TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Hasto Wardoyo, Calon Walkot Jogja Mantan Bupati Kulon Progo

Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan maju di Pilkada 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto Wardoyo. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Intinya Sih...

  • PDIP memilih Hasto Wardoyo sebagai calon Wali Kota Yogyakarta dalam Pilkada Serentak 2024.
  • Hasto Wardoyo, dokter spesialis kandungan dan pemilik Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak di Yogyakarta.
  • Hasto terkenal dengan program 'Bela & Beli Kulon Progo' serta menerima berbagai penghargaan di bidang kesehatan.

Kejutan terjadi dalam Pilkada 2024 di Kota Yogyakarta. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya memilih Hasto Wardoyo sebagai calon Wali Kota Yogyakarta dalam Pilkada Serentak 2024 yang digelar November mendatang.

Nama Hasto sebelumnya tidak masuk dalam konstetasi Pilkada di PDIP Kota Yogyakarta. Namun, Hasto bukanlah nama baru dalam dunia perpolitikan di DIY. Hasto Wardoyo sendiri pernah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo pada periode 2011-2016 dan periode 2016-2019.

Ada segudang fakta menarik tentang sosok yang satu ini. Karena tak kenal maka tak sayang, mari simak profil Hasto Wardoyo berikut. Siapa tahu, bisa membantu kamu menentukan pilihan sebelum akhirnya mencoblos pada Oktober 2024 mendatang!

1. Riwayat pendidikan Hasto Wardoyo

Hasto Wardoyo merupakan putra asli Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang lahir pada 30 Juli 1964. Ia merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Wates tahun 1983 yang kemudian melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran UGM (1989) dan Spesialis II Fakultas Kedokteran UGM (2006).

Sebelum dikenal sebagai politikus, Hasto Wardoyo adalah seorang dokter spesialis kandungan. Ia juga merupakan pemilik Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa Yogyakarta dan dokter praktek spesialis obsgyn yang bergerak dalam proses persalinan dan menangani masalah reproduksi wanita.

Tak sampai di situ, Hasto Wardoyo pernah menjadi tenaga pengajar di almamaternya, UGM, dari tahun 2000-2011. Ia menjadi Pengajar Program Studi Obsterti dan Ginekologi dan Sekretaris Program Studi Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Fakultas Kedokteran UGM.

2. Riwayat pekerjaan Hasto Wardoyo

Di awal karier dalam bidang kesehatan, Hasto Wardoyo pernah beberapa kali menjabat sebagai kepala puskesmas di luar Pulau Jawa. Sebut saja saat tahun 1990, ia mengepalai Puskesmas Kabupaten Kahala, Kabupaten Kutai, Kalimantan Barat. Lalu tahun 1991 menjadi Kepala Puskesmas Melak, Kabupaten Kutai, Kalimantan Barat, dan tahun 1993 mendapat mandat sebagai Kepala Puskesmas Lok Tuan, Bontang Utara, Kabupaten Kutai, Kalimantan Barat.

Selanjutnya di tahun 1995, ia kembali ke Yogyakarta dan meniti karier di RSUP Dr. Sardjito. Berawal sebagai staf medis fungsional hingga kemudian pada tahun 2010, Hasto Wardoyo diangkat sebagai Kepala Instansi Kesehatan Reproduksi & Bayi Tabung di rumah sakit yang sama.

Pada 2011, Hasto Wardoyo memulai debutnya di bidang politik dan berhasil memenangi kursi Bupati Kulon Progo bersama Sutedjo sebagai wakilnya. Ia bahkan melaju dua periode hingga di tahun 2019 silam ia dipanggil Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Kepala BKKBN.

Baca Juga: Ikut Pilkada Jogja, PDIP Klaim Hasto Wardoyo-Wawan Paket Komplit

3. Gebrakan Hasto Wardoyo sebagai Bupati Kulon Progo

Semasa menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo terkenal dengan program kerja yang disebut dengan 'Bela & Beli Kulon Progo'. Melalui program tersebut, ia mewajibkan pelajar dan pegawai negeri sipil (PNS) di Kulon Progo untuk mengenakan seragam batik gebleg renteng yang merupakan batik lokal khas Kulon Progo pada hari Kamis dan Jumat.

Tak sampai di situ, Hasto turut mewajibman staf dan pejabat pemerintahan agar membeli beras produksi petani Kulonprogo sebanyak 10 kilogram per bulannya. Ia juga membuat PDAM mengembangkan usaha produksi air minum kemasan yang kemudian diberi merek AirKu (Air Kulon Progo).

Berita Terkini Lainnya