Anak Buruh Jahit Raih Predikat Cumlaude di UNY

Hesti ingin melanjutkan studi ke S2

Yogyakarta, IDN Times - Senyum haru mengembang di wajah Agus Siswanto dan Mimin Jeminten. Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai buruh jahit itu akhirnya menyaksikan putri bungsu mereka, Hesti Wulandari, diwisuda sebagai Sarjana Pendidikan dengan IPK 3,87 berpredikat cumlaude di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca Juga: Mahasiswa UNY Ubah Biji Karet Jadi Bahan Pembuat Tempe 

1. Meraih beasiswa bidikmisi

Anak Buruh Jahit Raih Predikat Cumlaude di UNYbeasiswa Bidikmisi (lldikti3.kemdikbud.go.id)

Agus mengatakan, anak bungsunya sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi sejak masih duduk di bangku SMK.

“Awalnya anak saya ingin masuk ke STAN bagian pajak seperti kesukaannya, namun karena bukan rezekinya maka tidak diterima” kata Agus, Minggu (26/6/2022) lalu dilansir laman resmi UNY.

Atas saran sang ibu, Hesti kemudian mendaftar lewat jalur SBMPTN di UNY dan berhasil lolos. Mulanya, Agus dan Mimin yang tinggal di Purworejo, Jawa Tengah, ini sempat risau dengan biaya kuliah. Namun, mereka merasa terbantu dengan adanya beasiswa bidikmisi—yang kini dinamai KIP Kuliah—bagi siswa berprestasi yang kurang mampu. 

2. Alasan memilih pendidikan akuntansi

Anak Buruh Jahit Raih Predikat Cumlaude di UNYUniversitas Negeri Yogyakarta (UNY) (wikimapia.org)

Hesti mengaku mendapatkan informasi beasiswa bidikmisi dari para gurunya di SMKN 7 Purworejo. Ia mencari sendiri informasi dan mengurus surat-surat yang diperlukan hingga mendapatkan akses beasiswa tersebut. Untuk jurusan, Hesti mengaku menyerahkan pilihan pada sang ibu.

Menurut Mimin, prodi Pendidikan Akuntansi dipilih karena prospek kerjanya.

“Dalam bayangan saya pendidikan akuntansi akan menjadi guru di SMK dimana mengajarkannya relatif lebih mudah karena siswanya sudah dewasa. Berbeda dengan mengajar sekolah di bawahnya seperti SMP atau SD,” ucap Mimin.

3. Berprestasi sejak kecil

Anak Buruh Jahit Raih Predikat Cumlaude di UNYHesti Wulandari bersama kedua orangtuanya. (Dok. UNY)

Di kampusnya, Hesti aktif mengikuti beberapa unit kegiatan mahasiswa (UKM), antara lain UKM Rekayasa Teknologi, UKM panahan, dan UKM Al Fatih Fakultas Ekonomi. Meski begitu, ia tetap berkomitmen dengan kuliahnya.

“Indeks prestasi saya tertinggi pernah mencapai 4,00 saat semester 7,” katanya.

Dara kelahiran 26 Januari 2002 ini mengaku selalu mengerjakan tugas baik di sela-sela kesibukannya beraktivitas. Ia juga disiplin belajar baik di kelas maupun ketika hendak ujian.

Sementara, orangtuanya mengatakan sejak kecil Hesti memang sudah nampak kepandaiannya. Ia diterima sekolah di SD pada usia 4,5 tahun dan selalu masuk ranking 3 besar. Saat SMP, nilai ujian akhir Hesti masuk dalam peringkat 5 besar di sekolahnya. Sementara di SMK, Hesti selalu menduduki peringkat pertama, bahkan meraih nilai sempurna pada Ujian Nasional SMK mata pelajaran matematika.

Hesti mengaku ingin melanjutkan studi ke S2 Magister Akuntansi melalui jalur beasiswa LPDP. Agus dan Mimin mendoakan agar cita-cita putrinya bisa terlaksana. Sebagai buruh jahit, mereka hanya bisa mengandalkan beasiswa.

“Jangan sampai anak kami hanya menjadi buruh seperti orang tuanya, harus lebih baik” kata Agus yang diamini sang istri. 

Baca Juga: Mahasiswa UNY Olah Limbah Kulit Singkong Jadi Mi Bebas Gluten  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya