5 Tips Mencegah Kekerasan pada Anak Difabel di Sekolah

Anak difabel rentan jadi korban perundungan

Kekerasan dalam dunia pendidikan memang seolah menjadi tantangan tersendiri yang harus dicegah dan diatasi. Apalagi kekerasan tersebut sering kali tidak pandang bulu, termasuk pada anak difabel sekali pun.

Peran sekolah sangat dibutuhkan untuk membantu segala risiko tindak kekerasan yang mungkin terjadi, khususnya pada anak difabel. Untuk itu, berikut beberapa tips penting untuk mencegah kekerasan terhadap anak difabel di sekolah.

1. Mengajari anak difabel untuk dapat mengenal tindak kekerasan

5 Tips Mencegah Kekerasan pada Anak Difabel di Sekolahilustrasi siswa autisme (unsplash.com/@nathananderson)

Tips yang pertama bisa difokuskan pada anak-anak difabel terlebih dahulu. Terkadang banyak anak difabel yang tidak menyadari bahwa saat ini justru ia sedang memperoleh perundungan dari teman-teman sekolahnya.

Dengan mengajari anak difabel untuk peka terhadap hal tersebut, tentu mereka pun jadi dapat mengenal situasi dengan baik. Hal ini sekaligus sebagai bentuk perlawanan, sehingga kekerasan yang dilakukan tidak semakin menjadi-jadi.

2. Menanamkan rasa kasih sayang pada semua orang di sekolah

5 Tips Mencegah Kekerasan pada Anak Difabel di Sekolahilustrasi pertemanan (pexels.com/@Archie-Binamira)

Fokus yang diberikan tentu bukan hanya berpaku pada anak difabel saja. Nyatanya anak-anak lain juga harus diberikan pengajaran khusus, sehingga tindak kekerasan dan perundungan tak sampai terjadi.

Salah satunya dengan menanamkan rasa kasih sayang pada semua orang tanpa terkecuali. Dengan hal sederhana tersebut, maka setidaknya risiko atas kekerasan dan perundungan dapat terhindar dengan baik.

Baca Juga: 10 SMA Negeri Terbaik di Yogyakarta versi LTMPT Tahun 2022

3. Memberikan contoh cara memperlakukan anak difabel dengan baik

5 Tips Mencegah Kekerasan pada Anak Difabel di Sekolahilustrasi difabel. (unsplash.com/@elevatebeer)

Banyak anak yang mungkin belum terbiasa saat memiliki teman dengan kebutuhan khusus. Hal yang disayangkan justru contoh seperti ini bisa membuat anak berisiko merundung teman difabel, sebab dianggap berbeda.

Pihak sekolah khususnya guru harus mampu memberikan contoh mengenai cara memperlakukan teman difabel dengan baik. Hal ini untuk membuktikan bahwa semua individu pada hakekatnya sama, sehingga tidak wajar jika sampai dibeda-bedakan seperti itu.

4. Berikan keberanian terhadap anak difabel untuk mau melapor jika memperoleh kekerasan

5 Tips Mencegah Kekerasan pada Anak Difabel di Sekolahilustrasi guru (unsplash.com/@linkedinsalesnavigator)

Tindak diskriminasi pada anak difabel khususnya di lingkungan sekolah memang tidak sedikit. Pihak sekolah harus dapat mendorong keberanian pada anak difabel untuk mau melapor jika memperoleh kekerasan.

Terkadang hal yang sulit adalah pada saat anak-anak difabel justru takut melapor, sehingga perundungan tak sampai terdeteksi. Oleh sebab itu, sekolah juga harus selalu membuka diri untuk segala laporan perundungan yang mungkin terjadi.

5. Tindak tegas pelaku kekerasan

5 Tips Mencegah Kekerasan pada Anak Difabel di Sekolahilustrasi hukuman (unsplash.com/@artfilm)

Tindak kekerasan atau perundungan terhadap siapa pun tentu tidak ada yang dibenarkan, apalagi pada anak-anak difabel. Hal ini karena memang dapat menunjukkan penurunan moral atas tindakan yang tak menyenangkan tersebut.

Pihak sekolah juga harus ekstra tegas dalam mengatasi hal semacam ini. Memberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera tentu sangat dibutuhkan untuk mencegah hal tersebut.

Segala risiko perundungan yang mungkin terjadi pada anak-anak difabel harus dapat dicegah dengan cermat. Melalui hal tersebut, maka semuanya bisa memperoleh hak yang sama untuk dapat belajar dengan nyaman di rumah. Hindari hal tersebut, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Mahasiswa Harus Menulis, Banyak Manfaatnya

Tresna Nur Andini Photo Community Writer Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya