Yogyakarta Ska Festival 2019, Sajikan Musik dan Edukasi Ska

Bakal menjadi wadah para pecinta musik Ska

Kota Yogyakarta, IDN Times - Yogyakarta Ska Festival 2019 akan kembali digelar untuk para pencinta musik ska Yogyakarta. Festival yang akan dilaksanakan pada Minggu (15/12) ini direncanakan akan memberikan banyak perubahan dari festival yang diselenggarakan sebelumnya.

YK Ska Crew sebagai penyelenggara mengadakan konferensi pers pada Kamis (12/12) di Ketemu Kopi & Roaster, Mantrijeron, Yogyakarta. 

1. Merupakan event kedua YK Ska Crew

Yogyakarta Ska Festival 2019, Sajikan Musik dan Edukasi SkaGumilang, Dhika, Annas, dan Wipti (kiri ke kanan) dari YK Ska Crew sedang menjelaskan Yogyakarta Ska Festival - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Pada konferensi pers yang diadakan, YK Ska Crew sebagai penyelenggara menceritakan bagaimama komunitas ini terbentuk dan bisa menjadi wadah bagi para pencinta ska di Yogyakarta. 

Meski baru terdengar namanya, YK Ska Crew berisikan orang-orang yang sudah lama berkecimpung di dunia musik ska Yogyakarta, seperti Annas Aghnasa Kautsar yang merupakan pentolan grup band Apollo 10 sekaligus ketua penyelenggara, Isna Mahardhika pentolan grup band Lost Stroom sekaligus pembantu umum acara, Gumilang Bagas pentolan grup band Kopi Loewak sekaligus penanggung jawab konten acara Museum of Ska, dan Wipti Eta Bradiwasasri pentolan grup band Sri Plecit yang menjadi moderator selama konferensi pers berlangsung.

YK Ska Crew sendiri merasa harus membuat sebuah acara ska di Yogyakarta sebagai sebuah wadah para pecinta musik ska di Yogyakarta dan sekitarnya.

"Intinya mengapa kita bikin komunitas ska ini, karena akan menjadi suatu wadah bagi musisi-musisi ataupun pecinta Ska di Indonesia khususnya di Yogjakarta, untuk menjadi satu kesatuan untuk mengeksistensikan genre musik ska," ucap Annas mengawali perbincangan.

Baca Juga: FFD 2019 Ajak Peduli Disabilitas Melalui Film Berteknologi VR

2. Tema Mlampah Dados Manunggal dipilih untuk menampik konflik perbedaan

Yogyakarta Ska Festival 2019, Sajikan Musik dan Edukasi SkaFlyer Yogyakarta Ska Festival 2019 - Instagram.com/yk.skafest

Berbeda dengan acara pertama yang belum menggunakan tema, di Yogyakarta Ska Festival tahun ini mengusung tema Mlampah Dados Manunggal. Menurut Annas, ini adalah tanggapan dari banyaknya isu konflik yang menyinggung suku, ras, agama, bahkan genre musik. Dengan tema tersebut, Annas bersama YK Ska Crew ingin agar kita semua bisa berjalan menjadi satu meski terdapat banyak perbedaan.

"Jadi mengapa kok Mlampah Dados Manunggal yang berarti berjalan menjadi satu, artinya ayolah kita bersatu, kita coba kemarin banyak isu-isu di luar yang konflik, entah itu konflik agama, entah itu konflik suku, ras, dan lain-lain, konflik antara musisi itu sendiri, genre-genre itu sendiri. Jadi kita coba untuk mengusung tema ini, ayolah mlampah dados manunggal, berjalan menjadi satu untuk membangun Jogja ini di berbagai unsur," terang Annas.

 

3. Menyajikan lebih banyak konten, termasuk edukasi kultur ska di dunia

Yogyakarta Ska Festival 2019, Sajikan Musik dan Edukasi SkaApollo 10, salah satu band Ska yang akan tampil di Yogyakarta Ska Festival 2019 - Instagram.com/apollo10_jogja

Berbeda dengan tahun lalu yang hanya menampilkan sajian musik, tahun ini Yogyakarta Ska Festival akan memiliki tiga konten menarik untuk diikuti, meliputi YK Ska Market yang merupakan pusat untuk berbelanja beragam merchandise band ska, Museum of Ska yang berisi edukasi hingga talkshow tentang sejarah dan perkembangan musik ska, dan music performance yang akan dimeriahkan oleh 15 band lokal termasuk Barvesboy, Apollo 10, Blacksky, hingga Sri Plecit. 

"Kalau kita sepakat genre musik (ska) ini bukan hanya sekadar genre musik gitu, di sini ada kultur-kultur budaya yang perlu kita gali di situ. Dari dulu awalnya berdirinya kayak gimana terus perkembangannya di dunia gimana, di Eropa, di Amerika, di Inggris, (hingga) sekarang masuk ke Indonesia, khususnya masuk ke Yogyakarta ini bagaimana. Nah, di event yang kedua ini, kita mencoba untuk menampilkan, mengusung itu (genre musik dan kultur ska)," ucap Annas.

"Untuk di tahun ini emang visi dan misi kita adalah membuat sebuah acara yang itu ada tentang edukasinya, jadi akhirnya di tahun ini kita sepakat, YK Ska Crew sepakat untuk mengadakan sebuah konten namanya Museum of Ska," ucap Gumilang menjelaskan kontennya yang merupakan edukasi tentang sejarah musik Ska hingga sebesar sekarang.

Selain itu juga akan diadakan berbagai macam kompetisi menarik seperti kontes fotografi, lomba berpakaian ala musik ska, hingga Ska Dance Contest

Yogyakarta Ska Festival 2019 akan diadakan di Kokambar Taman JEC dengan harga tiket masuk presale sebesar Rp20.000 dan on the spot Rp25.000. Acara akan berlangsung mulai pukul 10 pagi hingga 11 malam.

Baca Juga: 7 Fakta Mindplace Studio, YouTuber Jogja yang Viral Parodikan Game GTA

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya