2. Mulai dengan aktivitas sederhana, seperti menggerakkan tubuh

ilustrasi wanita jogging (unsplash.com/ev)

Seperti yang telah disinggung di awal,  berolahraga dengan intensitas tinggi atau latihan berat agaknya juga kurang tepat jika dicoba di awal. Meskipun ini bagian dari gaya hidup sehat, tetapi olahraga berlebihan terutama saat pertama kali, justru membahayakan kesehatan. Seperti menimbulkan kelelahan, nyeri punggung, dsb.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, memulai olahraga dengan melakukan aktivitas sederhana atau ringan, sebenarnya sudah cukup baik. Seperti dengan melakukan jogging, senam, atau aktivitas fisik lain yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kamu.

Namun jika hal tersebut masih sulit dilakukan, mulailah dengan kegiatan harian yang penting menggerakkan tubuh. Semisal dengan naik tangga dibanding naik lift, berjalan di pagi hari atau sesudah makan siang, dsb. Karena ingatlah, sesuatu yang kecil namun jika dilakukan dengan rutin, maka akan memperoleh hasil yang besar.

Baca Juga: 7 Jenis Istirahat yang Dibutuhkan Manusia, Gak Cuma Tidur

3. Tetapkan tujuan yang masuk akal 

ilustrasi pria kelelahan (unsplash.com/sander sammy)

Sadar atau tidak, sebenarnya penyebab sulit melakukan olahraga itu bukan hanya karena tidak ada motivasi. Namun juga bisa terjadi karena tujuan yang terlalu tinggi. Misalnya kita membuat target untuk berolahraga setiap hari agar tubuh cepat langsing, misalnya. Padahal, untuk mendapatkan tubuh yang ideal tersebut, ada banyak usaha lain yang dibutuhkan. Tujuan tidak realistis justru akan membuat kita kehilangan motivasi tadi.

Solusinya, menetapkan tujuan yang masuk akal sejak awal penting dilakukan. Misalnya, jika kamu tidak bisa olahraga setiap hari, jangan dipaksakan. Lakukan minimal dua atau tiga kali saja dalam satu minggu, dengan kurun waktu 15 sampai 30 menit saja.

4. Lihat progres dan perubahan yang kamu alami 

ilustrasi pria berpikir (unsplash.com/chester wade)

Tips keempat bagi kamu yang sulit memulai kebiasaan olahraga yaitu dengan rajin melihat progres. Melihat progres artinya kita menghargai perubahan positif serta kemajuan, yang kemungkinan besar memicu motivasi dan semangat. Meskipun penting, namun hal ini sering terlupakan. Yang akhirnya memicu perasaan malas untuk memulai berolahraga tadi.

Alasannya bukan hanya malas, namun kita juga cenderung ingin mendapatkan hasil yang cepat ketika melakukan olahraga. Seperti ingin tubuh lebih bugar atau menurunkan berat badan dengan cepat. Padahal, progres memang tidak selalu cepat atau bahkan lambat, apalagi saat baru memulai. Ini juga juga tergantung dengan kondisi tubuh, nutrisi, dsb.

Lantas bagaimana sih untuk mengukur progres tersebut? Dalam hal ini, kamu bisa mendokumentasikan aktivitas olahraga yang kamu lakukan, serta menjadi progresif dan lebih realistis. Meskipun perubahan awal akan terlihat kecil, seiring berjalannya waktu akan terlihat, kok.

5. Mengajak teman atau kerabat untuk melakukan olahraga bersama 

ilustrasi olahraga bersama (unsplash.com/anupam mahapatra)

Kita semua pasti paham betul bahwa olahraga memiliki manfaat yang beragam bagi tubuh. Meskipun begitu, tetap saja hal yang paling sulit yaitu memulai. Jadi kalau kamu sudah berusaha namun sulit konsisten, cobalah untuk mengajak teman atau kerabat untuk berolahraga bersama.

Semisal, mengajak keluarga untuk senam bersama, atau pergi ke gym bersama sahabat. Selain lebih menyenangkan dan menghilangkan membosankan, ini juga bisa memicu persaingan sehat. Maksudnya, kalian bisa saling bersaing dalam latihan, sehingga membantu mencapai stamina dan kinerja lebih baik.

Kenyataannya, mulai membangun kebiasaan berolahraga memang bukan perkara yang mudah. Meskipun begitu, jangan khawatir. Kamu bisa nih memulai dengan melakukan aktivitas yang sederhana saja terlebih dahulu. Sebaliknya, kalau kamu memulai dengan aktivitas olahraga berat seperti gym misalnya, justru akan cepat bikin kamu kehilangan motivasi.

Baca Juga: 5 Cara Menangis yang Sehat dan Melegakan, Bikin Plong!