Risiko COVID-19 di Pesawat dan Cara Melindungi Diri, Siap Terbang?

Apakah kamu sudah berani bepergian dengan pesawat?

Salah satu aspek yang paling terdampak oleh pandemik COVID-19 adalah transportasi, termasuk maskapai penerbangan. Kini, orang-orang yang ingin bepergian harus menjalani berbagai prosedur dan protokol kesehatan untuk melindungi diri (dan orang lain) dari penularan virus SARS-CoV-2. 

Walaupun begitu, para ahli menyarankan sebaiknya kita menunda perjalanan di masa pandemik ini, terlebih jika tidak ada keperluan penting dan mendadak yang melatarbelakanginya. Sebab, COVID-19 juga bisa menular di dalam pesawat.

Kamu berencana bepergian dengan pesawat dalam waktu dekat? Baca dulu penjelasannya berikut ini! 

1. Mengenal jalur penularan utama COVID-19

Risiko COVID-19 di Pesawat dan Cara Melindungi Diri, Siap Terbang?pexels.com/Anna Shvets

Sebelum membahas risiko penularan di pesawat secara spesifik, kita perlu mengetahui bagaimana COVID-19 bisa menyebar. Menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat tiga jalur penularan utama, yaitu:

  • Droplet yang dikeluarkan penderita saat berbicara, batuk, atau bersin. Terdapat dua macam droplet, yaitu yang berukuran besar dan kecil. Droplet kecil (droplet nuclei) bisa menggantung di udara selama beberapa saat dan menginfeksi orang lain;
  • Penularan secara airborne juga mungkin ketika ada udara beraerosol. Cara ini utamanya terjadi di ruangan yang tertutup, ramai, dan tidak memiliki ventilasi yang memadai;
  • Melalui sentuhan terhadap droplet yang menempel di permukaan benda. Jika orang yang menyentuhnya tidak mencuci tangan, lalu memegang hidung, mulut, dan mata, maka virus akan masuk ke dalam tubuh.

2. Seperti apa penularan yang berpotensi terjadi di pesawat?

Risiko COVID-19 di Pesawat dan Cara Melindungi Diri, Siap Terbang?insider.com

Di antara ketiga jalur penularan yang disebutkan di atas, mana yang paling berpotensi terjadi di pesawat?

Mengutip laporan ABC, penularan pertama yang memungkinkan adalah melalui sentuhan terhadap droplet. Kasus ini dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Maret 2020 lalu.

Di dalam penerbangan dari Italia ke Korea Selatan, terdapat satu orang yang tertular COVID-19. Diduga penularan terjadi setelah orang tersebut menggunakan toilet yang terkontaminasi droplet pasien positif.

Berikutnya, terdapat perdebatan mengenai potensi transmisi airborne di pesawat. Studi yang sama dari CDC di atas mengatakan bahwa risiko tersebut kecil karena pergerakan udara di dalam pesawat diatur dan terus disaring. 

Namun, seperti tertulis ABC, direktur International Laboratory for Air Quality and Health at Queensland University of Technology, Lidia Morawska mengatakan bahwa arah gerak udaralah yang menjadi masalahnya. 

"Udara, karena pesawat adalah ruangan kecil, tidak tercampur, akan bergerak dalam satu arah. Maka dari itu, ketika udara melewati orang yang terinfeksi kemudian melewati orang lain sebelum disaring, yang bersangkutan dapat menghirupnya dalam jangka waktu lama selama penerbangan," terang profesor tersebut.

Belum lagi, posisi duduk setiap orang di pesawat berdekatan. Kondisi tersebut akan menempatkan setiap orang dalam jangkauan napas orang lain. Penularan lewat droplet pun sangat mungkin untuk terjadi. 

Baca Juga: Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Tak Biasa COVID-19 yang Ancam Nyawa

3. Jangan lupakan orang-orang tanpa gejala yang juga bisa menularkan virus

Risiko COVID-19 di Pesawat dan Cara Melindungi Diri, Siap Terbang?wsj.net

Selain memahami cara penularan di atas, CDC juga mengingatkan kita mengenai orang-orang tanpa gejala. Mereka bisa dinyatakan non reaktif melalui hasil rapid test, tidak menunjukkan tanda-tanda seperti batuk dan demam, tetapi tetap bisa menularkan virus kepada orang yang sehat. 

Kasus inilah yang terjadi dalam studi di atas yang meneliti penerbangan dari Italia ke Korea Selatan. Setelah diperiksa, terdapat satu orang tanpa gejala di dalam pesawat. Dia mengenakan masker N95 dengan benar, kecuali saat makan dan menggunakan toilet. 

Penularan ternyata terjadi saat orang tersebut buang air kecil. Kemungkinan droplet jatuh ke permukaan yang ada di toilet. Setelah itu, orang lain yang masuk ke dalamnya pun menyentuh droplet tersebut dan tertular. 

4. Aturan penerbangan di masa pandemik di Indonesia

Risiko COVID-19 di Pesawat dan Cara Melindungi Diri, Siap Terbang?faxinfo.fr

Untuk mengantisipasi penularan COVID-19 selama masyarakat menggunakan maskapai penerbangan, terdapat beberapa aturan dan syarat yang diberlakukan. Berikut ini di antaranya:

  • Menunjukkan hasil uji tes PCR negatif yang berlaku selama tujuh hari atau menunjukkan hasil rapid test non reaktif yang berlaku selama tiga hari;
  • Menunjukkan surat keterangan bebas gejala influenza yang dikeluarkan rumah sakit jika tidak bisa melakukan tes PCR dan rapid test.

Selain itu, ada beberapa upaya lain yang dilakukan oleh masing-masing maskapai penerbangan. Contohnya seperti berikut ini:

  • Melakukan cek kesehatan sebelum berangkat;
  • Mengosongkan kursi tengah untuk mengurangi kapasitas pesawat;
  • Meminimalkan interaksi antara kru dan penumpang;
  • Menyediakan masker, tisu antibakteri, hingga hand sanitizer.

5. Cara melindungi diri dari COVID-19 selama di penerbangan

Risiko COVID-19 di Pesawat dan Cara Melindungi Diri, Siap Terbang?unsplash.com/camillapp

Walaupun maskapai penerbangan telah melakukan berbagai antisipasi, hal itu masih tidak cukup untuk melindungi dirimu. Kamu juga harus berperan aktif untuk mencegah penularan COVID-19 ketika sedang bepergian dengan pesawat. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  • Sebisa mungkin selalu gunakan masker dengan benar selama penerbangan, hindari melepaskannya kecuali saat makan;
  • Selalu cuci tangan dan gunakan hand sanitizer setelah melakukan kontak dengan orang lain atau setelah menyentuh benda-benda yang banyak disentuh;
  • Jika ingin menggunakan toilet, tunggu selama beberapa menit setelah orang lain memakainya. Ini untuk menjaga sirkulasi udara dan mencegah penularan melalui droplet yang menempel di permukaan toilet; 
  • Jaga jarak dengan penumpang lain, tak perlu mengobrol untuk hal-hal yang tidak penting.

Terakhir, penting pula untuk berpikir ribuan kali sebelum bepergian, entah dengan pesawat maupun transportasi umum lainnya. Jika memang kamu harus melakukannya, silakan, tetapi patuhi semua protokol kesehatan yang berlaku. 

Namun, jika tujuanmu bepergian adalah untuk berlibur karena bosan atau hal-hal lain yang tidak mendesak, sebaiknya tunda dulu sampai pandemik ini mereda. Dengan begitu, kamu bisa melindungi diri sendiri dan orang lain.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Bertahan 21 Hari di Frozen Food, Apakah Berbahaya?

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya