Mahasiswa UNY Ajak Siswa SD Belajar Berhitung dengan Media Puzzle

Belajar sambil bermain, nih!

Sleman, IDN Times - Selama ini, pembelajaran berhitung atau matematika masih menjadi sesuatu yang menakutkan di kalangan anak-anak, terutama kelas 1 sekolah dasar. Selain itu, anak-anak kelas 1 juga masih memiliki kemampuan membaca yang kurang optimal karena pada saat di taman kanak-kanak belum boleh diajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Untuk itu, sekelompok mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang terdiri dari Indah Kartika Islammi, Ulfa Harila Putri Shabrin, Amalia Putri Hapsari dan Mugi Purnama menggagas permainan puzzle sebagai upaya menunjang keterampilan berhitung.

Baca Juga: Resistensi Antibiotik Marak, Mahasiswa UGM Inisiasi Gerakan SNARE

1. Tahap peralihan dari TK

Mahasiswa UNY Ajak Siswa SD Belajar Berhitung dengan Media PuzzleHumas UNY

Indah mengungkapkan, media puzzle dipilih mengingat siswa kelas 1 masih dalam tahap peralihan dari TK sehingga diperlukan media pembelajaran yang menyenangkan, selain itu puzzle juga dapat melatih anak untuk berkonsentrasi dan berpikir.

Menurut Indah, pada dasarnya pembelajaran matematika bukan pembelajaran yang membosankan. Diperlukan metode khusus agar anak bisa menyukai matematika. Selama ini dalam pelajaran berhitung, guru sudah menggunakan media angka yang ditempelkan di dinding, namun hasilnya belum terlalu efektif. Selain itu, beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.

“Dengan media berupa puzzle, harapannya siswa akan tertarik dengan permainan itu sehingga mereka tidak terlalu sadar bahwa sembari bermain mereka juga telah mempelajari sesuatu,” katanya.

2. Konsep enactik

Mahasiswa UNY Ajak Siswa SD Belajar Berhitung dengan Media PuzzleHumas UNY

Indah menjelaskan, puzzle ini dikembangkan dengan menggunakan konsep enactik atau pembelajaran matematika dengan bantuan gambar. Konsep ini digunakan dengan mempertimbangkan karakteristik dan kemampuan siswa kelas 1.

Isi puzzle tersebut adalah angka 1-10 yang disertai gambar bola untuk memudahkan menghitung. Gambar bola diambil dengan pertimbangan menyesuaikan dengan tema yang ada. Selain itu disediakan alternatif jawaban dengan menghadirkan angka 1-20 beserta kata matematikanya (satu, dua, tiga, dan seterusnya).

"Pembuatan media ini melibatkan saran dari berbagai pihak seperti dosen pembimbing dan guru. Produk awalnya didesain sesuai dengan tema yang diajarkan. Dilanjutkan dengan mendesain latar belakang, desain puzzle dengan menggunakan Corel Draw X7, " ungkapnya.

Indah menjelaskan, dalam pembuatan puzzle, juga memperhatikan karakteristik media visual seperti pemilihan warna, komposisi, dan proporsi.

3. Turut memperhatikan karakteristik media visual

Mahasiswa UNY Ajak Siswa SD Belajar Berhitung dengan Media PuzzlePexels/Magda Ehlers

Untuk tahap produksi, dimulai dengan mencetak desain puzzle menggunakan kertas stiker vinil. Setelah itu memasangkan stiker pada karton yang telah dipotong-potong sesuai dengan desain yang dibuat. Tahapan ini cukup memakan waktu lama karena dibutuhkan ketelitian, kejelian, dan kesabaran dalam pemotongan. Terakhir, dilakukan finishing dengan memotong bagian yang tidak tertutupi oleh stiker.

"Puzzle ini sudah diujicobakan pada siswa kelas 1 B di SDN 1 Petir Yogykarta. Dari sana kita tahu bahwa materi yang dimuat sudah sesuai dengan pembelajaran siswa, sehingga ketika siswa mempelajari materi angka menggunakan media puzzle dapat terbantu, " terangnya.

Baca Juga: Peduli Malaria, Mahasiswa UGM Temukan Antimalaria pada Mikroalga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya