Kisah Mbah Setro, Pedagang di Pasar Kranggan yang Hidup Kekurangan

Rela tidur di pasar hanya untuk menghindari hujan

Yogyakarta, IDN Times - Banyak manula yang masih harus berjuang bertahan hidup meski usianya sudah sangat tua, salah satunya adalah Mbah Setro. Dia adalah seorang nenek yang usianya diperkirakan sudah 90-an tahun, dan kesehariannya berdagang sayur di Pasar Kranggan, Yogyakarta.

Setro tak sengaja bertemu dengan Jihan, seorang wanita yang saat itu sedang membagi-bagikan makanan di jalan. Melalui akun Twitter-nya, @HanjianJi, dia menceritakan kisah Setro dan upayanya untuk membantu Setro.

Baca Juga: Beredar Versi Frozen Food, Pihak Mie Ayam Bu Tumini Buka Suara

1. Setro berjalan satu hari sebelum dirinya berjualan agar tidak kehujanan

Saat ditemui di jalan, Setro mengaku tengah berjalan menuju ke Pasar Kranggan dari rumahnya. Jihan lalu berniat mengantar Setro dengan mobil sambil mengobrol dengannya. Ternyata Setro mengaku bahwa dirinya baru akan berjualan besok paginya namun sudah berangkat di hari sebelumnya karena khawatir hujan jika besoknya baru akan berangkat.

"Ga sengaja ketemu mbah setro di jalan pas mau bagiin makanan dan kita tanya beliau mau ke mana, ternyata beliau mau jualan di Pasar Kranggan Jogja dengan jalan kaki dari rumahnya ke pasar jauh banget sambil bawa gendongan," tulisnya melalui Twitter.

Lalu menurut unggahan Twitter milik Jihan, Setro juga mengatakan bahwa dirinya nanti malam tidur di emperan Pasar Kranggan hingga supplier sayur yang dia jual datang di jam 2 dini hari yang kemudian sayurnya dia jual hingga jam 9 pagi.

2. Rumah Setro yang tidak layak huni membuat Jihan merasa kasihan

Kisah Mbah Setro, Pedagang di Pasar Kranggan yang Hidup KekuranganInstagram.com/jihantwins

Sedih mendengar kisah Setro, Jihan memutuskan untuk mengantar pulang Setro setelah dari pasar sekaligus melihat rumahnya. Sesampainya di sana, dirinya kaget karena rumah yang ditempati Setro tampak reyot dan tidak layak huni.

"Ternyata pas sampe rumah mbah langsung nyesek banget liat kondisi rumah mbah begini dipenuhin tanaman-tanaman tinggi sampai gak bisa liat rumahnya. Udah gitu pintunya rusak. Dan akhirnya kami bertiga sepakat untuk membantu mbah," tulisnya.

Bagaimana tidak, bagian depan rumahnya tertutup rumput yang sangat lebat dan dari luar terlihat pintunya sudah rusak parah. Semakin sedih melihat kondisi rumahnya, Jihan bersama dua orang saudaranya berniat membantu Setro sambil mengumpulkan donasi.

Baca Juga: Kisah Bocah Penjual Kerupuk di Yogyakarta Wujudkan Impian ke The Voice

3. Donasi sudah dibuka dan rumah Setro mulai dibersihkan

Kisah Mbah Setro, Pedagang di Pasar Kranggan yang Hidup KekuranganInstagram.com/jihantwins

Melalui unggahan di akun Twitter-nya, Jihan mengatakan bahwa donasi sudah dibuka sejak Kamis (7/5), waktu di mana dirinya bertemu Setro pertama kali. Dari hasil donasi, Jihan telah membabat habis rumput di depan rumah Setro hingga kini rumahnya sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Setelah rumput dibabat habis, kini Jihan bisa masuk ke dalam rumah Setro yang ternyata kondisi dalamnya lebih mengejutkan lagi.

"Kondisi dalam rumah mbah genteng bolong-bolong mbah bilang kalo hujan kehujanan jadi mbah lebih milih tidur di pasar. Kamar yang mbah maksud juga seperti di video, udah gak bisa dipakai, jadi mbah gak bisa tidur di kamar apalagi kasur," tulis Jihan.

Atapnya sudah ambrol sehingga jika hujan Setro sudah tidak bisa lagi tidur di dalam kamar, ini juga yang menjadi alasan Setro lebih memilih tidur di pasar meski hanya di emperan. Jihan membagikan kondisi rumah Setro melalui unggahan di akun Twitter-nya.

4. Meski donasi sudah terkumpul, ada kendala dalam merenovasi rumah Setro

Kisah Mbah Setro, Pedagang di Pasar Kranggan yang Hidup KekuranganInstagram.com/jihantwins

Hingga Jumat (15/5), dana donasi yang sudah terkumpul mencapai Rp35 jutaan, dan sampai artikel ini ditulis, Jihan masih membuka donasi bagi siapa saja yang ingin membantu Setro melalui rekening kakak kandungnya yang dia unggah di akun Twitter dan Instagram-nya @jihantwins.

"Untuk yang tanya Open Donasi kami sudah Open Donasi dari tanggal 7 Mei 2020 dan sampai sekarang kami masih open ya, karena fokus untuk membenahi poin-poin penting yang rusak di rumah mbah seperti pintu, jendela, atap/genteng, dan kamar tidur. Yg mau ikut membantu transfer hanya ke rekening BCA an Arline 0600816331," ungkap Jihan.

Meski dana sudah terkumpul cukup banyak, sayangnya rumah Setro belum bisa direnovasi segera, karena tukang bangunan sudah libur Lebaran sehingga proses renovasi tertunda hingga setelah Lebaran.

5. Setro selalu merasa sungkan untuk dibantu

Kisah Mbah Setro, Pedagang di Pasar Kranggan yang Hidup KekuranganInstagram.com/jihantwins

Di unggahan Twitter-nya banyak yang menanyakan ke mana anak-anak Setro, dan apakah warga sekitar tidak ada yang membantu Setro. Jihan menuturkan melalui Twitter-nya bahwa Setro tidak mau merepotkan orang lain termasuk anak-anaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan di Yogyakarta. 

Warga sekitar pun sudah sering menawarkan bantuan namun Setro selalu saja sungkan untuk merepotkan orang lain. Beruntung Jihan bisa membujuk Setro agar dia mau dibantu.

"FYI, Jadi memang mbah ini tidak mau merepotkan orang lain ya, lebih baik mbah cari uang sendiri, makan ga makan mbah ga ngerepotin org lain. Warga setempat/RT-RW/Dukuh/Lurah sudah sering membantu mbah tapi memang mbah yang gak mau dibantu dan kami juga sudah izin ke Pak Dukuh untuk membantu mbah," tulisnya.

Meskipun sudah mau dibujuk untuk dibantu, Setro masih merasa tidak ingin merepotkan Jihan, sehingga Setro tidak ingin meninggalkan rumahnya selagi direnovasi nantinya, jadi renovasi direncanakan akan berjalan bertahap. Perkembangan dalam membantu Setro pun diunggah Jihan melalui akun Twitter dan Instagram-nya.

Semoga semakin banyak orang yang saling membantu sesama seperti Jihan bersama saudara-saudaranya kepada Setro dan segenap orang yang sudah ikut membantu dalam bentuk donasi.

Baca Juga: Senyuman Siswa SD Bantu Orangtua Berjualan Camilan di Jakal Yogyakarta

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya