TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memilih Kebiasaan yang Produktif, Butuh Kesadaran Diri

Pilih secara bijak dan tepat

ilustrasi mengetik (pexels.com/Liza Summer)

Intinya Sih...

  • Kebiasaan produktif terbentuk dari pengulangan tindakan yang bermanfaat dan bernilai penting bagi diri sendiri.
  • Pemilihan kebiasaan yang tepat harus dipertimbangkan dampaknya, bisa dipelajari dari pengalaman orang lain, dan tidak semua kebiasaan layak dipertahankan.
  • Memilih kebiasaan yang tepat memerlukan waktu, tetap pergunakan waktu secara bijaksana untuk menjadi pribadi yang produktif dan selalu terjaga.

Rasanya sering terdengar berbagai saran dan nasihat yang intinya mendorong seseorang untuk tetap produktif. Tentu hal tersebut perlu segera diwujudkan dalam kebiasaan sehari-hari. Jika tidak, nantinya malah akan semakin sulit untuk diterapkan, lho!

Oleh sebab itu, kebiasaan produktif sesungguhnya merupakan sebuah pilihan yang harus disadari. Lalu, bagaimana cara memilihnya dengan tepat? Jangan khawatir, sebaiknya coba simak dulu lima tips berikut ini. 

1. Pilih kebiasaan yang bisa dipahami

ilustrasi minum (pexels.com/Pixabay)

Kebiasaan kerap terbentuk karena suatu hal yang dilakukan berulang kali. Dengan kata lain, pengulangan jadi kunci yang bikin kebiasaan dari dalam diri ikut muncul. Oleh karena itu, pertama-tama kamu harus bisa memahaminya agar mampu membuat kebiasaan tersebut menjadi produktif. 

Kebiasaan yang dilakukan, jangan disepelekan begitu saja, apalagi sampai bersikap acuh tak acuh. Sebab berbagai tindakan yang dilakukan, kebanyakan berasal dari kebiasaan yang sudah lama dirimu lakukan. Apakah sudah pernah menyadarinya? 

2. Pilih kebiasaan yang memang bermanfaat

ilustrasi melukis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebiasaan yang produktif, tentu haruslah bermanfaat. Jika tidak, bagaimana mungkin bisa disebut sebagai kebiasaan produktif? Untuk mengetahui apakah suatu kebiasaan itu bermanfaat atau tidak, coba pikirkan dan amati dampak yang ditimbulkannya. 

Tentu tidak harus mengalaminya dulu baru bisa mengetahuinya. Kamu bisa coba pahami dan belajar dulu dari pengalaman orang lain. Mungkin nantinya kamu bisa segera mendapatkan inspirasi dan pemahaman yang lebih luas. Sehingga hal ini bisa dikatakan jauh lebih praktis dan cepat. 

3. Pilih kebiasaan yang bisa dipertahankan

ilustrasi menulis (pexels.com/Los Muertos Crew)

Kalau diperhatikan lebih jelas, tidak semua kebiasaan bisa dipertahankan. Entah karena merasa tidak cocok atau merasa tidak ada manfaatnya. Kalau menurut pendapatmu, kebiasaan seperti apa yang layak dipertahankan? 

Kalau sudah bisa menjawabnya, itu artinya kamu sedang dalam proses yang tepat untuk membangun kebiasaan diri yang bersifat positif dan produktif. Selain itu, jangan ragu untuk menelusuri kebiasaan baru yang memang berguna nantinya bagi perkembangan diri.

Baca Juga: 7 Pelajaran yang Bisa Dipetik saat Melakoni Perjalanan Mudik

4. Pilih kebiasaan yang tidak membuang waktu

ilustrasi mengetik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jangan salah, kebiasaan juga sangat terkait dengan waktu. Untuk membentuk kebiasaan saja memerlukan waktu yang mungkin tak sebentar. Apa jadinya jika masih memiliki kebiasaan yang tidak produktif serta membuang-buang waktu?

Dengan secara sadar memilih kebiasaan yang tepat dan tidak menyia-nyiakan waktu, dirimu sudah setahap melangkah maju untuk menjadi pribadi yang tekun dan selalu terjaga produktivitasnya. Jadi, sebaiknya tetap pergunakan waktu yang ada secara cermat dan bijaksana. 

Verified Writer

Frederick K

hope and learn

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya