TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengurangi Sampah Sisa Makanan di Rumah, Yuk, Lebih Cerdas

Sekalian terapkan cara hidup secukupnya

Ilustrasi Tips Mengurangi Sampah Sisa Makanan di Rumah (pexels.com/id-id/@rachel-claire)

Sampah makanan adalah masalah besar, terutama oleh rumah tangga. Perlu kamu tahu nih, secara global setidaknya ada 1,3 miliar ton sampah makanan yang dibuang setiap tahunnya. Duh, sia-sia juga 'kan?

Meski mungkin kamu tak merasa dampaknya secara langsung, tapi kebiasaan menumpuk sampah sisa makanan bisa menyebabkan masalah kesehatan sampai boros keuangan, lho. 

Apalagi TPA di berbagai daerah mulai banyak kewalahan menampung sampah dari masyarakat. Yuk, ambil langkah cerdas dan terapkan tips mengurangi sampah sisa makanan di rumah berikut!

1. Menerapkan belanja cerdas

ilustrasi tas belanja (unsplash.com/@norevisions)

Hayo, siapa nih di sini yang punya kebiasaan menimbun belanja? Sadar atau tidak, belanja yang melebihi kebutuhan menyebabkan penumpukan sisa sampah makanan kemudian. Belanja banyak, masak melimpah, tapi nyatanya tak semua orang makan di rumah hanya bikin makanan terbuang percuma.

Penelitian yang dilakukan oleh Ligon, Victoria K, dari The University of Arizona mengatakan bahwa metode belanja berlebih menyebabkan lebih banyak sisa makanan. Maka dari itu, sangat penting buat mengubah cara belanja supaya tak terus menerus kelewat konsumtif. 

Cara yang bisa kamu coba adalah dengan membuat lis barang apa saja yang dibutuhkan selama kurun waktu tertentu. Atau, kamu juga bisa menerapkan belanja sekali sehari dan memastikan apa yang dibelanja hari itu habis dikonsumsi. 

2. Menyimpan bahan makanan sesuai ketentuan

ilustrasi kulkas (unsplash.com/@gabography)

Penyimpanan yang tidak tepat menyebabkan sejumlah besar limbah makanan. Hal ini karena masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara menyimpan makanan seperti buah, sayur, atau makanan kering lain dengan benar sehingga malah berakhir membusuk.

Contohnya seperti buah-buahan yang belum matang, lalu ada juga tomat, bawang putih, terong, dan ubi jalar tidak boleh disimpan di lemari es. Barang-barang ini harus disimpan pada suhu kamar. 

Kemudian dengan memisahkan makanan yang menghasilkan banyak gas etilen dari yang tidak adalah cara bagus untuk mengurangi pembusukan makanan. Hal ini karena gas etilena menyebabkan pematangan makanan dan dapat menyebabkan pembusukan. 

Baca Juga: 5 Tips Zero Waste ketika Berbelanja, Bantu Kurangi Sampah

3. Kenali porsi makan sendiri

Tips Makan All You Can Eat (unsplash.com/@inayali)

Memastikan ukuran porsi makan tetap dalam kisaran yang sehat tidak hanya membantu menurunkan berat badan, lho, tapi juga mengurangi limbah makanan. Mungkin kamu sering gelap mata, ingin membeli semua makanan yang terlihat enak atau malah belum pernah dicoba. 

Sayangnya, kamu hanya bisa makan setengah dari yang sudah dibeli. Kalau sudah begini, jadi membuang makanan lagi, 'kan?

Setiap ingin belanja makanan berlebih, ingat bahwa limbah makanan berdampak besar pada lingkungan. Menjadi lebih sadar akan seberapa lapar dan mengenali porsi makan sebenarnya, mempraktikkan kontrol porsi adalah cara yang terbaik untuk mengurangi limbah makanan. 

4. Belajar teknik pengawetan makanan

ilustrasi daging diasinkan (instagram.com/oldesoulacres)

Sering dilupakan oleh kita, bahwa makanan bisa disimpan lebih lama dengan cara diawetkan. Dan, teknik pengawetan makanan menggunakan air garam atau cuka telah digunakan sejak 2400 SM. Namun selain itu ada juga teknik pengalengan, pembekuan, pengasapan, dan lain-lain. 

Teknik mengawetkan makanan tidak hanya membuat makanan bertahan lebih lama, tapi juga mengecilkan jejak karbon. Pengawetan pun banyak yang sederhana sampai bisa dilakukan di rumah. 

Baca Juga: 7 Bank Sampah di Kota Jogja yang Aktif dan Produktif

Verified Writer

Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya