TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara Menjadi Orang Baik Menurut Teori Kontrol Sosial Hirschi

Bantu anak muda menjadi lebih baik

ilustrasi kedamaian (pixabay.com/pexels)

Travis Hirschi merupakan seorang sosiolog asal Amerika yang mengembangkan teori kontrol sosial. Teori tersebut menjadi tanggapan Hirschi atas banyaknya kenakalan yang dilakukan anak-anak muda di Amerika.

Dalam teori kontrol sosial, Hirschi menjelaskan terdapat empat cara untuk bisa mengendalikan perilaku seseorang. Nah, pengendalian ini bertujuan agar targetnya bisa menghindari perilaku menyimpang dengan menjadi orang baik. Penasaran bagaimana caranya? Langsung simak ulasan berikut, ya.

1. Attachment (keterikatan)

ilustrasi pasangan (pixabay.com/StockSnap)

Menurut Hirschi, unsur keterikatan menunjuk pada hubungan dengan pihak lain, seperti keluarga, pasangan, hingga sahabat tersayang. Hubungan tersebut membuat keterikatan dalam teori kontrol sosial dikaitkan dengan kasih sayang.

Secara lebih kompleks, dukungan dan kasih sayang yang dihasilkan dari sosialisasi dengan kelompok primer tersebut membuat pelaku berada di lingkungan yang positif. Dengan begitu, besar pengaruhnya dalam menjadikan pelaku tidak berperilaku menyimpang dan terus menjadi baik untuk lingkungannya.

Selain itu, keterikatan juga menunjuk pada hubungan dengan lembaga-lembaga penting, seperti tempat ibadah hingga sekolah. Nah, adanya keterikatan dengan lembaga yang mengajarkan akan kebaikan ini menjadi doktrin untuk pelaku. Ya, doktrin untuk terus berbuat baik dengan segala manfaatnya.

2. Commitment (komitmen)

Ilustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/geralt)

Unsur komitmen ini oleh Hirschi dikaitkan dengan kepentingan dalam sistem sosial dan ekonomi. Yang mana ketika pelaku berperilaku tidak baik, bisa merenggut kebaikan masa depannya. Mulai dari status, pekerjaan, hingga kedudukan di masyarakat.

Risiko yang dimunculkan ini membuat kemungkinan pelaku melanggar menjadi kecil, ya. Sebaliknya, pelaku yang tak mau merusak dimensi sosial dan ekonominya akan berkomitmen menaati segala aturan yang ada dengan senantiasa menjadi pribadi yang baik.

Baca Juga: 5 Tips Micro-Habit, Cara Sederhana Membangun Kebiasaan Baru

3. Involvement (keterlibatan)

Ilustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/StockSnap)

Menurut Hirschi, untuk menjadi pribadi yang baik dan tidak berbuat menyimpang, maka pelaku harus bersikap aktif dan partisipatif. Ya, pelaku harus berperan aktif dalam kegiatan yang terkait dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat.

Dengan berprilaku partisipatif atas berbagai ketentuan yang ada, maka peluang pelaku untuk melanggarnya menjadi jauh lebih kecil. Pelaku yang aktif berperan dan memahami ketentuan yang ada, tentu ia akan berpikir dua kali ketika akan melanggarnya.

Sederhananya, dengan menjadi polisi, maka besar kemungkinan ia melakukan tindak kriminal. Mengapa begitu? Jelas karena ia memahami bagaimana ketentuan yang berlaku, bukan hanya terkait risiko, melainkan juga pemaknaan ketentuan yang telah disusun.

Verified Writer

Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya