Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di Pilpres

Perjalanan Prabowo dari dunia militer dan politik

Jakarta, IDN Times - Nama Prabowo Subianto Djojohadikusumo nampaknya masih menjadi buah bibir pascadirinya mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pilpres 2019. Prabowo tiga kali berlaga dalam pemilihan presiden (pilpres) secara berturut-turut. Satu kali sebagai calon wakil presiden dan dua kali menjadi calon presiden.

Jauh sebelum terjun ke dunia politik yang ia adalah seorang tentara. Seperti apa profil Prabowo lebih lengkap? Yuk mengenal sosok pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 itu lebih dekat.

1. Sejak kecil Prabowo tinggal di luar negeri

Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di PilpresIDN Times/Ardiansyah Fajar

Prabowo adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Prabowo merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakak Prabowo yang perempuan bernama Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-lakinya bernama Hashim Djojohadikusumo. 

Sejak kecil, Prabowo tinggal berpindah-pindah tempat di luar negeri karena mengikuti tugas orang tuanya yang kala itu merupakan begawan ekonomi.

Begitu juga dengan tempat pendidikan dasar hingga menengahnya selalu berganti-ganti. Prabowo bersekolah SD di Hongkong, kemudian pindah ke Malaysia, Swiss, dan dia menamatkan sekolah menengah atasnya di American School di Inggris.

2. Pada 1969, Prabowo masuk Akmil

Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di PilpresIDN Times/Arief Rahmat

Lalu bagaimana jenjang karier calon presiden nomor urut 02 tersebut? Pada 1969, Prabowo masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk menempuh pendidikan militer dan tamat pada 1974. Karier militer Prabowo diawali dengan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus dan bertugas di Timor-Timor.

Pada tahun 1983, karier militernya semakin cemerlang dengan menjadi Wakil Komandan Detasement 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus. Beberapa tahun kemudian, Prabowo diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus). Sebagai Danjen Kopassus, karier Prabowo semakin bersinar setelah memimpin pembebasan sandera Mapenduma.

Baca Juga: 11 Transformasi Prabowo Subianto dari Kecil hingga Calon Presiden

3. Jadi Pangkostrad setelah berhasil membebaskan korban sekap oleh OPM

Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di PilpresANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Pada operasi tersebut, 10 dari 12 peneliti yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil diselamatkan. Puncaknya, pada 1998, Prabowo menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan membawahi sekitar 11.000 prajurit.

Adapun  kala itu, Prabowo memegang peranan yang penting dalam tubuh TNI AD.
Ketika Reformasi 1998, Prabowo dipercaya untuk mengamankan Jakarta karena situasi politik yang sedang kacau Mahasiswa melakukan aksi demo besar-besaran.

4. Pascareformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad dan memulai bisnis

Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di PilpresIDN Times/istimewa

Kemudian, Prabowo ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI. Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer.

Pangkat militernya adalah Letnan Jenderal. Setelah diberhentikan dari kemiliteran, Prabowo mulai bergerak di dunia bisnis. Berbagai perusahaan telah dimilikinya baik di dalam maupun di luar negeri.

5. Prabowo baru berpolitik pada 2004

Prabowo Subianto, 15 Tahun di Politik Tiga Kali Berlaga di PilpresIDN Times/Arief Rahmat

Pada 2004, Prabowo memulai langkahnya di dunia politik dengan bergabung Partai Golkar. Ia sempat masuk dalam bursa capres Golkar pada 2004, akan tetapi kalah suara dari Wiranto. Setelah keluar dari Golkar, pada 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Dalam debut di Pemilu 2009, Gerindra menempatkan 26 wakilnya di DPR RI. Pada Pilpres 2009, Prabowo mendampingi Megawati sebagai cawapres. Pasangan ini mendapatkan suara 26,79 persen, kalah dari pasangan SBY - Boediono.

Prabowo kembali maju pada Pilpres 2014 dengan berpasangan bersama Hatta Rajasa sebagai cawapres. Pasangan ini diusung Koalisi Merah Putih yang terdiri tujuh partai yaitu Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, dan Demokrat.

Lawannya dalam pilpres tersebut adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla yang diusung Koalisi Indonesia hebat yang terdiri dari PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI.

Hasil Pemilu 2014, pasangan Prabowo - Hatta Rajasa mendapatkan 46,85 persen suara, sementara pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan 53,15 persen suara.

Di Pilpres 2019 ini, Prabowo kembali maju sebagai capres didampingi Sandiaga Uno sebagai cawapresnya. Nantinya, Prabowo dan Sandiaga bakal kembali bertarung di Pilpres 2019 melawan Jokowi yang kali ini meminang Maruf Amin sebagai pasangan.

Baca Juga: Jalan Panjang Prabowo Subianto Menuju Kursi Presiden 2019-2024

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya