[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?

Sinetron Indonesia vs Drama Korea, kamu pilih mana?

Buat kamu yang tiap hari aktif di sosial media, pernah gak sih mendengar soal Drama Korea The World of Married? Atau kamu salah satu penontonnya juga? Drama yang ditayangkan di jaringan TV kabel Korea Selatan, JTBC tersebut mampu mencetak sejarah sebagai drama dengan rating tertinggi bahkan ketika episodenya belum selesai.

Popularitas TWOM bukan hanya terdengar di Korea Selatan saja, tapi sampai ke Indonesia. Sosial media seakan tersihir dengan eksistensi drama soal pelakor ini. Salah satu pemeran utamanya, Han Soo Hee, bahkan mendapat cemoohan dari netizen Indonesia atas perannya sebagai orang ketiga.

Kalau kamu perhatikan lagi, sekarang mulai banyak Drama Korea yang juga ditayangkan di berbagai stasiun TV Indonesia secara berkala. Apakah itu tandanya Drama Korea memang lebih beken dari sinetron Indonesia? Simak data di bawah ini.

1. IDN Times melakukan penghimpunan data terhadap peminat sinetron Indonesia dan Drama Korea

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?Unsplash.com/Kelly Sikkema

IDN Times tertarik menggali lebih dalam soal peminat sinetron Indonesia maupun Drama Korea. Benarkah memang sinetron Indonesia kalah pamor dari Drama Korea? Apa penyebabnya dan bagaimana keinginan penontron terhadap sinetron Indonesia sebenarnya?

Data ini melibatkan 354 pembaca IDN Times melalui media survei elektronik yang disebar ke seluruh Indonesia selama dua minggu pada bulan Juni 2020.

Kami ingin mengetahui demografi mereka dan membuktikan apakah statemen yang mengatakan sinetron Indonesia kalah pamor dari Drama Korea adalah benar adanya?

2. Masih didominasi Pulau Jawa, responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?IDN Times/Sukma Shakti

Dari hasil survei yang IDN Times dapatkan, sebagian besar masih terpusat di Pulai Jawa. Paling banyak yaitu Jawa Timur dengan 27,4 persen, Jawa Barat 19,2 persen, DKI Jakarta 18,1 persen, Jawa Tengah 11,3 persen, Banten 4,2 persen dan sisanya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Meski masih didominasi di Pulau Jawa, namun survey ini juga mendapatkan responden dari berbagai pulau lainnya seperti Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur masing-masing sebanyak 2,3 persen.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Peta Ketenaran Artis Thailand di Indonesia, Lagi Meroket!

3. Sebagian besar responden merupakan karyawan swasta dan berjenis kelamin perempuan

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?Unsplash.com/Jshoots

Sebanyak 83,1 persen responden merupakan wanita dan sisanya 16,9 persen adalah pria yang mengisi penghimpunan data ini. Kebanyakan berusia 20-27 tahun dengan persentase 60,7 persen, 28-35 tahun sebanyak 17,8 persen, 10-19 tahun dengan 16,9 persen dan di atas 35 tahun sebanyak 4,5 persen.

Rata-rata para responden berprofesi sebagai karyawan swasta yang mendominasi. Ada sebanyak 41 persen karyawan yang mengikuti survei ini sedangkan 37,6 persen lainnya merupakan pelajar dan mahasiswa. Sisanya, merupakan pegawai pemerintah dan job seeker dengan persentase 16,9 persen.

4. Hampir 90 persen penonton tidak menyukai sinetron Indonesia dan tidak menontonnya

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?IDN Times/Sukma Shakti

Ada 87,4 persen responden tidak menyukai sinetron Indonesia bahkan ada 94,1 persen dari mereka yang tidak menjadi penonton aktif. Data ini cukup mengejutkan karena perbandingannya bisa dibilang sangat jauh. Sinetron Indonesia seakan kalah telak dari Drama Korea.

5. Si Doel Anak Sekolahan dan Cinta Fitri, sinetron lawas dengan peminat paling banyak

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?Berbagai Sumber

Meski data menunjukkan peminat sinetron Indonesia hanya sedikit jika dibandingkan Drama Korea, tapi banyak dari mereka yang menyebutkan Si Doel Anak Sekolahan sebagai tontonan kesukaan sampai sekarang. Sinetron jadul yang tayang tahun 1994 dan diperankan oleh Rano Karno, Maudy Koesnadi, dan Mandra tersebut mendapatkan 8,47 persen peminat sedangkan Cinta Fitri ada di posisi kedua dengan persentase 6,78 persen.

Kalau mau dilihat, Si Doel Anak Sekolahan dan Cinta Fitri sama-sama diproduksi pada masa dunia digital belum terlalu famous seperti sekarang. Peminat TV pada masa itu juga otomatis jauh lebih tinggi daripada saat ini yang sudah banyak bermunculan layanan streaming online dan bisa diakses di HP. Bahkan, dulu jumlah episode pada sinetron tidak menjadi masalah besar mengingat Si Doel Anak Sekolahan terdiri dari 167 episode dan Cinta Fitri 1002 episode tapi masih menjadi kesukaan.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Minat Penonton Terhadap Film Indonesia, Banyak Gak Sih?

6. Cerita yang mudah ditebak menjadi penyebab utama sinetron Indonesia tak diminati

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?IDN Times/Sukma Shakti

Ketika ditanya apa penyebab paling utama responden tidak menyukai sinetron Indonesia, cerita yang tidak menarik dan mudah ditebak menjadi jawaban yang paling sering muncul dengan persentase 65,5 persen. Selain itu episode yang terlalu panjang menjadi penyebab kedua dengan 17,5 persen suara dan responden lebih suka menonton yang lain sebanyak 15,8 persen.

Rupanya aktor dalam sinetron Indonesia tidak menjadi pengaruh berarti sehingga pemain yang itu-itu saja tidak berpengaruh dalam minat penonton terhadap sebuah sinetron. Data ini selaras dengan pernyataan dari Manoj Punjabi selaku produser dan CEO MD Entertainment.

Dalam wawancaranya dengan IDN Times (24/6) dia mengatakan bahwa alur cerita adalah yang paling utama dalam sebuah sinetron sedangkan aktor akan mengikuti setelahnya.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Mengukur Perkembangan Fans SM Entertainment di Indonesia

7. Kebalikannya, lebih banyak penonton menyukai dan menjadi penonton aktif Drama Korea

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?IDN Times/Sukma Shakti

Sedangkan, dari data di atas, 90,4 persen responden mengaku menyukai drama korea dan menjadi penonton aktifnya. Drama What’s Wrong With Secretary Kim mendapatkan peminat paling banyak dengan 19,7 persen disusul dengan Reply 1988 dengan 17,1 persen, dan Sky Castle dengan 15 persen.

Nama besar Ji Chang Wook mendapatkan penggemar tertinggi dengan 14,2 persen, diikuti oleh Lee Min Ho dengan perbandingan tipis yakni 14 persen, dan Lee Jong Suk dengan 13,7 persen. Berbagai nama lain yang disukai juga bermunculan seperti Bae Suzy, Gong Hyo Jin dan Song Hye Kyo.

8. Perbedaan dari segi production value

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?Instagram.com/fajarnugrs

Menurut pendapat Fajar Nugros, sutradara film dan juga Head of IDN Pictures, salah satu hal yang menjadi pembeda antara Drama Korea dan Sinetron Indonesia adalah production value di mana Korea memberi ruang dan waktu untuk mengembangkan cerita dan melakukan pengambilan gambar sehingga kualitas teknisnya terjaga. Ruang dan waktu tersebut sama dengan budget produksi.

Dalam wawancaranya dengan IDN Times (22/6), Fajar juga menyampaikan dirinya tidaklah kaget kalau popularitas Drama Korea bisa melampaui Sinetron Indonesia lantaran keluasan dan kedalaman cerita, skenario, dan budget yang tertinggal.

9. “Sinetron Indonesia dan Drama Korea memiliki pasarnya sendiri-sendiri,” – Manoj Punjabi

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?Instagram.com/manojpunjabimd

Manoj mengatakan bahwa sebenarnya Sinetron Indonesia dan Drama Korea memiliki pasarnya sendiri-sendiri dan ada berbagai penyebab mengapa keduanya sangat berbeda. Budget adalah salah satu faktornya.

“Sebagai contoh, Drama Korea memiliki budget untuk 10 hari syuting satu eksterior scene, sedangkan Sinetron Indonesia harus selesai dalam 1 hari. Sulit membandingkan Drama Korea dan Sinetron Indonesia karena perbedaan budgetnya bagaikan langit dan bumi,” tutur Manoj pada IDN Times (26/6).

10. Kalah itu relatif, yang penting terus berkembang untuk lebih baik

[INFOGRAFIS] Benar Gak Sih Sinetron Kalah Pamor dari Drama Korea?Unsplash.com/Jisun Han

Meski dari data sinetron Indonesia memiliki peminat yang jauh lebih rendah dibanding Drama Korea, namun, mengutip kata Manoj, kalah itu relatif dan sinetron Indonesia juga sedang berkembang setiap tahunnya. Apalagi, kini MD Entertainment sedang merancang drama Indonesia untuk diluncurkan ke layanan OTT di mana peminat layanan streaming online memang sedang berkembang pesat.

Setiap orang pasti memiliki preferensi masing-masing terlepas dari apakah itu sinetron Indonesia atau Drama Korea, atau siapakah pemainnya, sutradara, produser, atau bahkan rumah produksinya.

Meskipun jika dibandingkan dengan Drama Korea, Sinetron Indonesia masih jauh tertinggal, namun bukan berarti Sinetron Indonesia tidak mengalami kemajuan dari sisi kualitas. Dalam lima tahun terakhir, Sinetron Indonesia selalu hadir dengan cerita yang baru dan beragam.

Jadi, sebagai penonton, alangkah baiknya kita gak menggeneralisasi, menyamakan, atau melabeli sinetron Indonesia itu membosankan hanya dari pendapat sekelompok orang yang memang seleranya bukan di situ. Semua kembali pada pasarnya masing-masing. Atau kamu punya ide untuk mengembangkan Sinetron Indonesia sehingga bisa lebih maju ke depannya? Tulis di kolom komentar yuk.

Baca Juga: Segera Hadir, 5 Judul Sinetron Terbaru Ini Siap Tayang di Layar Kaca

Topik:

  • Erina Wardoyo
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya