TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pertarungan di Demon Slayer yang Mestinya Mustahil Dimenangkan

Tekad dan keberanian bisa mengalahkan segala rintangan

cuplikan Demon Slayer Season 2 Episode 13 (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Intinya Sih...

  • Pertarungan epik dan semangat pantang menyerah para Pembasmi Iblis
  • Tekad melindungi keluarga dan keberanian menghadapi musuh yang kuat
  • Kemenangan dari pengorbanan dan kecerdikan dalam pertarungan personal

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba menyuguhkan pertarungan-pertarungan epik dan duel-duel sengit antara iblis dan para Pembasmi Iblis, yang berjuang mati-matian untuk menentukan nasib dunia dan semua makhluk yang menghuninya. Setiap pertempuran menjadi bukti nyata akan tekad, kekuatan, dan semangat pantang menyerah yang dimiliki para Pembasmi Iblis. Mereka terus-menerus menghadapi bahaya meskipun tidak memiliki kemampuan untuk meregenerasi bagian tubuh atau organ yang hilang, sebuah keunggulan yang dimiliki oleh lawan-lawan mereka.

Meskipun peluang tampak tidak berpihak pada mereka, para Pembasmi Iblis selalu menemukan cara untuk melampaui batas kemampuan mereka dan mengalahkan musuh-musuh mereka. Pertempuran-pertempuran dalam Demon Slayer tidak hanya menguras tenaga fisik, tetapi juga menguji kekuatan mental dan emosional mereka. Berikut adalah beberapa pertarungan di Demon Slayer yang mestinya mustahil dimenangkan oleh para Pembasmi Iblis!

Catatan: Artikel di bawah ini mengandung spoiler untuk anime dan manganya.

5. Episodes 37-42: Tanjiro dan Nezuko vs Rui

Pertempuran pertama Tanjiro melawan anggota Dua Belas Kizuki menunjukkan betapa gigihnya dia, bahkan ketika berhadapan dengan tantangan yang belum pernah ia hadapi sebelumnya. Terdesak ke ujung tanduk dan terancam kehilangan Nezuko pada seorang psikopat yang tega menyakiti keluarganya, Tanjiro teringat akan tarian Hinokami Kagura yang telah diwariskan turun-temurun dalam keluarganya, serta anting-anting Hanafuda yang berharga.

Teknik pernapasan ini terbukti jauh lebih kuat daripada teknik pernapasan air yang ia kuasai sebelumnya, bahkan berhasil menanamkan rasa takut di hati Rui. Nezuko pun harus membangkitkan kemampuan Blood Demon Art-nya untuk membantu Tanjiro dalam pertempuran melawan kekuatan jahat yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya. Pertarungan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang ikatan keluarga yang tak tergoyahkan dan tekad untuk melindungi orang-orang yang dicintai.

4. Episodes 47-55: Tanjiro, Nezuko, Genya, dan Mitsuri vs Hantengu

Pertempuran ini terjadi di Desa Ahli Pedang yang tersembunyi, dan masih menjadi misteri bagaimana Hantengu dan Gyokko berhasil mengungkap lokasinya. Mereka berniat menyerang desa tersebut karena desa ini adalah sumber Pedang Nichirin, senjata andalan para Pembasmi Iblis dalam pertempuran melawan para iblis. Serangan ini bertujuan untuk melumpuhkan para Pembasmi Iblis dengan menghancurkan sumber senjata mereka. Untungnya, terdapat beberapa Pembasmi Iblis yang sedang berada di desa tersebut, dan mereka segera bertindak ketika bahaya mengancam.

Pertempuran melawan Hantengu penuh dengan tipu muslihat. Selama sebagian besar pertempuran, para Pembasmi Iblis kesulitan menentukan klon Hantengu mana yang asli, dan ketika mereka berhasil mengidentifikasinya, kulitnya ternyata sekeras baja. Hantengu akhirnya berhasil melarikan diri, memaksa Tanjiro untuk secara tidak sadar mengaktifkan Tanda Pembasmi Iblisnya agar dapat menemukannya kembali dan memanfaatkan kekuatannya untuk mengalahkan iblis tersebut.

3. Episodes 37-43: Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, Nezuko, dan Tengen vs Daki dan Gyutaro

Selain fakta bahwa pertempuran ini nyaris mustahil untuk dimenangkan, pertempuran ini terjadi karena Tanjiro dan teman-temannya dengan berani menggantikan para Pembasmi Iblis wanita yang seharusnya menemani Tengen dalam misi ini. Mereka harus menyamar sebagai wanita dan menyusup ke rumah-rumah bordil untuk menyelidiki keberadaan pasangan Iblis Bulan Atas yang telah menjadikan distrik lampu merah sebagai wilayah kekuasaan mereka.

Iblis Bulan Atas dikenal sebagai pembunuh para Hashira, dan ini terutama disebabkan oleh kondisi yang sangat sulit yang harus dipenuhi untuk membunuh mereka. Tengen dan rekan-rekannya harus mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk memenangkan pertempuran ini. Tanjiro bahkan harus membuka Tanda Pembasmi Iblisnya demi mendapatkan kekuatan tambahan yang dibutuhkan untuk memenggal kepala Gyutaro. Ini adalah bukti betapa besarnya tekad dan keberanian mereka dalam menghadapi musuh yang begitu kuat dan berbahaya.

Baca Juga: 5 Hal yang Patut Dinantikan di Demon Slayer Usai Arc Pelatihan Hashira

2. Chapters 157-162: Kanao dan Inosuke vs Doma

Doma, sang Iblis Bulan Atas Kedua, sebelum pertempuran ini baru saja mengalahkan dan melahap Hashira Serangga, Shinobu Kocho. Namun, ini semua adalah bagian dari rencana yang telah ia susun bersama Kanao, karena mereka menyadari betapa mustahilnya mengalahkan Doma dalam pertarungan langsung. Kanao dan Inosuke berjuang mati-matian untuk mengimbangi kecepatan dan kekuatan Doma, namun sang Iblis Bulan Atas terbukti terlalu tangguh bagi mereka.

Ketika pertempuran mencapai puncaknya dan Doma mulai mendominasi para Pembasmi Iblis, wajahnya tiba-tiba mulai meleleh. Efek racun Wisteria yang telah dikonsumsi Shinobu sebelum pertempuran mulai bekerja. Dalam momen yang menentukan, Kanao, dengan bantuan Inosuke, berhasil memenggal kepala Iblis Bulan Atas Kedua tersebut. Kemenangan ini adalah hasil dari pengorbanan Shinobu dan strategi brilian yang mereka susun, sebuah bukti bahwa kecerdikan dan keberanian bisa mengalahkan kekuatan yang tampaknya tak terkalahkan.

Verified Writer

jajang nurjaman

Order undangan nikah online murah di https://invee.me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya