Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sleman, IDN Times - Ajisaka: The King and The Flower of Life, film animasi yang disutradarai Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Suyanto, dan diisi suara sejumlah aktor Hollywood menuju penayangan di layar lebar. Suyanto menyebut, film garapan MVS Studio yang berada di bawah naungan Amikom itu sekarang ini sudah memasuki tahap post production bersama Paramount Pictures.
"Sudah post production, termasuk dubbing," kata Suyanto saat ditemui di UGM, Sleman, Senin (5/8/2024).
1. Diisi suara John Cusack dan Lucy Liu, digarap sejak 10 tahun lalu
Kata Suyanto, filmnya ini dibintangi oleh sejumlah nama besar di Hollywood. Sebut saja John Cusack yang mengisi suara Ajisaka dan Lucy Liu sebagai Lin dan Ana Gasteyer sebagai karakter Uma.
Menurut Suyanto, proses penggarapan Ajisaka ini memakan waktu setidaknya sepuluh tahun. Dimulai sekitar 2014 dengan tahapan riset dan lima tahun berikutnya tahap produksi.
"Animatornya MSV Studio, yang ngerjakan ada profesional, alumni, ada mahasiswa Amikom. Kalau saya sebagai sutradara dan penulis cerita," kata Suyanto.
"Tapi kalau sekarang buat film animasi 3 tahun sudah bisa selesai, setelah pipelinenya sudah ketahuan. Kami lama menyusun pipelinenya, termasuk mengganti karakternya supaya layak jual," sambungnya.
2. Berkat Battle of Surabaya
Suyanto menceritakan bagaimana Ajisaka ini bisa sampai terdeteksi radar Hollywood. Salah satunya berkat kemenangan Penghargaan Best Animation Feature dari Hollywood International Moving Pictures Film Festival atau HIMPFF yang diraih film animasi Battle of Surabaya (November 10th).
Sebagai informasi, film Battle of Surabaya disutradarai oleh Aryanto Yuniawan. Produser dan penulis naskahnya adalah Suyanto. Singkat cerita, lewat United Talent Agency, yang berpusat di Beverly Hills, California, Ajisaka dipertontonkan dan 'dinegosiasikan' ke sejumlah bintang Hollywood.
"Yang suka banyak, lebih dari sepuluh bintang. Tapi, masalahnya kita butuh waktu produksi cepat dan yang paling cepat bisa Lucy Liu dan John Cusack, itu baru tahun ini," bebernya.
Setelah disepakati untuk menjajaki tahap pascaproduksi, selanjutnya mengajukan izin ke Screen Actors Guild (SAG). Prosesnya makan waktu lama dan kata Suyanto, studio asal Benua Asia yang lolos cuma Studio Ghibli dan MSV.
Baca Juga: 3 Film dan Series Indonesia di Netflix Agustus 2024, ada Kabut Berduri