5 Fakta Hanbok, Warna, Pola dan Bahan Menunjukkan Status Sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Korea Selatan menjadi salah satu negara yang menarik minat masyarakat dunia. Negara yang identik dengan K-waves, makanan hingga tempat wisata hingga budaya yang terus meningkat setiap tahunnya.
Salah satu hal menarik dari budaya Korea adalah hanbok yaitu pakaian tradisional negara ginseng ini. Pemilihan warna hanbok ternyata bisa menunjukkan status sosial dan pola yang penuh makna. Apa saja hal menarik mengenai hanbok, yuk baca fakta berikut ini!
1. Pertama dikenakan ribuan tahun lalu
Keberadaan hanbok untuk pertama kalinya diketahui melalui catatan historis dalam bentuk lukisan mural yang dilukis selama periode Kerajaan Goguryeo (37 B.C - A.D 668). Hal ini menunjukkan bahwa orang Korea mulai mengenakan hanbok setidaknya pada abad keempat sebelum masehi.
Menjadikannya sebagai salah satu kekayaan budaya dari Korea, hanbok masih populer hingga sekarang.
2. Hanbok terdiri dari dua potong pakaian
Hanbok pada umumnya terdiri dari dua potong pakaian yang saling melengkapi. Terdiri bagian atas dan bawah. Pada bagian atas disebut jeogori seperti blus pendek selayaknya jaket. Jeogori dikenakan oleh pria dan wanita.
Sementara bagian bawah yang dikenakan oleh pria dan perempuan berbeda. Pria mengenakan baji, celana yang bentuknya longgar, dan perempuan mengenakan chima, rok yang mengembang penuh dan memiliki panjang hingga mata kaki. Pemakaian hanbok biasanya dipadukan dengan aksesori yang diinginkan.
Baca Juga: 6 Restoran Korea All You Can Eat di Jogja, Bisa Makan Sepuasnya!
Baca Juga: 12 Restoran Korea di Jogja, Menu Beragam ala KDrama
3. Bahan hanbok menunjukkan hierarki sosial
Perkembangan dan kemajuan dunia fashion membuat bahan untuk membuat pakaian tradisional ini menjadi beragam. Pemilihan bahan kain hanbok dipilih berdasarkan status sosial seseorang.
Melansir The Culture Trip, bahan hanbok yang digunakan oleh mereka yang terlahir dari keluarga bangsawan biasanya dari bahan terbaik seperti sutra dan satin. Tidak hanya bangsawan, tetapi juga pejabat tinggi. Ini menyimbolkan kuasa dan otoritas yang dimilikinya.
Sementara orang biasa akan mengenakan hanbok dari bahan yang terbuat dari rami dan kapas. Hal ini menyimbolkan kesederhanaan latar belakang yang mereka miliki.
4. Pengaturan warna hanbok yang istimewa
Kamu mungkin sering melihat warna hanbok yang sangat bervariasi. Melansir dari Korea Net, warna pada hanbok didasari oleh filosofi Asia Timur mengenai yin-yang yang dipercaya menjadi dasar alam semesta. Warna putih secara historis disukai oleh orang Korea karena menyimbolkan kemurnian dan kesopanan.
Keberuntungan dan kemakmuran, direpresentasikan dalam warna merah. Ini biasanya dikenakan pada hanbok pengantin. Indigo menyimbolkan dedikasi, warna ini biasa dikenakan oleh dayang dan pakaian resmi pejabat pemerintahan. Hitam yang diterapkan pada topi pria melambangkan keabadian dan asal mula penciptaan. Sementara kuning merepresentasikan pusat alam semesta yang biasa dikenakan oleh para bangsawan.
5. Pola pada hanbok penuh makna
Pola indah yang ada pada hanbok bukan hanya sekadar random, setiap pola melambangkan makna yang mendalam. Bunga peony yang biasa ada pada hanbok pengantin menandakan keinginan akan kehormatan dan kekayaan.
Bunga teratai melambangkan harapan kebangsawanan. Pola kelelawar dan buah delima biasanya melambangkan harapan untuk memiliki anak. Pola naga, phoenix, burung bangau dan harimau dikenakan pada hanbok bangsawan dan pejabat tinggi.
Menarik kan, sebuah pakaian tradisional Korea bisa menceritakan banyak makna. Kamu mencoba memakai hanbok?
Baca Juga: 7 Rekomendasi Florist di Jogja, Buket Bunga Kekinian Ala Korea
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.