TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Jadul tentang Arti Sahabat dan Persaudaraan, Visual Klasik!

Mengandung pesan moral dari masa lalu!

adegan film Dead Poet Society (dok. Buena Vista Pictures/Dead Poet Society)

Persahabatan dan persaudaraan adalah dua tema yang sering menjadi inti dari banyak kisah di layar lebar. Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai yang terkandung dalam hubungan tersebut masih tetap relevan, mengingatkan pentingnya memiliki seseorang yang selalu ada di sisi kita.

Beberapa film berikut berhasil menangkap esensi dari kisah tentang sahabat dan persaudaraan. Selain menyajikan kisah yang menghibur, film-film berikut juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memiliki sahabat sejati dan saudara yang bisa diandalkan. Berikut lima film jadul tentang arti sahabat dan persaudaraan.

1. The Outsiders (1983)

The Outsiders adalah film drama tahun 1983 yang disutradarai oleh Francis Ford Coppola. Diadaptasi dari novel terkenal karya S.E. Hinton, film ini mengangkat tema tentang perjuangan remaja yang hidup sebagai anggota geng. Film ini menampilkan beberapa aktor muda yang kemudian menjadi bintang besar seperti Tom Cruise, Patrick Swayze, dan Rob Lowe.

Cerita berpusat pada Ponyboy Curtis (C. Thomas Howell), seorang remaja geng Greaser yang menavigasi kehidupan bersama kedua saudara dan sahabatnya. Ketika sebuah konfrontasi dengan geng Socs terjadi, Ponyboy dan temannya, Johnny (Ralph Macchio) terpaksa melarikan diri. Perjalanan mereka tidak hanya menyajikan drama remaja semata, tetapi juga menggambarkan dampak perbedaan kelas dan bagaimana persahabatan dapat menjadi penyelamat di tengah kacaunya hidup.

2. The Breakfast Club (1985)

The Breakfast Club adalah film drama remaja tahun 1985 yang ditulis dan disutradarai oleh John Hughes. Film ini merupakan salah satu karya ikonik era 80-an. Dengan latar yang hampir sepenuhnya terjadi di perpustakaan, film ini mengeksplorasi dinamika hubungan antara karakter-karakter yang kompleks.

Film ini berkisah tentang lima siswa yang harus menjalani hukuman di perpustakaan sekolah pada hari Sabtu. Setiap siswa mewakili stereotip yang umum ditemui di sekolah: si otak, si atlet, si aneh, si populer, dan si pembangkang. Selama masa hukuman, kelima siswa mulai membuka diri satu sama lain dan menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan daripada yang mereka kira. Mereka berbagi cerita pribadi, membahas tekanan dari keluarga dan sekolah, serta menghadapi prasangka dan stereotip yang kerap ada.

Baca Juga: 8 Karakter Chris Hemsworth Paling Ikonik, Ada Robot Transformers

3. Stand by Me (1986)

Stand by Me adalah film drama-petualangan tahun 1986 yang disutradarai oleh Rob Reiner. Diadaptasi dari novella The Body karya Stephen King, film ini mengeksplorasi masa transisi dari masa kanak-kanak menuju remaja. Dengan narasi nostalgia dari versi dewasa salah satu karakter utama, film ini menangkap esensi masa kecil yang bisa menjadi pengalaman yang mengubah hidup.

Ceritanya mengikuti perjalanan empat sahabat yang mendengar rumor tentang mayat seorang anak yang hilang di hutan dekat kota mereka. Mereka memutuskan untuk mencari mayat tersebut, berharap bisa menjadi pahlawan lokal. Sepanjang jalan, mereka menghadapi berbagai tantangan dan ketakutan, sambil mengungkap rahasia pribadi masing-masing. Perjalanan tersebut berubah menjadi momen-momen reflektif yang membantu mereka memahami arti persahabatan, kehilangan, dan masa depan yang tak pasti.

4. Dead Poets Society (1989)

Dead Poets Society adalah film drama tahun 1989 yang disutradarai oleh Peter Weir dan ditulis oleh Tom Schulman. Berlatar di sebuah sekolah persiapan pria yang ketat di Vermont pada akhir tahun 1950-an, film ini berfokus pada kehidupan siswa-siswa di sebuah sekolah ambisius. Dengan plot yang menekankan tradisi dan ekspektasi tinggi, film ini mengeksplor tantangan yang dihadapi para remaja dalam menghadapi tekanan sosial dan harapan keluarga.

Cerita berpusat pada siswa-siswa di Welton Academy yang merasakan dampak mendalam dari metode pengajaran sang guru, John Keating. Dengan pendekatan yang berbeda, Keating mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan mengejar impian mereka, serta mengajarkan pentingnya memanfaatkan hari ini. Pengaruh Keating membawa perubahan besar dalam hidup beberapa siswa dalam mengatasi konflik hidup mereka. Namun, perubahan ini juga menyebabkan konsekuensi lain terkait masa depan mereka.

Verified Writer

Devin Widodo

Just a kid and moving pictures!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya