TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal Wajib Dikerjakan Lelaki saat Cuti Ayah, Punya Peran Penting

Bikinnya berdua, urusnya juga berdua!

Ilustrasi kegiatan saat cuti ayah (Pexels.com/Stiven Rivera)

Cuti yang diberikan untuk ayah, saat istri atau ibu melahirkan jadi perbincangan hangat. Saat ini beberapa negara sudah menerapkannya, sepeti Islandia, Jepang, Swedia, dengan waktulibur beragam antara 30-90 hari.

Waacana pemberian cuti ayah diberikan agar tercipta kelekatan antara anak dan orangtua, serta memberi pemahaman bahwa tugas merawat dan mendidik anak bukan milik ibu saja. Yuk, perhatikan 6 peran lelaki saat dapat cuti ayah. Maksimalkan peranan agar keluarga makin bahagia!

1. Menjaga dan memberi perhatian lebih pada pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Smoke Weddings)

Kehadiran si kecil membuat orangtua baru fokus pada kedatangan anggota keluarga baru. Padahal, kondisi ibu selepas melahirkan tak kalah penting. Bak roller coaster, fisik dan mental tak sepenuhnya seimbang.

Adanya peran ayah sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ibu. Misalnya saat ibu menyusui, dan merawat si kecil, tugas ayah bersama-sama ibu menjaga dan merawat hingga menjadwalkan kunjungan ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan setelah pulang dari rumah sakit. 

2. Melakukan pekerjaan domestik

ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Berhenti berpikir kalau urusan rumah hanya dilakukan oleh perempuan atau istri, ya. Selaiknya anak, rumah adalah urusan bersama bagi orang-orang yang tinggal di dalamnya, termasuk suami atau lelaki. Apalagi sehabis proses melahirkan yang meninggalkan rasa sakit yang lama. Ayah bekerja membersihkan rumah, mencuci pakaian, hingga memasak agar gizi ibu tetap terjaga. 

Baca Juga: 5 Tips Memilih Baju Tidur untuk Bayi Newborn yang Nyaman dan Aman

3. Mengurus administrasi kelahiran

ilustrasi keluarga (pexels.com/Anna Shvets)

Mumpung dapat cuti ayah, jangan lewatkan untuk mengurus administrasi kelahiran si kecil, ya. Gak lama kok, asal segala syarat yang dibutuhkan sudah lengkap, yakni:

  • Surat keterangan lahir dari dokter atau bidan atau penolong kelahiran
  • Fotokopi akta nikah atau kutipan akta perkawinan yang dilegalisir
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan KTP 
  • Fotokopi KTP dua orang saksi

Tenang, untuk membuat akta kelahiran di atas tidak dipungut biaya. Ayah cukup membawa syarat-syarat di atas dan datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai domisili.

4. Membangun kedekatan dengan si kecil

ilustrasi membacakan buku pada bayi baru lahir (pexels.com/nappy)

Menurut laman Psychology Today, anak-anak yang tinggal di rumah tanpa ayah lebih besar kemungkinannya untuk membolos dari sekolah, hingga kemungkinan meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun, dan kecil kemungkinan untuk mencapai kualifikasi akademis dan profesional saat dewasa.

Pergunakan semaksimal mungkin waktu cuti ayah untuk membangun kedekatan dengan anak. Dimulai dari hal sederhana seperti mengajak bicara, memandikan, mengganti popok, dan jalan-jalan sore.

5. Ajak pasangan untuk kencan berduaan

ilustrasi kencan (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Menurut laman Mayo Clinic, kelahiran bayi bisa menjadi pemicu berbagai emosi seorang ibu, baik itu kegembiraan, ketakutan, dan kecemasan yang disebut dengan "baby blues". Hal ini menyebabkan ibu baru mengalami susah tidur, sering menangis, dan perubahan suasana hati yang cepat.

Kehadiran ayah sangat penting agar ibu lekas membaik. Ada banyak cara yang bisa ayah lakukan, salah satunya dengan mengajak kencan berduaan saja. Titipkan si kecil sementara kepada mertua atau baby sitter, lalu ajak ibu menikmati makanan kesukaannya, menonton film, berbelanja, atau sekadar pijat dan spa untuk menghilangkan penat.

Kencan berdua pasca melahirkan bukan sekadar untuk mencegah stres pada ibu, tapi juga upaya menjaga keharmonisan keluarga. Tetap wajib romantis meski sudah punya anak!

Berita Terkini Lainnya