TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemain dan Sutradara Inang Sapa Penggemar di Yogyakarta

Lewat Inang, Fajar Nugros ajak kita peduli pada perempuan

Sutradara dan pemain Inang menyapa para penggemar film di Pendopo Lawas, Alun-Alun Utara Yogyakarta, Sabtu (22/10/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Yogyakarta, IDN Times - Pemain film horror-thriller Inang dan sang sutradara, Fajar Nugros, menyapa para penggemar film di Pendopo Lawas, Alun-Alun Utara Yogyakarta, Sabtu (22/10/2022). Berbagai cerita di balik film yang telah melakukan world premiere di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) pada 8 Juli 2022 lalu, dibagikan pada momen kali ini.

Film yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada Kamis (13/10.2022) lalu, juga disambut antusias penonton. Tercatat sudah ada 700 ribu penonton, sejak pemutaran perdana film ini. Film Inang ini memang berbeda dengan film horor pada umumnya.

Film ini juga menjadi garapan pertama Nugros untuk genre film horror. Sineas asal Yogyakarta ini ini menceritakan film horor garapannya tidak ingin menjual jumpscare adegan berdarah-darah dan hantu, seperti film horor pada umumnya. Namun, ada pesan tersembunyi di balik film Inang ini.

Baca Juga: Sutradara Film Inang Ungkap Perjuangan Ibu Hamil di KRL Jadi Inspirasi

1. Perjuangan seorang perempuan

Sutradara dan pemain Inang menyapa para penggemar film di Pendopo Lawas, Alun-Alun Utara Yogyakarta, Sabtu (22/10/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Inang menawarkan pelajaran yang berharga seputar perjuangan perempuan, kasih sayang orangtua dan realitas kehidupan yang dibalut dengan unsur mitos jawa, yaitu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan, yang menjadi inspirasi utama alur cerita dari film ini. Inang memiliki makna induk.

“Saya ingin mengungkap bahwa film ini tidak hanya menawarkan hal-hal mengerikan saja. Namun, ada makna di dalam film Inang ini. Saya ingin mengajak kita peduli pada sosok perempuan,” kata Nugros.

2. Pertarungan mitos dan sains

Naysilla Mirdad di film Inang. (dok. IDN Pictures/Inang)

Bukan, tanpa alasan Nugros mengangkat tentang Rabu Wekasan. Selain, ia yang juga lahir dari tradisi Jawa, Nugros juga melihat saat ini ada dua kategori masyarakat. Orangtua yang tumbuh dengan mitos, dan generasi sekarang yang mengedepankan sains. Fenomena ini juga ditangkap oleh Nugros dalam film Inang.

Pada kesempatan di Yogyakarta ini, Nugros mengingat kembali pengalamannya dulu masih mengalami dawuh Sultan untuk membuat sayur lodeh untuk tolak bala. “Saya ingin merespons, apa anak-anak milenial dan gen Z masih percaya hal-hal seperti itu,” kata Nugros.

Baca Juga: 8 Film Horor Indonesia Tentang Ibu Hamil, Siap Meneror Kamu!

Berita Terkini Lainnya