Orgasme Klitoris dan Vaginal, Apa Perbedaan Keduanya?

Mana yang lebih memuaskan bagi perempuan?

Saat berhubungan seks, orgasme adalah adalah "tujuan akhir" yang ingin dicapai. Orgasme pada perempuan berbeda dengan laki-laki. Ada beberapa jenis orgasme pada perempuan, dua di antaranya adalah orgasme klitoral (memberi stimulasi pada klitoris) dan vaginal (menstimulasi G-spot).

Apa perbedaan antara orgasme klitoris dan vaginal dan mana di antaranya yang paling memuaskan bagi perempuan? Intip di sini, yuk!

1. Ketahui dulu apa itu orgasme

Sebelum beranjak lebih jauh, ketahui dulu apa itu orgasme. Saat bergairah atau terangsang (turn on), aliran darah ke alat kelamin meningkat dan membuat alat kelamin menjadi lebih sensitif. Imbasnya, detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah juga ikut meningkat.

DilansirMedical News Today, orgasme membuat otot vagina berkedut atau kejang. Berbeda dengan laki-laki, perempuan bisa mengalami multiple orgasm (orgasme berturut-turut pada satu waktu), sementara laki-laki perlu waktu untuk istirahat sebelum mampu orgasme lagi.

2. Stimulasi pada klitoris adalah cara termudah untuk orgasme

Orgasme Klitoris dan Vaginal, Apa Perbedaan Keduanya?Stimulasi pada klitoris adalah cara termudah untuk orgasme. (womensweekly.com.sg)

Klitoris berisi seikat ujung saraf, terletak di depan vulva, dan di bawah tudung klitoris, yakni bagian berbentuk segitiga yang terhubung ke labia. Penjelasan ini berdasarkan sebuah laporan dalam jurnal Clinical Anatomy tahun 2013.

Uniknya, klitoris mirip penis. Maksudnya, klitoris akan membengkak, membesar, dan menjadi lebih sensitif saat seseorang terangsang secara seksual. Tahukah kamu bahwa stimulasi pada klitoris adalah cara termudah untuk orgasme?

Hal ini dibuktikan dalam studi berjudul "Women's Experiences with Genital Touching, Sexual Pleasure, and Orgasm: Results from a US Probability Sample of Women Ages 18 to 94" yang diterbitkan di Journal of Sex & Marital Therapy tahun 2017.

Studi tersebut melibatkan lebih dari 1.000 perempuan Amerika Serikat. Sekitar 7 dari 10 orang yang melakukan hubungan seks heteroseksual mengatakan bahwa mereka membutuhkan rangsangan klitoris untuk orgasme.

3. Perempuan yang orgasme dengan merangsang klitoris memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi

Orgasme Klitoris dan Vaginal, Apa Perbedaan Keduanya?ilustrasi orgasme (pexels.com/Ivan Babydov)

Percayakah kamu kalau perempuan yang orgasme dengan merangsang klitoris memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi? Hal ini tertuang dalam studi berjudul "Clitorally Stimulated Orgasms Are Associated With Better Control of Sexual Desire, and Not Associated with Depression or Anxiety, Compared With Vaginally Stimulated Orgasms" dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2016.

Studi ini melibatkan 88 perempuan berusia 18-53 tahun, yang diberi pertanyaan terperinci tentang pengalaman orgasme mereka beserta kaitannya dengan riwayat seksual, depresi, dan kecemasan. Lalu, mereka diinstruksikan untuk menonton film yang netral dan berbau seksual.

Hasilnya, 64 persen perempuan melaporkan bahwa rangsangan klitoris dan vagina berkontribusi untuk mencapai orgasme. Perempuan yang orgasme dengan merangsang klitoris dilaporkan memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi dan kontrol yang lebih besar atas gairah seksual mereka.

4. Lantas, bagaimana dengan orgasme berkat rangsangan vagina?

Orgasme Klitoris dan Vaginal, Apa Perbedaan Keduanya?ilustrasi orgasme (elitedaily.com)

Orgasme vaginal adalah orgasme akibat rangsangan pada vagina. Dilansir Hello Clue, tidak ada organ tubuh lain yang sengaja dirangsang kecuali vagina, walau klitoris dan bagian tubuh lain mungkin secara tidak sengaja tersentuh dalam prosesnya.

Menurut studi dalam Journal of Sex & Marital Therapy tahun 2017, ada 1 dari 5 perempuan yang dilaporkan bisa orgasme melalui rangsangan vagina tanpa rangsangan klitoris.

Lewat studi yang sama, dijelaskan bahwa stimulasi klitoris yang disengaja menghasilkan orgasme yang lebih baik daripada penetrasi.

Baca Juga: Teknik Edging untuk Mengulur Orgasme, Bagaimana Caranya?

5. Kemungkinan, orgasme vagina berkaitan dengan G-spot

Mengutip NetDoctor, G-spot adalah zona sensitif seksual yang letaknya tepat di bawah dinding depan vagina.

Menurut Dr. Sarah Welsh, seorang ginekolog, apabila G-spot dirangsang maka bisa menyebabkan gairah seksual, orgasme, dan ejakulasi pada perempuan. G-spot dinamai demikian berkat ginekolog asal Jerman bernama Ernst Grafenberg.

Ia percaya bahwa dirinya menemukan zona sensitif seksual baru yang letaknya di dekat dinding depan vagina. Lalu, ia mempublikasikan temuannya itu di International Journal of Sexology tahun 1950 dengan judul "The Role of the Urethra in Female Orgasm".

6. Apa manfaat orgasme bagi perempuan?

Orgasme Klitoris dan Vaginal, Apa Perbedaan Keduanya?ilustrasi berhubungan seks (pexels.com/cottonbro)

Tolok ukur mana yang lebih memuaskan antara orgasme klitoris dan vaginal, setiap orang punya pengalaman dan subjektivitasnya masing-masing. Akan tetapi, keduanya memiliki manfaat yang sama.

Dilansir Medical News Today, orgasme bisa meningkatkan mood, mendongkrak sistem kekebalan tubuh, menghilangkan stres, serta terciptanya hubungan yang lebih baik dengan pasangan.

Salah satu efek orgasme pada sistem imun dibuktikan lewat studi berjudul "Sexual Frequency and Salivary Immunoglobulin A (IgA)" dalam jurnal Psychological Reports tahun 2004. Ditemukan bahwa mereka yang melakukan hubungan seks 1-2 kali dalam seminggu memiliki kadar imunoglobulin 30 persen lebih tinggi.

7. Bagaimana dengan perempuan yang tidak bisa orgasme?

Mengutip ABC News, ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa 10-15 persen perempuan tidak bisa mencapai klimaks. Sementara itu, 75 persen perempuan tidak bisa orgasme hanya dengan persetubuhan saja, dan butuh bantuan lewat sex toy, stimulasi tangan, atau lidah.

Ada banyak hal yang bisa membuat perempuan sulit orgasme, seperti trauma, punya masalah dalam hubungan, dan kondisi kesehatan mental yang buruk.

Ada juga yang sulit orgasme karena pelumasan yang kurang. Vagina yang kering mungkin disebabkan oleh kontrasepsi hormonal, efek sebelum atau sesudah kehamilan, atau karena menopause.

Perempuan yang mengalami vulvodinia mungkin juga sulit orgasme. Vulvodinia mengacu pada nyeri di vagina atau di sekitar vulva yang bisa mengurangi kenikmatan seksual.

Jangan merasa malu mengakui bila kamu sulit mencapai orgasme, baik itu orgasme klitoris maupun vaginal. Konsultasikan dengan profesional medis yang kompeten, sehingga bila ada masalah bisa segera ditemukan penyebabnya dan mendapat penanganan yang tepat demi mencapai kepuasan seksual.

Baca Juga: 5 Fakta Nipplegasm, Jenis Orgasme yang Tidak Biasa

Topik:

  • Nurulia
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya