5 Tips Mengajarkan Makna Kegagalan pada Anak

Penting agar anak gak jadi pribadi yang gampang menyerah

Kegagalan merupakan salah satu bagian yang tak bisa dipisahkan dalam hidup manusia. Kegagalan bisa berupa hal-hal sederhana maupun hal-hal serius seperti pendidikan, karier, hingga masalah percintaan dan keluarga.

Tak mudah untuk menghadapi kegagalan tersebut, bahkan tak jarang banyak yang merasa terpuruk saat dilanda masalah seperti ini. Untuk menyiasatinya, orangtua perlu mengajarkan anak agar dapat memaknai kegagalan sejak kecil melalui beberapa cara berikut ini.

1. Berikan pujian pada setiap hasil dan proses

5 Tips Mengajarkan Makna Kegagalan pada Anakilustrasi mengapresiasi anak (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Cara pertama adalah dengan tidak lupa dan tidak gengsi dalam memberikan pujian pada anak. Pujian tersebut memiliki makna apresiasi yang ditunjukkan pada setiap hasil dan proses yang dilakukan oleh anak.

Apresiasi semestinya memang bukan hanya saat anak memperoleh kesukesan saja, namun juga saat anak mengalami kegagalan. Melalui pujian dan apresiasi tersebut, anak akan tetap merasa dihargai meskipun belum berhasil.

2. Jelaskan setiap hikmah dalam setiap kegagalan

5 Tips Mengajarkan Makna Kegagalan pada Anakilustrasi anak dan ibu (pexels.com/kampus)

Kegagalan bukanlah sesuatu yang memalukan, namun sayangnya banyak orang yang merasa demikian. Asumsi bahwa kegagalan merupakan aib justru membuat banyak orang takut dan malu dalam menghadapi sosialnya.

Orangtua memiliki tugas penting untuk turut menjelaskan semua hikmahnya pada anak. Dengan memetik hikmah pada setiap kegagalan, maka anak dapat mengambil celah yang positif untuk tetap menjalani hari. Hal ini membuat anak tidak mudah menyerah saat dilanda kegagalan.

Baca Juga: 5 Tanda Anak yang Suka Mengadu, Riskan Dijauhi Teman!

3. Mengajak anak membuat rencana baru

5 Tips Mengajarkan Makna Kegagalan pada Anakilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/pavel-danilyuk)

Kegagalan yang dihadapi anak-anak biasanya tak akan jauh dari hal-hal yang sebetulnya sederhana. Namun, bagi anak justru hal sederhana tersebut bisa sangat bermakna, sehingga justru membuat mereka mudah kecewa atas hal tersebut.

Alih-alih membiarkan anak menelan pil pahit kegagalan, maka akan lebih baik jika orangtua mendukung anak dalam membuat rencana baru. Dengan rencana tersebut, anak setidaknya akan melupakan kegagalannya dan mengumpulkan semangat kembali untuk tetap berusaha.

4. Ceritakan kisah inspiratif pada anak

5 Tips Mengajarkan Makna Kegagalan pada Anakilustrasi ibu dan anak (pexels.com/pixabay)

Kadang kala anak membutuhkan banyak hal untuk mengembalikan semangatnya pasca dilanda kegagalan. Salah satunya adalah dengan menceritakan banyak kisah inspiratif pada anak.

Cara sederhana ini ternyata bisa memberikan banyak hal baru untuk dicerna oleh anak. Setiap nilai moral yang terkandung dalam kisah inspiratif tersebut, dijadikan sebagai cara dalam menghibur diri dan bangkit dari kegagalannya.

5. Jadilah role model secara nyata pada anak

5 Tips Mengajarkan Makna Kegagalan pada Anakilustrasi keluarga (pexels.com/@ron-lach)

Kadang kala orangtua terlalu banyak mengajarkan anak secara teoritis, tapi lupa dalam memberikan contoh yang nyata. Salah satunya adalah dengan berusaha menjadi contoh nyata bagi anak-anaknya secara langsung.

Orangtua yang merupakan role model bagi anak harus dapat menunjukan sikap dalam menghadapi setiap kegagalan. Cara tersebut setidaknya akan membantu anak untuk memahami dan kemudian meniru apa yang dilakukan orangtuanya.

Memang tak mudah bagi anak untuk menerima kegagalan dalam hidupnya. Namun, tentu bukan berarti anak tak mampu dalam menghadapinya, sehingga orangtua memiliki kewajiban untuk turut mengajarkan makna kegagalan pada anak. Berikan semangat dan apresiasi penuh pada anak, ya!

Baca Juga: 7 Tips Ajarkan Anak Bersikap Adil Sejak Dini

Tresna Nur Andini Photo Community Writer Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya