TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Tersembunyi di Balik Gedung Putih BNI 46 di Kota Yogyakarta

Gedung BNI berusia lebih dari 100 tahun

Sejarah gedung BNI 46 Kota Jogja (kebudayaan.jogjakota.go.id)

Bergaya indis dengan warna serba putih, siapa sangka kalau bangunan tersebut telah berusia ratusan tahun dan menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia. Sebelum digunakan Bank BNI, gedung yang berada di Jalan Pangurakan Nomor 1, Ngupasan tersebut beberapa kali dimanfaatkan untuk gerakan perjuangan. Penasaran bagaimana sejarahnya? 

1. Berawal dari gedung perusahaan asuransi Belanda

Sejarah gedung BNI 46 Kota Jogja (kebudayaan.jogjakota.go.id)

Gedung BNI 46 dibangun tahun 1922, dilakukan oleh seorang arsitek asal Belanda kelahiran Tulungagung bernama Johan Louwrens Ghijsels.

Diketahui dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, gedung tersebut awalnya difungsikan sebagai Kantor Nederlandsch Indische Levensverekeringen en Lijfrente Maatschappij atau NILLMIJ, yang merupakan kantor asuransi Belanda.

Di dalam gedung tersebut terdapat Kantor Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM), Escompto Maatschappij, dan kantor makelar Buy & Co.

Pada masa itu, NILLMIJ adalah satu-satunya perusahaan asuransi jiwa di Hindia Belanda. Tak heran perusahaan ini meraup sukses besar, hingga membangun gedung megah dengan luas bangunan 1.141,8 m2. Pada saat itu, semua pegawai di pemerintahan atau yang berada di kemiliteran direkomendasikan untuk menabung di NILLMIJ.

2. Diduduki Jepang dan jadi kantor radio perjuangan3.

Sejarah Radio Republik Indonesia (rri.go.id)

Kedatangan Jepang mengubah fungsi gedung ini. Jepang mengambil alih gedung dan digunakan sebagai kantor radio Jepang yang diberi nama Hoso Kyoku.

Namun hal itu tak bertahan lama. Jepang akhirnya hengkang bom di Hiroshima dan Nagasaki. Akhirnya gedung peninggalan NILLMIJ tersebut diambil alih oleh pemerintah untuk dijadikan studio siaran radio Mataramse Vereniging Voor Radio Omroep atau MAVRO, yaitu stasiun radio yang bertempat di Jogja sekaligus salah satu perintis Radio Republik Indonesia atau RRI.

Baca Juga: Sejarah Dr. Yap Rumah Sakit Mata di Jogja Beroperasi Sejak Tahun 1922

Berita Terkini Lainnya