10 Kebiasaan Kita Ini Dapat Menjadi Indikasi Gangguan Kesehatan Mental
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seseorang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental tidak selalu menunjukkan pola yang mencolok, terutama bila belum mencapai tahap ekstrem. Walau begitu, ada beberapa kebiasaannya yang dapat diperhatikan melalui hal-hal kecil berikut ini.
1. Ingin lebih banyak menghabiskan waktu sendirian
Tentu, memiliki me time sesekali setelah rutinitas yang padat juga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mental. Walau begitu, bila kondisi ini berlangsung terlalu lama, boleh jadi ada sesuatu terkait kondisi psikis yang sedang terjadi. Tak lagi ingin bertemu dengan orang-orang tersayang atau melakukan hobi adalah salah satu indikasi isu kesehatan mental terutama depresi.
2. Lebih sering menghabiskan uang
Memanjakan diri dengan menghabiskan sejumlah uang bukanlah hal yang salah. Namun, bila nominal biaya yang dikeluarkan berlebihan apalagi di luar kebutuhan, ada sesuatu yang salah di sini. Kebiasaan ini dapat menjadi salah satu tanda gangguan kesehatan mental yang perlu mendapatkan penanganan.
3. Memulai proyek atau bisnis baru
Meski terdengar bagus, proyek atau bisnis baru yang diinisiasikan sesungguhnya tanpa melalui pertimbangan risiko dan persiapan yang benar-benar matang. Penderita gangguan mental yang telah mencapai tahap manic biasanya juga memiliki cara bicara yang cepat dan topik yang berubah dengan sangat cepat serta acak. Saat hal-hal besar yang telah direncanakan tak tercapai, mereka akan memasuki periode depresi.
4. Sering salah meletakkan barang
Terus menerus teledor dalam meletakkan barang dan berdampak susah menemukan item yang dicari? Tak banyak disadari, kebiasaan ini merupakan salah satu tanda depresi. Di samping itu, pola ini juga biasanya disertai dengan susahnya dalam mengambil keputusan sehingga dampaknya pun tentu sangat terasa.
5. Terjaga sepanjang malam
Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur di malam hari selama tujuh hingga enam jam. Namun, kerap kali gangguan kecemasan membuat penderitanya menjadi insomnia atau kurang istirahat. Sementara itu, depresi biasanya membuat penderitanya justru menjadi terlalu sering tidur dan merasa lelah.
Baca Juga: Gangguan Mood Musiman, Ini 10 Fakta Ilmiah yang Perlu Kamu Pahami
Editor’s picks
6. Butuh 'minum' setelah bekerja
Sesekali, alkohol sah-sah saja untuk dinikmati setelah hari yang panjang bersama dengan acara makan malam atau bahkan menongkrong santai. Namun, jika hal ini berubah menjadi sesuatu yang dibutuhkan untuk merasa relaks, gangguan kecemasan atau depresi bisa jadi alasan di baliknya.
7. Melewatkan janji, skedul, dan banyak kepentingan lain
Seseorang yang sebelumnya termasuk cukup tepat waktu lalu menunjukkan kebiasaan jadi sering terlambat dan membatalkan janji juga perlu menjadi perhatian tersendiri. Individu yang mengalami kecemasan tinggi, depresi, maupun bipolar mempunyai kecenderungan untuk bertemu dengan orang-orang, bekerja tepat waktu, hingga memenuhi janji.
8. Mudah merasa tersinggung
Memiliki pendapat yang berbeda adalah sebuah kewajaran, tetapi bila sampai menyebabkan amarah yang berlebihan, hingga menginisasi pertikaian, tentu bukanlah kondisi yang normal. Mudah tersinggung dan marah juga termasuk dalam tanda individu yang sedang mengalami isu psikis, baik depresi maupun bipolar. Hal ini akan lebih relevan bila sikap tersebut cenderung tidak biasa bagi individu tersebut.
9. Perilaku yang berubah tiba-tiba
"Postur tubuh atau gerakan yang berubah seketika, atau bahkan perubahan bagaimana kita berjalan sepanjang hari, dapat menandakan perubahan suasana hati, yang sering kali dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental atau bahkan mungkin penyakit mental," terapis Erica Hornthal, LCPC, BC-DMT, mengatakan kepada Bustle.
Ini bisa menggambarkan gangguan suasana hati, karena gerakan dapat menjadi refleksi dari keadaan emosi dan kesehatan mental kita, menurut Hornthal. Tingkah laku baru atau perubahan kebiasaan tiba-tiba yang jauh dari karakter biasanya bisa menjadi tanda yang kuat..
10. Cemas terhadap waktu yang akan datang
Kendati umum bagi seseorang untuk merasa cemas terhadap hari yang akan datang, hal ini juga dapat menjadi tanda gangguan kecemasan. Penderita biasanya akan mencemaskan banyak hal termasuk untuk hal kecil sekalipun. Akibatnya, sikap antisipatif yang justru membuat stres pun jadi tak terhindarkan.
Masih minimnya kesadaran masyarakat soal kesehatan mental membuat individu yang sedang di dalam kondisi ini menjadi sering merasa putus asa. Bila kamu tengah mengalaminya, jangan ragu untuk mencari pertolongan ke psikiater atau psikolog. Pun bila ada orang terdekatmu dengan situasi serupa, beri dukungan tanpa harus memaksa apalagi menghakimi.
Baca Juga: 7 Cara Menghentikan Stigma tentang Gangguan Mental, Mari Kita Memahami