Cegah Corona,Tempat Potong Rambut di Jogja Pakai Kostum Serial Netflix
Dok. pribadi Mark the Barber
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemik COVID-19 menimbulkan tatanan kehidupan baru atau yang disebut new normal. Perubahan ini dilakukan agar aktivitas sehari-hari tetap aman dari penularan virus corona. Tidak hanya saat masuk kantor, sekolah atau naik transportasi umum, aktivitas potong rambut pun harus dijaga kenyamanannya.
Mungkin kamu pernah melihat beragam aksi tukang potong rambut di kala pandemik corona yang menggunakan alat pelindung diri (APD) standar medis untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona.
Namun tempat potong rambut di Yogyakarta menggunakan cara yang berbeda. Bukan menggunakan APD yang biasa digunakan oleh tenaga medis, tempat potong rambut ini justru memberikan kesan lebih seru dengan menggunakan kostum salah satu karakter dari serial Netflix.
1. Terinspirasi dari serial Netflix berjudul Money Heist
Dok. pribadi Mark the BarberMark the Barber, sebuah tempat potong rambut asal Yogyakarta ini menjalankan campaign unik yang diberi nama La Casa de Barber. Terdengar familiar? Campaign ini memang terinspirasi dari sebuah serial berjudul La Casa de Papel atau biasa disebut dengan Money Heist yang tayang di layanan streaming Netflix.
Tujuan diadakan campaign ini adalah untuk menjaga keselamatan saat potong rambut di era normal baru dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para konsumen.
"Dalam situasi ini, tukang cukur menjadi salah satu kebutuhan layanan yang paling penting oleh pelanggan tetapi dalam perspektif lain cukur rambut adalah salah satu kegiatan yang paling menakutkan (di kala pandemik corona). Jadi, kami ingin mengampanyekan keselamatan pemangkasan di era The New Normal," ungkap Saxa Wiza Reyhan, Co-Founder Mark the Barber, pada Sabtu (23/5).
Jika beberapa barbershop menggunakan APD untuk mencegah penyebaran virus corona, Mark the Barber justru menggunakan kostum dan topeng Salvador Dali yang ikonis dari serial Money Heist.
Baca Juga: Bikin Haru Netizen, Tenaga Medis Ucapkan Selamat Idulfitri Pakai APD
2. Kepuasan dan keterkaitan pengunjung menjadi tujuan utama campaign ini
Dok. pribadi Mark the BarberIde menggunakan karakter ikonis dari serial Netflix ini sebenarnya bukan karena Saxa penggemar berat serial tersebut, namun dirinya mengaku bahwa ide tersebut muncul karena ingin mencari kepuasan baru dan keterkaitan antara pelanggan yang ingin potong rambut dengan tren serial Netflix yang kini tengah berkembang luas di Indonesia.
"Idenya simpel sebetulnya, dibilang penggemar berat sekali (Money Heist) saya pun juga tidak. Tetapi ingin mencari yang namanya 'kepuasan oleh keterkaitan' di mana 70 persen seluruh penduduk Indonesia menghabiskan waktunya di rumah saja dengan menonton atau menikmati sebuah serial TV," ungkapnya.
Saxa juga menuturkan bahwa serial TV La Casa de Papel atau Money Heist dalam Netflix ini merupakan salah satu serial TV yang ikonis dan banyak digemari sehingga terpilihlah kostum dan topeng Salvador Dali dari serial ini untuk digunakan para barberman-nya dalam melakukan campaign.
3. Penggunaan kostum dan topeng ini tidak setiap hari dilakukan
Dok. pribadi Mark the BarberSudah dimulai sejak Rabu (20/5) di cabang Jalan Kaliurang, Saxa mengatakan bahwa pengunjung bisa menemui para barberman menggunakan topeng Salvador Dali ini di hari-hari spesial saja, seperti ulang tahun Mark the Barber atau saat ada event tertentu.
Di luar penggunaan kostum itu, Saxa mengungkapkan bahwa karyawannya tetap menjaga keamanan dan kesehatan pengunjung dengan melakukan berbagai protokol kesehatan.
"Dari segi karyawan, kami menggunakan masker tentunya, face shield, hand glove. Kami memastikan seluruh karyawan untuk sanitasi diri sendiri. Dari segi peralatan kami menyediakan alat disinfektan otomatis pada ruangan kemudian alat-alat cukur yang tidak sekali pakai, terakhir juga dengan disinfectant spray sebelum alat digunakan," ungkapnya.
Selain itu Saxa mengatakan para pengunjung harus dilakukan pengecekan suhu tubuh dan cucui tangan. Pengunjung juga harus memakai masker saat masuk.
4. Pengunjung dan barberman mendukung campaign ini
Dok. pribadi Mark the BarberSaxa mengungkapkan pengunjung yang datang merasa mendapatkan pengalaman baru dengan karakter serial Money Heist ini.
"Yang pasti (pengunjung) kaget dan merasa senang. Ini adalah tujuan yang kita cari, jika barbershop lain menggunakan APD medis unsur menyenangkan dari sebuah proses cukur rambut itu hilang menjadi suatu ketakutan seperti layaknya kita hendak menjalankan operasi kesehatan," ungkapnya.
Begitu juga para barberman-nya, menurut Saxa para barberman-nya juga mendukung campaign ini karena keresahan akibat rasa takut jika menggunakan APD.
5. Berusaha tidak menghilangkan unsur menyenangkan dari proses barbering
Dok. pribadi Mark the BarberSaxa menuturkan ke depan Mark the Barber tidak hanya akan berhenti di campaign dengan menggunakan kostum Salvador Dali ini, namun akan mencari kepuasan dan keterkaitan dari konsumen, sehingga bisa dilakukan cara lain di luar menggunakan kostum.
"Kami akan terus mencari suatu 'kepuasan oleh keterkaitan' dari seluruh client kami selain Dali Mask ini," ungkapnya.
Selain itu campaign dengan menggunakan kostum ini bisa dijadikan sentilan kepada publik dan para merek barbershop lain untuk mengingatkan jangan menghilangkan unsur menyenangkan dari proses barbering yang sudah menjadi gaya hidup para pria di kala pandemik corona ini.
Saat ini Mark the Barber mempunyai tiga cabang di Yogyakarta dan 1 cabang di Jakarta. Selain untuk orang dewasa ada juga Mark Kiddos, tempat potong rambut khusus anak di salah satu mal besar di Yogyakarta.
Baca Juga: Kisah Mahasiswa Rantau: Tidak Bisa Mudik Hingga Kehabisan Uang
