5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan Merakyat

Tak memiliki sekat bagi semua mahasiswanya

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) merupakan perguruan tinggi negeri berbasis Islam yang cukup jadi favorit di kalangan masyarakat. Tak hanya dari kota Yogyakarta namun juga dari luar daerah di Indonesia.

UIN sendiri memiliki julukan kampus putih, karena sebagian besar gedungnya berwarna putih. Tak hanya itu kampus putih juga memiliki arti bahwa UIN Sunan Kalijaga ramah bagi siapapun termasuk difabel dan selalu menjunjung nilai kebenaran keadilan dalam setiap pembelajarannya.

Beda dari yang lain, berikut sejarah dan fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang wajib kamu tahu.

1. Perguruan tinggi islam negeri tertua di Indonesia

5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan MerakyatKampus UIN Sunan Kalijaga (instagram.com/zakimath)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga merupakan perguruan tinggi islam negeri tertua di Indonesia. Berdiri pada tanggal 26 september 1951, saat itu universitas ini masih bernama Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan bertahan selama 9 tahun.

Lalu pada 24 agustus 1960, nama PTAIN kemudian berubah menjadi IAIN atau Institut Agama Islam Negeri. Lokasinya pun ikut berpindah yang semula berada di Jalan Simanjuntak, dipindahkan ke Jalan Marsda Adisucipto (sekarang Jalan Laksda Adisucipto). 

Pada tahun 1972-1996, IAIN memutakhirkan beberapa sistem akademik seperti penggunaan SKS murni pada pembelajarannya. Tahun 2004, IAIN kembali berubah nama menjadi UIN Sunan Kalijaga. Pada tahun tersebut juga dibuka fakultas baru yaitu saintek (sains teknologi) dan fishum (fakultas ilmu sosial hukum). 

Baca Juga: Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949

2. Memiliki jembatan dan lorong bawah tanah sebagai penghubung bangunan kampus

5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan MerakyatJembatan UIN Jogja (instagram.com/lelirahma12)

UIN Sunan Kalijaga memiliki dua gedung kampus yang berada di sisi barat dan timur. Keduanya dipisahkan Jalan Raya Aipda Tut Harsono. Untuk mempermudah mobilitas mahasiswa, karyawan, maupun dosen UIN menuju gedung lain, UIN membangun jembatan akses langsung ke sisi lain gedung.

Jembatan yang paling besar dikenal dengan arch bridge/jembatan melengkung. Karena desainnya yang cukup unik dan tak biasa. Lalu ada dua jembatan lain yang lebih kecil. Fungsinya menghubungkan beberapa fakultas yang ada di UIN. 

Selain itu UIN Sunan Kalijaga juga membangun jalan lorong bawah tanah, yang memiliki akses sampai ke Laboratorium Masjid di depan kampus. Lorong ini berada tepat di bawah jalan raya. Sehingga saat berjalan di dalamnya kamu akan mendengar suara kendaraan tepat di atasmu. 

3. Laboratorium agama masjid yang luas dan multifungsi

5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan MerakyatMasjid UIN Jogja (instagram.com/lensazahara)

Masjid UIN Suka terkena dampak gempa pada 2006, sehingga rusak dan tidak dapat digunakan. Selama 4 tahun lebih, kampus ini mengalihfungsikan sebuah gedung serbaguna sebagai masjid. Hingga akhirnya, sebuah masjid yang diberi nama Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga rampung pada tahun 2010 setelah dibangun secara bertahap.

Nama laboratorium agama sendiri disematkan karena tujuannya menjadikan masjid tak hanya sebagai pusat kegiatan ibadah namun juga tempat edukasi dan berdiskusi. Karena di tempat inilah semua elemen kampus UIN bertemu, mulai dari mahasiswa, dosen hingga karyawan. Ada pula fasilitas convention hall yang dibangun di sebelah barat masjid, serta ruang observatorium yang menjadi tempat pengamatan benda langit dan tata surya.

Masjid Sunan kalijaga mampu menampung kurang lebih 4 ribu jemaah. Bangunannya terletak di tengah dan menghadap ke kiblat. Desainnya bergaya jawa dengan atap limasan, bangunannya cukup terlihat tinggi dan menonjol bila dibandingkan gedung lainnya. Selain itu ditambahkan pula air mancur dengan 9 titik semburan di bagian depan, yang membuat masjid ini semakin indah dan megah. 

4. Mata kuliah agama di setiap fakultasnya

5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan MerakyatPerpustakaan UIN (instagram.com/perpusuinyogyakarta)

Karena memang berbasis agama Islam, tak heran bila setiap perkuliahan di UIN Sunan Kalijaga dibuka dan ditutup doa oleh para dosen pengampu. Selain itu, mata pelajaran agama diberikan tak hanya di fakultas yang mempelajari ilmu agama saja. 

Pada semua fakultas, termasuk saintek dan fishum, terdapat mata kuliah agama yang cukup banyak. Seperti bahasa arab, fikih, tasawuf, tauhid, Al-Qur'an hadist, dan lainnya. Semua pelajaran agama di atas termasuk ke dalam mata kuliah wajib setiap fakultas di UIN. 

5. Kampus inklusi pertama di Jogja

5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan MerakyatUIN Sunan Kalijaga Jogja (instagram.com/lensazahara)

UIN Sunan Kalijaga menjadi kampus pertama yang membuka program pendidikan bagi difabel. Tak dibeda-bedakan, di kampus ini semua mendapat porsi belajar dan fasilitas yang sama. Bahkan di UIN disediakan sejumlah fasilitas ramah difabel agar memudahkan mobilitas setiap mahasiswanya. Mulai dari pemberian ram pada masjid hingga toilet difabel.

Selain itu pihak kampus juga menyediakan relawan yang banyak berasal dari lingkungan mahasiswa non difabel UIN, untuk membantu kawan-kawan difabel. Seperti menjadi penerjemah bagi mahasiswa tuna wicara ataupun notula materi bagi mahasiswa tuna netra. 

Itulah beberapa fakta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta atau yang biasa disingkat UIN. Perguruan tinggi negeri berbasis islam yang menjunjung tinggi nilai agama dan menyediakan pendidikan semua mahasiswa tanpa terkecuali. Apakah kamu salah satu alumnusnya? 

Baca Juga: 5 Universitas Tertua di Jogja yang Bersejarah, Ada UGM!

Natasha Wiyanti Photo Community Writer Natasha Wiyanti

I'm still beginner of everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya