahal, Medarrie Works lebih sering membuat pesanan dari korporat

Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   Miniatur kereta buatan Medarrie Works (IDN Times/Dyar Ayu)

Medarrie Works saat ini lebih banyak membuat pesanan perusahaan alih-alih perorangan. Yoga menjelaskan harga pembuatan yang tidak murah menjadi salah satu penyebabnya.

“Pangsa pasar kereta ini sangat segmentasi, maksudnya gak seperti mobil-mobilan atau mainan yang banyak orang sukai. Kereta itu sebenarnya banyak yang suka, tapi melihat harganya yang mahal, orang-orang jadi seperti omong ya nanti-nanti saja,” terangnya. 

Pelanggan yang pernah datang ke Medarrie Works antara lain Museum Sonobudoyo dan Dirjen Kereta Api. Yoga menuturkan jumlah produksi mereka memang belum terlalu banyak, setidaknya dalam satu bulan ia dan ketiga temannya membuat tiga puluh unit untuk ukuran kecil, sementara untuk yang besar berjumlah lima sampai tujuh unit.

Miniatur terbesar yang pernah dikerjakan oleh Yoga dan tim yaitu dengan skala 1:12 yang merupakan pesanan salah satu pejabat asal Ponorogo yang kebetulan seorang penyuka kereta api. Pada saat itu miniatur keretanya dihargai Rp18,5 juta. Harga tersebut menurut Yoga sebanding dengan lama pembuatan dan kerumitan kereta. Rata-rata waktu pembuatan hampir mencapai tiga bulan. Sementara yang terkecil yang pernah dibuat yaitu skala 1:87. Untuk harga miniatur kereta yang pernah dijual oleh Medarrie Works berkisar Rp300 ribuan.

Baca Juga: Kikuya Urakami Shouji, Toko Khusus Bagi Orang Kidal di Jepang

3. Medarrie Works hanya melayani pesanan made by order

Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   Proses perakitan miniatur kereta di Medarrie Works (IDN Times/Dyar Ayu)

Biasanya Yoga dan kawan - kawan membuat miniatur berdasarkan pesanan. "Kita made by order, baru buat kalau ada pemesanan kita gambar," terang Yoga saat ditanya bagaimana cara memesan miniatur kereta di Medarrie Works.

Yoga menyebut proses terlama dari membuat miniatur kereta adalah pada bagian finishing. Di bagian akhir ini bisa memakan waktu sampai 1,5 bulan. Sementara untuk proses perakitan paling cepat yaitu seminggu. "Hal ini karena saat penyelesaian membutuhkan berulang kali polesan. Sevalid-validnya kita bikin di komputer, ketika dicetak pasti akan ada celahnya”," ujarnya. 

4. Tidak hanya membuat miniatur kereta, tapi juga rudal sampai radar

Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   Miniatur rudal buatan Medarrie Works (instagram.com/medarrie_works)

Yoga membeberkan Medarrie Works tidak hanya membuat kereta api, tapi juga alutsista TNI, rudal, sampai radar pertahanan udara. 

Sementara itu bahan yang digunakan juga beragam, untuk pesanan korporat yang tidak meminta detail khusus, akan dicampur dengan bahan resin super. Berbeda dengan penghobi karena biasanya sangat detail dengan replika, maka menggunakan bahan 3D.

Baca Juga: Mau Terapkan Gaya Hidup Minimalis, Buang 7 Kebiasaan Ini

5. Pernah mengirim miniatur ke Malaysia hingga Jepang

Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   Miniatur kereta api buatan Medarrie Works (instagram.com/medarrie_works)

Meski mengaku senang produk buatannya sampai luar negeri, beberapa kesulitan dirasakan Yoga. Misalnya keterbatasan informasi soal kereta yang akan dibuat hingga proses pengiriman yang kian sulit akibat pandemik Covid-19.

“Kita pernah ekspor ke Jepang, Queensland di Australia, dan sekarang ini ada pesanan satu dari Malaysia tapi belum kita selesaikan," terangnya. 

Yoga dan ketiga temannya berpegang teguh pada prinsip apa yang kita buat, harus apa yang kita pahami. Menurutnya hasil cetak yang dihasilkan oleh seorang railfans pasti memiliki feel yang berbeda. Apalagi ia tergabung dalam berbagai komunitas penyuka kereta,

Selain itu untuk mendapatkan detail dari pesanan miniatur yang ia buat, beberapa kali ia melakukan berbagai perjalanan untuk mendapatkan detail kereta. 

Baca Juga: Mengenal Evolusi Tiket Kereta Api dari Masa ke Masa, Sudah Tahu?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya